Di zaman serba digital seperti sekarang ini, segala sesuatu termasuk yang menyangkut pekerjaan dan fasilitas umum dibuat menjadi otomatis dengan mengandalkan kemajuan teknologi. Salah satu fasilitas yang memanfaatkan teknologi digital adalah penggunaan face recognition untuk mengelola data kehadiran di perusahaan-perusahaan atau sekolah-sekolah.
Sebelum penggunaan face recognition, sistem keamanan dengan menggunakan PIN (Personal Identification Number), kartu identitas (ID Card), dan kata sandi (password) dimanfaatkan sebagai sistem keamanan untuk melindungi data pribadi seseorang. Namun, ketiga teknologi tersebut belum cukup untuk menjamin keamanan data pribadi karena masih ada celah dan mudah dibobol dengan sistem yang lebih canggih yang menyebabkan terjadinya kebocoran data.
Penggunaan face recognition terbukti dapat melindungi data pribadi dengan lebih baik karena memanfaatkan teknologi Biometrik. Sistem Biometrik semakin diminati saat ini karena dianggap lebih akurat dan tidak dapat dipalsukan atau dimanipulasi. Selain face recognition, teknologi Biometrik juga dimanfaatkan dalam proses analisa dan identifikasi lainnya. Proses identifikasi tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu fisik (pengenalan wajah, retina, iris mata, sidik jari, telapak tangan, DNA) dan fisiologis (pengenalan melalui tanda tangan, tulisan tangan, suara, langkah).
Teknologi biometrik dalam face recognition dinilai lebih akurat karena memiliki prinsip kerja akurasi dan implementasi, serta metode pembuktian keaslian. Prinsip kerja tersebut memberikan peningkatan keakuratan identifikasi data seseorang. Kemudian prinsip lainnya adalah pengiriman informasi dalam pelayanan, privasi masyarakat, dan faktor eksternal. Untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang face recognition simak ulasannya berikut ini!
Baca juga: Dengan Aplikasi Payroll Semua Tugas HRD dalam Genggaman
Face recognition adalah sebuah teknologi atau sistem pemindaian data personal seseorang melalui pengenalan wajah. Teknologi ini memanfaatkan teknologi AI atau artificial intelligence untuk mengenali wajah orang-orang yang sudah terdaftar di dalam database-nya. Pemindaian wajah dalam sistem face recognition diproses melalui penggunaan kamera yang dihubungkan dengan database. Sederhananya, melalui fitur atau sistem face recognition ini, kamera akan dapat mengenali identitas pribadi seseorang dari data yang telah disimpan di dalam cloud server atau sistem penyimpanan data digital lainnya.
Teknologi face recognition saat ini banyak digunakan di perusahaan dan beberapa sekolah untuk mengelola absensi. Selain mempermudah dalam hal pengisian dan pengelolaan absensi, teknologi ini juga ramah lingkungan karena dapat meminimalisir penggunaan kertas dalam pengisian data kehadiran. Selain itu, teknologi ini juga dapat mencegah pemalsuan dan manipulasi data karena lebih akurat dan aman.
Teknologi face recognition juga digunakan di industri lainnya seperti ritel, otomotif, kesehatan, sosial, dan lainnya. Berikut adalah penjelasan bagaimana face recognition digunakan pada industri-industri tersebut.
Di dalam industri ritel dan smart store face recognition digunakan untuk mengidentifikasi pengunjung toko, mengawasi aktivitas belanja, dan verifikasi pembayaran non-tunai.
Penggunaan face recognition di industri otomotif salah satunya adalah sistem face recognition yang terhubung ke sensor untuk membuka kunci mobil. Selain itu, software face recognition tersebut juga digunakan dalam otomatisasi kemudi, posisi kursi, spion, dan suhu dalam mobil yang disesuaikan dengan preferensi pengemudi.
Penggunaan face recognition dalam industri kesehatan contohnya adalah dalam aplikasi Autism & Beyond yang diciptakan oleh peneliti dari Duke University. Tujuan dari penggunaan aplikasi tersebut adalah untuk menguji reliabilitas ponsel pintar dan analisis terhadap ekspresi wajah melalui video sebagai alat pemindai gejala autisme atau gangguan tumbuh kembang lainnya.
