Ketika melamar pekerjaan ke sebuah perusahaan, employee turnover merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang. Employee turnover merupakan tolak ukur keberhasilan produktivitas tim HR dan manajemen sebuah perusahaan secara keseluruhan.
Employee turnover adalah hal yang tidak dapat dihindari. Sebagus apapun usaha tim HR untuk mempertahankan karyawannya, selalu ada cara bagi karyawan untuk tetap mengundurkan diri.
Adanya employee turnover dapat merugikan sebuah perusahaan. Dalam melakukan proses rekrutmen dibutuhkan biaya yang banyak seperti pengiklanan lowongan pekerjaan dan pembayaran lainnya terkait hiring process.
Selain itu, dampak lainnya juga terjadi pada turunnya produktivitas karyawan. Hal itu disebabkan karena kosongnya posisi yang ditinggalkan karyawan yang mengundurkan diri sebelum mendapatkan pengganti.
Untuk memahami penjelasan lebih lanjut terkait turnover, yuk simak artikel berikut ini!
Baca Juga: Nilai Kinerja Karyawan Menggunakan 9 Box Matrix!
Berikut beberapa pengertian turnover menurut beberapa para ahli:
Ketertarikan seorang individu untuk mencoba pekerjaan alternatif diluar organisasi yang sedang ditempati karena pekerjaan yang tidak memuaskan. Hal tersebut yang membuat seorang individu melakukan penarikan diri dari pekerjaan yang sekarang.
Employee turnover adalah proses pemisahan diri antara karyawan dengan perusahaan yang dilakukan secara sukarela oleh seorang karyawan.
Turnover adalah proses pengunduran diri yang dilakukan secara permanen oleh seorang karyawan secara sukarela maupun tidak.
Employee turnover merupakan kecenderungan seorang karyawan untuk meninggalkan sebuah organisasi/perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya.
Sesuai dengan jenisnya, turnover dibagi menjadi tiga bagian, berikut penjelasannya!
Untuk hal ini, turnover dibagi menjadi 2, yaitu:
Turnover jenis ini merupakan proses pengunduran diri seorang karyawan yang dilakukan secara volunteer/sukarela tanpa paksaan dari siapapun. Jenis turnover sukarela ini biasanya disebabkan oleh seorang karyawan yang ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di luar perusahaan sekarang.
Turnover secara tidak sukarela adalah pengunduran diri yang diakibatkan oleh adanya peraturan organisasional perusahaan, peraturan kerja, dan penunjang kerja yang kurang memadai.
Turnover berdasarkan tingkat fungsionalnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Turnover jenis ini merupakan pengunduran diri seorang karyawan yang memiliki kinerja yang kurang/buruk, kurang dapat diandalkan, atau mereka yang mengacau rekan kerja yang ingin meninggalkan perusahaan.
Sama halnya dengan turnover berdasarkan kesediaannya dan berdasarkan tingkat fungsionalnya, turnover berdasarkan bentuk pengendaliannya juga dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Dalam turnover yang dapat dikendalikan biasanya muncul karena beberapa aspek yang dapat dipengaruhi oleh perusahaan.
Turnover yang tidak dapat dikendalikan muncul karena beberapa faktor yang mengharuskan seorang karyawan mengundurkan diri dari perusahaan.
Misalnya, aspek geografis dimana seorang karyawan memiliki tempat tinggal yang jauh dari lokasi perusahaan, suami istri yang dipisahkan, atau mahasiswa yang baru lulus.
Baca Juga: Bagaimana Cara Terbaik Untuk Memotivasi Karyawan dan Meningkatkan Performa Perusahaan?
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya turnover:
Faktor individu yang menyebabkan terjadinya turnover, meliputi:
Faktor turnover yang satu ini meliputi:
Terakhir, untuk turnover jenis ini biasanya berasal dari lokasi rumah seorang karyawan yang terlalu jauh dengan lokasi kantor. Hal tersebut mengharuskan karyawan untuk datang lebih pagi atau mengambil sistem WFH (Working From Home) sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri karena faktor geografis.
