Hubungi Sales

Ketahui Pengertian, Ciri-Ciri, dan Dampak Overthinking Bagi Karyawan

Rizka Maria Merdeka | October 17, 2022 | Info & Update
by GreatDay HR

Overthinking telah menjadi fenomena yang dianggap umum terjadi pada setiap orang, terutama karyawan. Memikirkan hal secara berlebihan hingga mengalami gangguan tidur dan merasa cemas merupakan dua dari sekian banyak gejala overthinking.

Kondisi tersebut jika dibiarkan berlarut-larut tanpa adanya usaha untuk mengatasinya, maka akan berpengaruh terhadap kesehatan dan performa saat bekerja. Oleh sebab itu, penting untuk kenali pengertian, ciri-ciri, dan dampak overthinking agar tahu cara mengatasinya.

Artikel kali ini akan memberikan penjelasan lengkap tentang overthinking yang perlu diketahui. Yuk, simak penjelasannya!

Baca juga: 9 Jenis Tes Psikologi dalam Proses Rekrutmen Karyawan

Arti overthinking

Overthinking adalah kondisi di mana seseorang berpikir secara berlebihan dan terus-menerus. Berpikir dalam hal ini tidak sama dengan stress atau mengkhawatirkan sesuatu, berbeda juga dengan banyak berpikir karena orang tersebut adalah pemikir. Dalam overthinking, seseorang akan memikirkan hal yang sepele, hal yang belum tentu terjadi, hingga ke prediksi apa yang akan terjadi serta berbagai kemungkinan lainnya.

Contoh overthinking yang paling sederhana adalah ketika seorang karyawan memikirkan kenapa atasannya tidak menyapa di kantor saat pagi hari atau ketika rekan kerja tidak menjawab pesan secepat biasanya.

Hal tersebut cenderung terjadi secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama hingga kemungkinan memicu stress dan gangguan kesehatan lainnya, baik fisik maupun mental. Kebiasaan overthinking akan menurunkan kinerja dan performansi karyawan di tempat kerja.

Pasalnya, overthinking merupakan cara otak untuk coba mengendalikan situasi agar merasa lebih percaya diri tentang apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan nanti. Saat seseorang terlalu banyak berpikir, otak akan beralih ke mode analisis. Prediksi dan skenario yang hadir atas sesuatu dan apa yang akan terjadi selanjutnya adalah bentuk antisipasi untuk mengurangi kecemasan.

Namun, nyatanya overthinking seringkali menjadi hambatan bagi seseorang untuk bertindak dan mengambil keputusan karena otak tidak mudah keluar dari mode analisisnya. Hal tersebutlah yang membuat overthinking bukan hal yang baik untuk dibiasakan.

Baca juga: Mengenal Pengertian dan Ciri-Ciri Kepribadian Ambivert

Ciri-ciri seseorang overthinking

Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa overthinking merupakan hal yang tidak baik dan harus dihindari. Untuk mencegahnya, kenali tanda atau ciri-ciri ketika seseorang mulai mengalami overthinking berikut ini.

  1. Sering mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi.
  2. Selalu memikirkan skenario-skenario dan berandai-andai “bagaimana jika …”
  3. Mengingat-ingat kesalahan yang telah dilakukan.
  4. Mengalami kesulitan tidur karena otak tidak berhenti berpikir.
  5. Mengingat kejadian memalukan yang telah terjadi.
  6. Khawatir terhadap segala hal sekecil apa pun.
  7. Meragukan diri sendiri ketika telah mengambil keputusan.
  8. Sulit menentukan sikap dan mengambil keputusan.
  9. Tidak percaya diri ketika melakukan sesuatu.
  10. Menghabiskan waktu untuk melamun, menyesali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan.
  11. Memikirkan makna tersembunyi di balik segala hal, bahkan hal sepele sekalipun.
  12. Cenderung menjadi lebih tertutup dan menghindari banyak berbicara karena takut melakukan kesalahan.

Baca juga: Kenali DiSC Personality Test: Tes Kepribadian yang Sering Digunakan Dalam Proses Rekrutmen Karyawan

Dampak overthinking bagi karyawan

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa overthinking memiliki pengaruh yang tidak baik terhadap karyawan, terutama dalam hal kinerja. Selain itu, terdapat beberapa lagi dampak overthinking jika terus dibiarkan tanpa adanya usaha mengatasinya.

