Aptitude test adalah salah satu tes penilaian karir yang paling umum digunakan dalam proses rekrutmen karyawan baru di perusahaan. Meskipun demikian, tidak semua perusahaan melakukannya.
Sebab, setiap perusahaan memiliki metode masing-masing dalam mengelola proses rekrutmen karyawan. Salah satunya dengan menerapkan sejumlah tes untuk menyeleksi kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Apa itu aptitude test dan apa saja jenisnya? Artikel kali ini mengulas tentang pengertian dan 8 jenis aptitude test yang ada di dalam proses rekrutmen. Yuk, simak ulasannya berikut ini untuk mengetahui lebih banyak!
Baca juga: 9 Jenis Tes Psikologi dalam Proses Rekrutmen Karyawan
Aptitude test adalah instrumen penilaian yang dirancang untuk mengukur potensi seseorang memperoleh pengetahuan atau keterampilan. Tes ini dianggap sebagai dasar untuk memprediksi keberhasilan seseorang di masa depan, terutama dalam bidang pendidikan atau pekerjaan.
Sederhananya, aptitude test adalah tes yang dirancang untuk memahami kemampuan individu dalam mengerjakan tugas tertentu, yang juga bisa menunjukkan tingkat kompetensinya.
Sebagian perusahaan mengadakan tes aptitude untuk membuat keputusan perekrutan. Baik dengan melihat kelebihan dan kelemahan calon karyawan maupun dengan menentukan apakah kemampuan calon karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Secara garis besar, aptitude test adalah sebuah tes untuk menilai atau menentukan sejauh mana kemungkinan seseorang untuk berhasil saat diberikan tugas tertentu. Hasil dari aptitude test dapat menunjukkan di bagian mana seseorang paling kuat dan lemah sesuai dengan bawaan alami orang tersebut.
Sebab, pada dasarnya setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lain. Hal yang paling penting Anda ketahui yaitu bahwa tes ini bukanlah uji pengetahuan atau tes untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang Anda miliki terkait bidang tertentu. Dengan kata lain, sifat tes ini bukanlah suatu tes yang bisa Anda pelajari terlebih dahulu.
Baca juga: 9 Tanda Anda Lolos Interview User dan Sudah Pasti Diterima Kerja
Banyak perusahaan menggunakan aptitude test sebagai tahapan screening di masa pra-perekrutan untuk menyaring kandidat yang ada. Perusahaan dapat menyeleksi mana saja calon yang memenuhi kriteria dasar yang disyaratkan dan mana yang tidak.
Selain dapat digunakan untuk screening awal, aptitude test digunakan juga ketika perusahaan sudah memiliki beberapa kandidat. Dari beberapa kandidat tersebut, perusahaan harus menyaring kembali agar terpilih satu atau lebih orang yang paling sesuai untuk posisi dan jumlah lowongan yang tersedia.
Pada perkembangannya, sebuah perusahaan tidak bisa serta merta memecat karyawan hanya dengan alasan kompetensi. Sebab, jika perusahaan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan hanya karena alasan karyawan tidak kompeten, maka perusahaan beresiko terkena tuntutan hukum. Oleh sebab itu, dengan aptitude test, perusahaan mendapatkan karyawan yang benar-benar kompeten di bidangnya.
Perusahaan cenderung ingin mencari karyawan yang kreatif dan inovatif, sebab mereka memiliki kemampuan merumuskan masalah baru dan menerapkan apa yang telah dipelajari dalam berbagai situasi. Dengan menjadi kreatif dan inovatif, karyawan tersebut bisa menciptakan ide-ide yang baru bagi kemajuan perusahaan dan mengaplikasikan ide tersebut.
Alasan lain perusahaan melakukan aptitude test adalah untuk menemukan kandidat yang dapat berkomunikasi dengan baik dalam arti memiliki skill interpersonal yang bagus. Sebab, tanpa komunikasi yang efektif akan sulit bagi karyawan untuk mengartikulasikan pemikiran atau ide mereka dengan jelas kepada manajer dan memahami perkataan dari manajer dan rekan kerja.
Supaya perusahaan dapat terus menciptakan inovasi baru, maka diperlukan karyawan yang mampu mengidentifikasi masalah, mengevaluasi, lalu membuat solusi dari permasalahan itu.
Baca juga: Jobseeker Wajib Tahu! Ini Cara Membuat CV ATS Friendly
Ada berbagai macam tes aptitude yang bisa digunakan dalam proses rekrutmen. Berikut beberapa jenis dari tes aptitude tersebut.
Tes penalaran numerik dilakukan untuk mengukur tingkat kompetensi seseorang terkait pemahamannya akan data numerik atau statistik. Hasil tes akan menunjukkan seberapa jauh kemampuan kandidat dalam membuat kesimpulan atau keputusan yang tepat dengan data numerik tersebut.