Adapun tahapan terjadinya turnover, yaitu:
Adanya turnover yang tinggi menandakan kurangnya produktivitas manajemen sebuah perusahaan, seperti gaji yang diberikan, minimnya bonus dan benefit, serta lingkungan kerja yang tidak sehat.
Dengan tingginya tingkat turnover akan memberikan dampak terhadap beberapa aspek perusahaan, diantaranya:
Dengan adanya karyawan yang mengundurkan diri, perusahaan harus mencari seorang pengganti/merekrut karyawan baru. Proses perekrutan karyawan baru bukanlah hal yang mudah dan murah.
Proses tersebut membutuhkan banyak waktu dan biaya, seperti membayar vendor untuk membuka lowongan kerja, proses interview, pelatihan, hingga memilih karyawan yang memiliki kinerja dan kemampuan yang mirip dengan karyawan sebelumnya.
Dengan kosongnya sebuah posisi dalam perusahaan, karyawan lain harus menanggung beban kerja karyawan yang resign sembari menunggu pengganti karyawan baru.
Hal tersebut dapat mengakibatkan turunnya produktivitas kerja karena banyaknya beban pekerjaan yang dilimpahkan kepada karyawan yang masih bertahan.
Apabila produktivitas karyawan menurun, maka hal tersebut dapat mempengaruhi keuntungan atau laba perusahaan. Banyaknya beban kerja yang tidak dapat diselesaikan dengan baik akan membuat angka penjualan perusahaan menjadi merosot dan berdampak pada keuntungan perusahaan.
Mencegah terjadinya turnover yang tinggi, sebuah perusahaan dapat menerapkan beberapa tahapan yang dapat mencegah terjadinya turnover.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan angka employee turnover adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Pentingnya Penyesuaian Gaya Kepemimpinan untuk Keberhasilan Pengelolaan Karyawan
Tingkat turnover sebuah perusahaan dapat diukur berdasarkan indeks laju turnover secara kuantitatif dan dinyatakan dalam persentase berdasarkan jangka waktu tertentu (biasanya dalam 1 tahun).
Persentase employee turnover dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Keluar masuknya karyawan pada sebuah perusahaan merupakan hal yang wajar dalam dunia kerja. Namun, apabila hal tersebut terus-terusan terjadi dapat memberikan dampak negatif pada perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan harus dapat membangun employee engagement yang baik agar dapat mengurangi tingkat employee turnover. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kerugian pada perusahaan yang diakibatkan tingginya tingkat employee turnover.
Disamping itu, perusahaan juga harus dapat mengelola keuangannya dengan baik dan rapi agar bisa mengurangi kerugian finansial yang diakibatkan oleh tingginya employee turnover.
Nah, untuk membantu pengelolaan keuangan perusahaan, GreatDay HR hadir sebagai solusi! GreatDay HR hadir dengan fitur canggih payroll yang mampu menjadi solusi bagi para HR dalam mengelola SDM perusahaan.
GreatDay HR adalah solusi bagi para HR dalam mengontrol daftar hadir, mengelola administrasi, penghitungan gaji & pajak, penghitungan tunjangan, dan masih banyak lagi di dalam satu aplikasi terintegrasi. Semua proses dan data administrasi yang dibutuhkan dan dilakukan di GreatDay HR akan tersimpan secara otomatis.
Adapun fitur penghitungan gaji dan pajak dilakukan menggunakan penghitungan payroll yang dilakukan secara akurat. Jadi, kalian tidak perlu khawatir terjadi salah hitung dalam proses penghitungan gaji dan pajak melalui GreatDay HR.
Nah tunggu apalagi? Hubungi kami untuk mendapatkan demo GreatDay HR secara gratis dan rasakan kesempatan mengatur tugas HRD kalian di aplikasi GreatDay HR.