1. Performa dan produktivitas kerja menurun

Terlalu banyak berpikir secara berlebihan, alih-alih membuat pekerjaan selesai malah menghambat kinerja. Banyaknya waktu yang digunakan untuk memikirkan hal-hal secara berlebihan dan terus-menerus akan membuat pekerjaan terbengkalai. Selain itu, overthinking juga membuat kualitas pekerjaan yang dilakukan menjadi berkurang karena karyawan cenderung tidak yakin dengan apa yang dia kerjakan.

2. Pace kerja lambat

Selain terhadap performa kerja, overthinking juga berdampak buruk pada kecepatan penyelesaian pekerjaan. Sebab, memikirkan segala sesuatu akan memperlambat pekerjaan dan apa pun yang sedang dikerjakan. Akibatnya, karyawan jadi menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang lebih lama dibanding biasanya, bahkan pekerjaan ringan sekalipun.

3. Gangguan tidur

Alasan mengapa overthinking perlu dihindari adalah salah satunya karena dapat mengganggu pola tidur yang akhirnya mengganggu kesehatan pribadi seseorang. Berpikir merupakan kegiatan yang menstimulasi otak untuk terus aktif. Akibatnya, otak tidak beristirahat dan mengaktifkan saraf lainnya sehingga menyebabkan sulit tidur.

4. Emosi tidak stabil

Berpikir secara berlebihan dapat membuat seseorang cepat merasa lelah dan emosi tidak stabil. Sebab, ketika merasa lelah dan tidak bisa menenangkan diri karena terus berpikir, seseorang akan lebih sulit untuk mengontrol emosinya, lebih mudah tersinggung, marah, sedih, dan lain-lain. Jika dibiarkan berlarut-larut, lebih jauh lagi, overthinking dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan psikologis.

5. Gangguan kesehatan lainnya

Overthinking juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika terus dibiarkan. Contohnya menyebabkan GERD, sakit kepala (migrain), gangguan pencernaan, dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Sebab, banyak berpikir dan mengkhawatirkan segala hal secara berlebihan, dapat membuat seseorang lupa makan, lupa istirahat, yang akhirnya menyebabkan fisik melemah.

Baca juga: Jangan Tunggu Sakit! Ini Tips Jaga Kesehatan di Musim Hujan Agar Tetap Produktif

Pekerjaan HR selesai lebih cepat dan otomatis dengan aplikasi GreatDay HR

arti overthinking gdhr

Pekerjaan yang menumpuk dan deadline yang padat merupakan penyebab karyawan overthinking. Salah satu departemen yang rentan adalah HR. Sebab, pekerjaan HR berurusan dengan segala hal yang berhubungan dengan SDM perusahaan.

HR seringkali harus berkutat dengan tumpukan dokumen administrasi hingga penggajian karyawan. Belum lagi keterbatasan tim dan sistem yang manual yang seringkali mengharuskan HR untuk lembur di kantor.

Tinggalkan pengelolaan tugas HR secara manual dan beralih ke digital bersama GreatDay HR! Aplikasi GreatDay HR menyediakan fitur-fitur canggih yang dapat menyederhanakan pengelolaan tugas HR perusahaan. Mulai dari kelola absensi, pengajuan cuti, pengawasan kinerja, penggajian, hingga rekrutmen semua bisa dilakukan otomatis di satu aplikasi saja.

Unduh aplikasinya di Playstore atau Appstore sekarang juga! Kunjungi websitenya untuk dapatkan demo GRATIS!

Baca juga: Mengenal Karakter Karyawan di Kantor Berdasarkan Golongan Darah

Trending Article
01
Rizka Maria Merdeka | November 28, 2023
22 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat…
02
Rizka Maria Merdeka | October 25, 2023
Penting! Panduan Lengkap Pangkat Golongan PNS Terbaru…
03
Rizka Maria Merdeka | November 18, 2021
14 Contoh Penulisan Notulen Rapat yang Tepat.…
Subscribe News Letter
Get notification on your email