Hubungi Sales

Apa Itu Benchmarking? Berikut Penjelasan Tentang Definisi, Jenis, Hingga Cara Melakukan Benchmarking

Rizka Maria Merdeka | July 21, 2022 | Human Resource (HR)
by GreatDay HR

Sebagai pelaku bisnis atau karyawan tentunya sudah familiar dengan apa itu benchmarking. Benchmarking adalah suatu strategi yang dilakukan dengan membandingkan sesuatu atau membuat tolok ukur untuk keberhasilan dan kemajuan bisnis.

Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan tentu akan menghadapi berbagai macam kompetitor di bidangnya dan mencari cara untuk mengungguli para kompetitor tersebut, salah satunya dengan benchmarking. Strategi benchmarking ini tidak semata-mata hanya membandingkan saja. Namun juga ada beberapa hal yang dilakukan, seperti analisis, identifikasi, dll.

Lalu, bagaimana cara melakukan strategi benchmarking? Artikel kali ini akan membahas tentang benchmarking, dari mulai pengertian, jenis, hingga cara melakukannya. Simak pembahasannya untuk mengetahui lebih banyak!

Baca juga: Fringe Benefit: Pengertian, Jenis, dan Cara Pelaksanaannya

Apa itu benchmarking?

Pada dasarnya, benchmarking adalah kata serapan dari bahasa Inggris yang artinya suatu patokan atau alat ukur. Berdasarkan dasar katanya tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa benchmarking adalah suatu patokan atau tolok ukur yang digunakan untuk menilai atau membandingkan suatu hal.

Sementara itu, pengertian umum benchmarking adalah suatu standar atau tolak ukur yang dimanfaatkan untuk membandingkan antara satu hal dengan hal lainnya yang sejenis. Sederhananya, dengan menggunakan tolak ukur tersebut, maka berbagai hal akan bisa diukur dengan standar baku yang umum.

Sedangkan dalam bidang ilmu manajemen, pengertian benchmarking adalah suatu upaya mengukur kebijakan dalam suatu perusahaan, produk, strategi, program, dan hal lainnya dengan cara membandingkannya dengan kompetitor lain yang bergerak pada bidang yang sama, agar bisa mendapatkan informasi tentang bagaimana dan bagian apa saja yang harus di evaluasi dalam upaya meningkatkan performa perusahaan.

Itu artinya, benchmarking adalah suatu cara yang sangat sistematis atau suatu upaya penilaian performa pada layanan, produk atau proses perusahaan dengan membandingkannya dengan layanan, proses, atau produk dari kompetitor lain yang dinilai lebih baik dari perusahaan tersebut.

Jadi, tujuan yang paling utama dari melakukan benchmarking adalah demi meningkatkan nilai lebih perusahaan dengan cara memperbaiki performa usaha, meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas produk dan pelayanan, serta hal lainnya dengan memanfaat performa dari kompetitor lain yang dianggap lebih baik.

Baca juga: Memahami Pengertian dan Fungsi Ilmu Manajemen Menurut George R. Terry

Jenis-jenis benchmarking

Saat ini, benchmarking bisa dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu benchmarking berdasarkan objeknya dan benchmarking berdasarkan subjeknya. Ini penjelasan lengkapnya:

Benchmarking berdasarkan subjeknya

Internal Benchmarking 

Benchmarking internal atau internal benchmarking adalah suatu kegiatan membandingkan kegiatan atau proses yang sama dalam suatu koperasi. Biasanya, kegiatan ini dilakukan pada perusahaan yang sudah memiliki anak perusahaan atau cabang agar setiap perusahaan di dalamnya memiliki standarisasi yang sama dengan induk perusahaan.

External Benchmarking 

Benchmarking eksternal atau external benchmarking adalah suatu kegiatan benchmarking yang dikerjakan dengan membandingkan perusahaan miliknya dengan perusahaan lain yang bergerak pada bidang industri yang sejenis. Dalam jenis benchmarking eksternal pun terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

1. Competitive Benchmarking

Competitive benchmarking adalah suatu perusahaan yang membandingkan perusahaan tersebut dengan kompetitor atau perusahaan lain yang dianggap sebagai kompetitor utama.

2. Non-competitive Benchmarking

Non-competitive benchmarking adalah suatu perusahaan yang membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahan lain, namun dalam bidang industri yang berbeda. Jenis non-competitive benchmarking ini pun dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

  • Functional Non-competitive Benchmarking, adalah kegiatan membandingkan fungsi yang sama dari perusahaan yang berbeda pada berbagai bidang industri
  • Generic Non-competitive Benchmarking, adalah kegiatan membandingkan proses fundamental bisnis yang dinilai sama pada setiap perusahan.

Benchmarking berdasarkan objeknya

Berdasarkan objeknya, benchmarking terbagi menjadi lima jenis, yaitu:

1. Strategic Benchmarking

Strategic benchmarking adalah suatu upaya pengamatan tentang bagaimana perusahaan lain mampu lebih unggul dari kompetitor lainnya pada bidang yang sama.

