Memiliki seorang pimpinan yang otoriter dapat membuat lingkungan kerja menjadi sulit dan menekan. Pimpinan yang otoriter cenderung membuat keputusan secara sepihak dan kurang memperhatikan pendapat bawahan. Hal ini dapat mengarah pada rasa frustrasi, tidak nyaman, dan bahkan kecemasan di tempat kerja. Namun, menghadapi pimpinan yang otoriter tidaklah mudah.
Dibutuhkan keterampilan dan strategi khusus untuk dapat berkomunikasi dan bekerja dengan baik dengan pimpinan tersebut. Dalam artikel ini, akan dibahas 10 cara untuk menghadapi pimpinan yang otoriter sehingga bawahan dapat mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
Simak cara-cara yang bisa Anda terapkan berikut ini!
Baca juga: Pahami Pengertian dan Faktor Penyebab Conflict of Interest di Perusahaan
Kita tidak bisa mengontrol perilaku atau sikap pimpinan, tetapi kita bisa mengontrol diri kita sendiri. Kita harus berusaha untuk tetap tenang dan terkendali dalam setiap situasi, terutama saat pimpinan sedang marah atau memperlihatkan sikap otoriter. Dengan tetap tenang dan terkendali, kita dapat berpikir secara rasional dan mengambil tindakan yang tepat.
Hindari konfrontasi langsung dengan pimpinan, terutama jika dia sedang marah atau merasa terancam. Lebih baik untuk memilih waktu yang tepat dan situasi yang aman untuk berbicara dengan dia, seperti saat suasana sedang tenang dan dia lebih menerima masukan. Ini dapat membantu menghindari konflik yang lebih besar dan membuat pimpinan lebih mudah menerima masukan.
Pimpinan otoriter seringkali memiliki tujuan yang jelas dan spesifik. Cobalah untuk memahami apa yang diinginkan oleh pimpinan dan upayakan untuk memenuhi permintaannya sebaik mungkin. Dengan cara ini, kita dapat memperoleh kepercayaan dan penghargaan dari pimpinan, serta menjaga hubungan kerja yang baik.
Baca juga: Gaya Kepemimpinan Seseorang Berdasarkan Zodiaknya. Kira-Kira Kamu Termasuk yang Mana?
Hindari menggunakan bahasa atau sikap yang kasar atau agresif, dan berbicara dengan sopan dan jelas. Cobalah untuk menghindari perdebatan atau konfrontasi, dan fokus pada solusi yang baik untuk masalah yang ada. Ini dapat membantu memperbaiki hubungan dengan pimpinan, serta memperlihatkan bahwa kita bisa berkomunikasi secara profesional.
Meskipun kita merasa tidak sepakat dengan keputusan atau perintah pimpinan otoriter, kita tetap harus menghormati dan menghargai kekuasaannya. Hindari sikap meremehkan atau mengabaikan perintahnya, karena hal ini dapat menyebabkan konflik yang lebih besar dan merusak hubungan kerja.
Meskipun kita harus menghormati kekuasaan pimpinan, kita tetap berhak untuk mengungkapkan pendapat kita. Namun, hal ini harus dilakukan dengan bijaksana dan sopan, tanpa mengkritik atau menentang pimpinan secara langsung. Cobalah untuk memberikan masukan yang konstruktif dan membantu memperbaiki situasi yang ada.
Baca juga: Women Leadership: Peran Perempuan Dalam Kepemimpinan
Mencari dukungan dari rekan kerja dan atasan lain dapat membantu kita menghadapi situasi dengan pimpinan otoriter. Berbicara dengan orang lain dapat memberikan kita perspektif dan saran yang berbeda, serta membantu kita merasa lebih percaya diri. Namun, ingat untuk menjaga kerahasiaan informasi dan tidak menyebarluaskan masalah tersebut.
Fokus pada pekerjaan dan tanggung jawab kita dapat membantu mengurangi stres dan frustasi yang mungkin kita rasakan karena hubungan dengan pimpinan yang otoriter. Dengan fokus pada pekerjaan, kita dapat menunjukkan bahwa kita bertanggung jawab dan terus berusaha untuk mencapai hasil yang baik. Hal ini juga dapat membantu memperkuat posisi kita di tempat kerja dan membangun reputasi yang baik.
Jika kita merasa bahwa keputusan atau perintah pimpinan otoriter tidak tepat atau tidak memungkinkan untuk dilakukan, cobalah mencari solusi alternatif. Berbicara dengan orang lain atau mencari informasi tambahan dapat membantu kita menemukan cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan.
Jika semua upaya untuk mengatasi masalah dengan pimpinan otoriter telah dilakukan dan situasi tidak membaik, pertimbangkan untuk pindah ke tempat kerja yang lain. Pindah ke tempat kerja yang lebih baik dan lebih positif dapat membantu meningkatkan kesejahteraan kita secara keseluruhan, serta memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dalam karir kita.
Baca juga: Jenis Gaya Kepemimpinan dan Skills Apa Saja yang Perlu Dimiliki
Namun, keputusan untuk pindah harus dilakukan dengan bijaksana dan dipertimbangkan dengan matang. Pertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi pasar kerja, kesempatan karir, dan keseimbangan kehidupan kerja. Jangan membuat keputusan yang terburu-buru atau didasarkan pada emosi semata.