Di Indonesia terdapat beberapa jenis tenaga kerja berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan, salah satunya adalah tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja terlatih merupakan tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan keterampilan melalui lembaga non-formal. Contohnya pelatihan di tempat kursus, klub seni, organisasi, dan lain sebagainya.
Biasanya, tenaga kerja terlatih memiliki pekerjaan yang bersifat praktikal atau yang lebih mengutamakan hard skill. Biasanya, perusahaan akan merekrut tenaga kerja terlatih berdasarkan lama “jam terbang” dan pengalaman bekerja.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang tenaga kerja terlatih, simak pembahasan terkait tenaga terlatih dari mulai pengertian hingga contoh-contohnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Mengenal UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Tenaga kerja terlatih adalah jenis tenaga kerja yang mampu menguasai suatu keterampilan atau keahlian melalui pendidikan non formal seperti dengan mengikuti pelatihan keterampilan, kursus, dan lain-lain. Keahlian yang dikuasai tenaga kerja ini juga bisa didapatkan dari pengalaman kerja yang sudah dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
Contoh tenaga kerja terlatih adalah sopir, chef, penjahit, dan lain-lain. Meskipun umumnya tidak melalui pendidikan formal, namun perlu Anda ketahui bahwa terdapat beberapa tenaga kerja terlatih yang juga perlu melalui pendidikan formal untuk bisa masuk ke dunia kerja. Contohnya seperti apoteker, ahli bedah, dan ahli forensik.
Baca juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Angkatan Kerja di Indonesia
Setiap perusahaan tentu akan membutuhkan tenaga kerja terlatih untuk mengerjakan tugas tertentu yang tidak bisa diselesaikan oleh tenaga kerja terdidik yang dimilikinya. Agar bisnis persewaan bus dapat membawa banyak keuntungan maka perusahaan membutuhkan tenaga kerja terlatih berupa sopir bus profesional.
Sama halnya dengan tenaga kerja jenis lainnya, tenaga kerja terlatih juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Workforce Management: Pengertian, Manfaat, dan Penggunaan Sistem WFM
Tenaga terlatih dibutuhkan di perusahaan-perusahaan dan juga kebanyakan membuka usaha sendiri. Berikut di antaranya beberapa contoh pekerjaan tenaga kerja terlatih.
Baca juga: Sederhanakan Pengelolaan Manajemen SDM di Perusahaan dengan Fitur-Fitur Solutif GreatDay HR
Kesuksesan perusahaan tergantung pada produktivitas sumber dayanya, yaitu tenaga kerja yang bekerja di dalamnya. Tenaga kerja baik yang terlatih atau jenis apapun merupakan aset berharga bagi perusahaan yang harus dikelola dengan sistem yang baik.
Selain itu, manajemen performa di perusahaan juga harus jelas dan terorganisir agar karyawan dapat dengan maksimal menyelesaikan pekerjaannya. Dalam hal ini, penyusunan KPI, alur pelaporan tugas, serta feedback harus diatur seefektif mungkin karena akan berkaitan dengan tujuan dan target perusahaan.
Untuk mengelola hal-hal tersebut, GreatDay HR berikan solusi cerdas dan praktis untuk manajemen performa karyawan di perusahaan. HR dan atasan dapat dengan mudah melihat hasil kerja karyawan, menentukan KPI, memberikan penilaian dan feedback, serta membuat rencana kerja langsung di satu aplikasi saja.
Kelola manajemen performa karyawan perusahaan secara otomatis dan fleksibel dengan GreatDay HR! Unduh aplikasinya atau kunjungi websitenya dan dapatkan demo GRATIS sekarang juga!