Resign atau pengunduran diri dari pekerjaan adalah langkah besar yang diambil oleh banyak karyawan di seluruh dunia. Namun, apa yang mendorong seseorang untuk mengambil keputusan ini bisa sangat bervariasi. Dari tuntutan finansial hingga ketidakcocokan budaya perusahaan, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan karyawan untuk mengakhiri hubungan kerja mereka.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 10 alasan resign yang sering diutarakan oleh karyawan. Memahami berbagai alasan ini dapat membantu manajer dan pemilik bisnis meningkatkan kondisi kerja, mempertahankan bakat, dan mempromosikan kesejahteraan karyawan.
Baca juga: Begini Konsekuensi Jika Resign Tanpa One Month Notice
Karyawan dapat memiliki berbagai alasan untuk mengajukan resign dari pekerjaannya. Berikut adalah 10 alasan umum yang sering diutarakan oleh karyawan:
Salah satu alasan paling umum untuk resign adalah ketidakpuasan terhadap kompensasi. Karyawan mungkin merasa bahwa gaji, bonus, atau manfaat yang mereka terima tidak sesuai dengan tingkat pekerjaan, pengalaman, atau kontribusi mereka. Ketidakpuasan finansial seringkali menjadi pendorong utama dalam mencari pekerjaan baru.
Beban kerja yang berlebihan, tekanan untuk bekerja terlalu banyak jam, atau jadwal yang tidak fleksibel dapat mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Karyawan yang merasa terlalu tertekan oleh pekerjaan mereka cenderung mencari pekerjaan yang menawarkan keseimbangan yang lebih baik.
Hubungan dengan atasan atau manajemen yang buruk dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat. Karyawan mungkin merasa bahwa mereka tidak diperlakukan dengan adil, tidak didukung, atau bahkan diabaikan oleh atasan mereka, yang dapat menjadi alasan kuat untuk resign.
Karyawan yang ingin terus berkembang dan mengejar tujuan karir mereka mungkin merasa frustrasi jika perusahaan tidak memberikan peluang untuk melakukan itu. Ketidakjelasan mengenai kemajuan karir dapat memotivasi karyawan untuk mencari peluang di tempat lain.
Beberapa karyawan mungkin harus pindah ke lokasi yang berbeda karena alasan keluarga atau karena tuntutan pekerjaan lainnya. Ini bisa menciptakan konflik dengan pekerjaan saat ini dan mendorong mereka untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan situasi mereka.
Baca juga: Mau Resign, Harus Mulai dari Mana?
Konflik interpersonal dengan rekan kerja dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak menyenangkan. Konflik yang berlarut-larut atau tidak dapat diselesaikan dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan mencari pekerjaan baru untuk menghindarinya.
Perbedaan nilai-nilai dan budaya perusahaan dengan nilai-nilai pribadi karyawan dapat menciptakan ketidaknyamanan. Karyawan mungkin merasa bahwa mereka tidak cocok dengan budaya perusahaan, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka di tempat kerja.
Ketika karyawan mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik, baik dalam hal gaji, posisi, atau kesempatan pengembangan, mereka mungkin merasa tergoda untuk menerima tawaran tersebut. Kesempatan yang lebih menarik di tempat lain bisa menjadi dorongan besar untuk resign.
Alasan berikutnya adalah resign karena kesehatan. Kesehatan fisik atau mental yang buruk dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja secara efektif. Karyawan yang merasa bahwa pekerjaan mereka merusak kesehatan mereka seringkali memilih untuk resign guna mendapatkan perubahan yang lebih baik.
Beberapa karyawan mungkin ingin fokus pada pendidikan lebih lanjut atau mengejar tujuan pendidikan tertentu, seperti gelar master atau doktor. Ini bisa membutuhkan waktu dan komitmen yang lebih besar, sehingga mereka memutuskan untuk resign untuk mengejar pendidikan mereka dengan lebih serius.
Perlu diingat bahwa alasan-alasan ini dapat berinteraksi satu sama lain dan seringkali tidak bersifat tunggal. Sebagai contoh, gaji yang rendah bisa menjadi faktor utama yang memicu resign, tetapi juga dapat terkait dengan ketidakpuasan terhadap manajemen atau kurangnya peluang pengembangan karir. Setiap situasi resign adalah unik dan dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor ini.
Baca juga: Pertimbangkan Hal ini Sebelum Resign