2. Process Benchmarking

Process benchmarking adalah suatu upaya dalam mengamati dan juga membandingkan berbagai kegiatan operasional atau sistem operasional dalam suatu perusahaan, seperti sistem pembayaran, pelayanan pelanggan, dan perekrutan tenaga kerja.

3. Functional Benchmarking

Functional benchmarking adalah suatu proses dalam mengamati dan membandingkan fungsionalitas kerja pada kompetitor pada bidang industri yang sama agar mampu meningkatkan fungsionalitas kerja pada perusahaannya.

4. Performance Benchmarking

Performance benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan performa produk barang atau jasa dari kompetitor lain, seperti harga, fitur produk, kualitas teknis, dll.

5. Product Benchmarking

Product benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan produk dari perusahaannya dengan produk dari kompetitor lain untuk bisa mendapatkan informasi terkait kekuatan dan kelemahan dari produk kompetitor.

6. Financial Benchmarking

Financial benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan kondisi keuangan dari perusahaan lain untuk mendapatkan informasi tentang daya saing kompetitor.

Baca juga: Apa Itu Cost Benefit Analysis? Berikut Pengertian, Manfaat, dan Cara Penghitungan CBA

Manfaat penerapan benchmarking

Dengan melakukan benchmarking, setidaknya ada enam manfaat utama yang bisa perusahaan Anda rasakan, antara lain sebagai berikut.

1. Analisis kompetitif

Dengan membandingkan performa perusahaan saat ini dengan performa kompetitor lain, maka perusahaan Anda akan mampu mengidentifikasi bagian mana yang harus Anda tingkatkan atau Anda perbaiki. Selain itu, perusahaan Anda juga akan mendapatkan benefit yang sangat strategis dari kompetitor Anda, serta mampu meningkatkan rata-rata perkembangan perusahaan Anda.

2. Memantau performa

Anda akan mampu mendapatkan tren saat ini dengan melakukan kegiatan benchmarking. Sehingga, akan memungkinkan perusahaan Anda untuk menerapkan tren tersebut dan mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu, kegiatan benchmarking ini perlu dilakukan secara berkala untuk bisa memantau keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

3. Perbaikan secara berkala

Selain itu, dengan melakukan benchmarking juga Anda akan bisa meningkatkan performa bisnis secara berkelanjutan. Hal tersebut memang sudah sepatutnya dilakukan dari waktu ke waktunya.

4. Perencanaan dan penetapan sasaran

Setelah Anda berhasil melakukan benchmarking, maka perusahaan Anda nantinya akan mampu menentukan tujuan dan metrik performa untuk bisa meningkatkan kinerja perusahaan. Nantinya, sasaran tersebut akan menjadi target baru yang lebih kompetitif, namun perusahaan tetap harus menetapkan target yang realistis.

5. Meningkatkan rasa kepemilikan

Kegiatan benchmarking ini harus dilakukan dengan melibatkan setiap karyawan agar bisa memperoleh seluruh jawaban yang diperlukan. Dengan cara mendengarkan pendapat karyawan, maka perusahaan Anda akan mendapatkan pemahaman yang baik terkait peran dari setiap individu, sehingga akan meningkatkan rasa memiliki dalam diri karyawan.

Nantinya, akan timbul rasa bangga dari para karyawan karena pekerjaan mereka bisa memberikan dampak yang lebih baik pada perusahaan.

Baca juga: Workforce Management: Pengertian, Manfaat, dan Penggunaan Sistem WFM

Cara melakukan strategi benchmarking

Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam melakukan strategi benchmarking.

1. Tentukan matrik dari benchmark

Secara umum, metrik utama sering kali mencakup pendapatan, harga pokok penjualan, atau layanan dan jumlah pesanan yang diterima. Anda juga dapat memilih produk, layanan, atau proses untuk dijadikan tolak ukur.

Salah satu cara untuk memulai strategi benchmark adalah dengan melakukan analisis SWOT terhadap bisnis Anda, yang mencakup ukuran terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis Anda. Analisis SWOT ini dapat membantu Anda mengidentifikasi metrik bisnis yang ingin Anda tingkatkan.

2. Identifikasi kompetitor bisnis

Mengetahui kompetitor dari organisasi atau bisnis Anda sebagai pembanding adalah langkah penting dalam proses benchmarking. Tergantung pada metrik yang ingin Anda ukur, Anda harus mengidentifikasi pesaing terbaik di industri bisnis Anda.

Pesaing ini dapat berupa pesaing bisnis dari organisasi lain, atau pesaing internal misalnya dari departemen A dan B yang ingin Anda bandingkan.