Contoh tes penalaran numerik tersebut meliputi:
Jenis tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman kandidat mengenai teks tertulis, dimana biasanya akan dipaparkan pertanyaan berdasarkan teks tersebut. Dengan kata lain, tes ini memperlihatkan seberapa faktual kesimpulan yang diambil oleh kandidat berdasarkan materi teks yang ada.
Tes penalaran verbal dapat membantu perekrut mengidentifikasi kandidat manakah yang dapat memahami, menganalisis, dan membuat kesimpulan yang akurat dari materi tertulis, terlepas dari industri apapun tempat mereka bekerja.
Tes penalaran induktif merupakan salah satu jenis aptitude test yang paling umum digunakan dalam rekrutmen. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan kandidat dalam memecahkan masalah, terutama ketika dihadapkan dengan informasi asing.
Kandidat yang dapat mengerjakan tes ini dengan baik cenderung memiliki kapasitas yang lebih besar untuk berpikir secara konseptual dan analitis.
Tes penalaran mekanik biasanya digunakan untuk mencari posisi pekerjaan yang berhubungan dengan proses pekerjaan teknikal, dimana umumnya melibatkan alat bantu, seperti katrol, tuas, ataupun rangkaian listrik sederhana.
Tujuan utama tes ini untuk menilai kompetensi kandidat terhadap konsep mekanis. Tes ini juga dapat membantu mengukur kapasitas bawaan kandidat dalam menggunakan prinsip-prinsip rekayasa aplikasi.
Jenis aptitude test ini dikenal juga sebagai tes penalaran abstrak. Dimana tes ini tidak mengandung kata ataupun angka, melainkan hanya ilustrasi yang menggambarkan berbagai bentuk, urutan, dan pola.
Tujuan umum tes ini adalah untuk mengukur kemampuan kandidat dalam memahami bentuk dan ide abstrak dari ilustrasi yang diberikan. Tes ini pun akan memperlihatkan kecepatan kandidat dalam memahami aturan atau pola ilustrasi, untuk kemudian menerapkannya ke sampel baru guna mendapatkan jawaban yang benar.
Kandidat dengan kemampuan penilaian diagram dinilai dapat mempelajari hal baru dengan cepat dan memiliki kemampuan logis yang tidak terikat oleh keterampilan linguistik ataupun matematika.
Tes penalaran spasial digunakan untuk mengukur kemampuan kandidat dalam mengingat gambar atau bentuk, serta menentukan pola yang sesuai dengan urutannya.
Jenis aptitude test satu ini tergolong sebagai tes nonverbal yang mengharuskan kandidat mengatur ulang, memutar, dan memanipulasi bentuk atau objek dari sudut pandang yang berbeda.
Kemampuan penalaran spasial penting untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Meski dalam penerapannya, tes ini lebih sering digunakan untuk menyeleksi kandidat terkait posisi teknikal seperti bidang IT.
Tes penalaran situasional juga termasuk dalam jenis aptitude test yang paling umum digunakan dalam proses rekrutmen. Tes ini bertujuan mengukur kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah ketika dihadapkan dengan situasi tertentu.
Misalnya, kandidat akan diminta memikirkan langkah yang sebaiknya diambil untuk kepentingan perusahaan dalam situasional tertentu.
Tes penalaran logika digunakan untuk menilai kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi rasional. Dalam tes ini, kandidat harus menafsirkan hubungan antara bentuk dan pola.
Kandidat yang memiliki penalaran logis dapat memproses informasi secara efisien dan membuat kesimpulan berdasarkan fakta. Kandidat juga umumnya dapat menjelaskan semua bagian proyek yang terpisah dan menyatukannya dengan cara yang tepat.
Baca juga: Headhunter: Pengertian dan Cara Kerjanya
Salah satu tanggung jawab HR adalah mengatur dan memfasilitasi jalannya proses rekrutmen karyawan baru di perusahaan. Memilih dan memilah jumlah lamaran juga CV yang terlampau banyak pasti akan membuat Anda kewalahan.
Selain itu prosesnya juga memakan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga menyebabkan pekerjaan lainnya terkadang terbengkalai. CV dan lamaran yang berupa dokumen cetak juga tidak ramah lingkungan dan tidak beraturan.
Untuk mengatasi hal tersebut, aplikasi GreatDay HR hadir guna mempermudah dan membuat pekerjaan HR termasuk rekrutmen menjadi lebih efektif. Alihkan data-data berupa dokumen ke bentuk digital dan buat penyaringan kandidat yang lebih sesuai agar proses rekrutmen menjadi lebih nyaman dan ramah lingkungan.
Terlebih lagi, GreatDay HR menyediakan fitur yang memungkinkan Anda untuk mengatur wawancara langsung di aplikasi mobile yang dapat diakses melalui ponsel pintar Anda. Segera unduh aplikasinya sekarang di AppStore dan PlayStore atau kunjungi lamannya dan jadwalkan demonya, gratis!
Baca juga: Contoh CV Lamaran Kerja, serta Tips dan Komponen yang Menarik HRD