3. Riset kompetitor

Setelah mengetahui siapa pesaing bisnis Anda, langkah selanjutnya dari proses benchmark adalah melakukan riset dan mengumpulkan data yang relevan tentang kompetitor. Tergantung pada metrik yang dipilih, Anda dapat meneliti bagaimana pesaing membuat bisnis mereka berbeda dari kompetitor lainnya di industri yang sama.

Hal ini dapat berupa teknik penjualan yang dilakukan, teknologi yang digunakan, bagaimana mereka mengelola situs web mereka dan hal lainnya. Data kompetitor ini dapat Anda kumpulkan dari laporan tahunan jika organisasi adalah perusahaan publik.

Namun untuk perusahaan swasta, Anda dapat mencoba melakukan wawancara, menghubungi kontak atau melakukan percakapan santai dengan pelanggan.Anda juga dapat mencari informasi dari situs web mereka, laporan yang dikeluarkan, siaran pers atau materi pemasaran lain yang dipublikasi untuk umum.

4. Pusatkan data dan bandingkan dengan data perusahaan

Setelah mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan. Pusatkan dan bandingkan hasilnya dengan KPI di perusahaan Anda. Cobalah ajukan beberapa pertanyaan seperti: “Apa hal yang dapat ditingkatkan perusahaan?”, “Mengapa hasil yang didapat berbeda?”, “Apakah ada proses yang terlewat atau salah dalam penerapannya?”

5. Buat perencanaan berdasarkan temuan riset

Setelah membandingkan praktik bisnis perusahaan Anda dengan perusahaan kompetitor, Anda akan bisa mengungkapkan cara untuk meningkatkan bisnis Anda. Setelah menentukan apa hal berbeda yang dilakukan pesaing dan bagaimana mereka menggunakan hal tersebut sebagai keunggulan kompetitif. Anda bisa mengembangkan hasil temuan Anda dan membuat rencana untuk mencapai hasil maksimal untuk bisnis Anda.

6. Pantau dan evaluasi hasil

Setelah menerapkan perubahan dari perencanaan yang telah dibuat, penting untuk terus memantau hasil yang dilakukan, karena pada tahap ini perencanaan yang Anda buat masih butuh improvisasi. Ingatlah bahwa mengubah rencana atau tujuan untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis Anda adalah hal yang wajar dan dapat dilakukan sehingga Anda perlu terus memantau perkembangan bisnis Anda.

Baca juga: Mengenal Apa Itu The Golden Circle dalam Perusahaan dan Manfaatnya

Sederhanakan pekerjaan HRD perusahaan dengan software HRIS terintegrasi GreatDay HR

apa itu benchmarking gdhr

Sebagaimana diketahui bahwa departemen di perusahaan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan hal-hal terkait Sumber Daya Manusia (SDM) adalah HRD. Selain ambil andil dalam menyusun strategi untuk perusahaan, tugas yang menjadi tanggung jawab HRD antara lain menjalankan proses rekrutmen, mengelola data kehadiran karyawan, pengelolaan penggajian, employee engagement, pengawasan kinerja, pengajuan cuti, dan lain sebagainya.

HR memastikan kesejahteraan, hak dan kewajiban, sarana prasarana, dan kenyamanan karyawan yang bekerja di perusahaan terjamin dengan baik. Selain itu, HR juga berperan sebagai jembatan komunikasi antara karyawan dengan perusahaan, perusahaan dengan lingkungan sekitar, serta perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Dalam mengelola seluruh pekerjaan tersebut, tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, terutama jika dilakukan secara manual. Misalnya pengelolaan penggajian karyawan serta penghitungan komponen-komponen di dalamnya yang cukup rumit. Terlebih lagi jika karyawan yang bekerja di perusahaan berjumlah banyak.

Dengan tujuan untuk meringankan beban HR, aplikasi HRIS GreatDay HR hadir dengan kelengkapan fitur-fitur canggih yang dapat membantu mempermudah pekerjaan HR yang menumpuk. Dari mulai mengelola absensi karyawan, pengajuan cuti, hingga proses rekrutmen dilakukan secara praktis dan otomatis dengan satu aplikasi saja.

Terlebih lagi, semuanya terintegrasi dengan payroll, sehingga penghitungan penggajian dan pajak dilakukan secara otomatis melalui aplikasi GreatDay HR. Anda juga dapat dengan mudah mengaksesnya di mana saja dan kapan saja melalui ponsel pintar Anda. Unduh segera aplikasinya di AppStore dan Playstore, atau kunjungi lamannya dan jadwalkan demo!

Baca juga: Business Process Outsourcing (BPO): Pengertian, Tujuan, Hingga Keuntungan Layanan BPO Bagi Perusahaan

Trending Article
01
Rizka Maria Merdeka | November 28, 2023
22 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat…
02
Rizka Maria Merdeka | October 25, 2023
Penting! Panduan Lengkap Pangkat Golongan PNS Terbaru…
03
Rizka Maria Merdeka | November 18, 2021
14 Contoh Penulisan Notulen Rapat yang Tepat.…
Subscribe News Letter
Get notification on your email