Contoh lain penggunaan face recognition adalah aplikasi yang dibuat oleh Listerine yang membantu tunanetra untuk mendeteksi senyuman dari sensor getar yang dihasilkan melalui ekspresi wajah seseorang yang dibaca oleh sistem di aplikasi tersebut.
Selain untuk mengenali wajah manusia, sistem face recognition juga dapat digunakan untuk memindai wajah hewan. Salah satu contohnya adalah dalam aplikasi bernama Finding Rover, yang mana memungkinkan penggunanya untuk menemukan hewan peliharaan yang hilang melalui deteksi wajah hewan.
Kemudian, dalam hal penggunaan face recognition pada manusia, kepolisian New Delhi di India berhasil mengidentifikasi sekitar 300 anak yang dilaporkan hilang melalui sistem face recognition hanya dalam empat hari.
Baca juga: Software HRIS Indonesia Kecanggihan Masa Kini untuk Pegawai HRD
Sistem keamanan Biometrik dengan pengenalan struktur bentuk wajah atau face recognition membutuhkan peralatan kamera dalam proses identifikasinya. Alat pada sistem face recognition bekerja sebagai pengenal kode yang bekerja pada objek muka seseorang. Alat ini menganalisis kode berdasarkan bentuk geometri wajah. Jenis pengambilan data informasi pada alat ini dibagi menjadi dua jenis yaitu secara 2D dan secara 3D. Namun pada kenyataannya, penggunaan 3D lebih menguntungkan karena lebih spesifik sebagai kode pengenal sehingga banyak perangkat keamanan yang menggunakan sistem face recognition dengan tipe 3D. Berikut adalah cara kerja pada perangkat sistem face recognition.
Baca juga: 4 Tips Memilih Software Absensi Terbaik
Salah satu pekerjaan yang menjadi tanggung jawab HRD di perusahaan adalah mengelola absensi atau data kehadiran karyawan. Pengisian absensi secara manual terkadang muncul beberapa kendala misalnya lupa mengisi absensi, malas mengisi absensi karena harus mengantri, kehabisan kertas, dan lain sebagainya. Penggunaan kertas untuk pengisian absensi selain tidak praktis juga merupakan cara manual yang tidak ramah lingkungan.
Selain itu, data absensi yang bertumpuk juga akan menyulitkan HR dalam penghitungan payroll, sehingga pengerjaannya dapat memakan waktu lama dan menguras tenaga. Ditambah lagi jika ada satu saja miss dalam penghitungan dan rekap data absensi karyawan, maka HR harus mengulangi pengerjaannya. Hal tersebutlah yang membuat pekerjaan HR terkait pengelolaan absensi dan payroll memakan banyak waktu.
Untuk mengatasi kendala-kendala terkait pekerjaan HR tersebut, GreatDay HR hadir sebagai aplikasi HRIS terbaik yang menyajikan fitur-fitur canggih untuk membantu meringankan pekerjaan HR Anda. Anda tidak perlu lagi kesulitan dalam mengelola absensi karyawan karena GreatDay HR menyediakan fitur rekam kehadiran melalui face recognition dan ITCS (Intelligent Temperature Checking System). Fitur rekam kehadiran mengizinkan Anda dan karyawan untuk merekam kehadiran melalui tangkapan kamera yang diakses melalui mobile aplikasi GreatDay HR. Sedangkan ITCS merupakan fitur absensi yang dilakukan melalui pemindaian wajah di mesin pengukur suhu yang juga terintegrasi dengan rekam kehadiran di aplikasi GreatDay HR.
Data absensi yang terekam di aplikasi juga terintegrasi dengan payroll. Jadi, selain mempermudah pengisian absensi, aplikasi GreatDay HR juga memberikan kemudahan dalam penghitungan payroll secara otomatis dan ramah lingkungan.
Tunggu apa lagi? Segera unduh aplikasinya di AppStore dan PlayStore melalui ponsel pintar Anda atau kunjungi laman webnya dan jadwalkan demo!
Baca juga: Ketahui Bagaimana Software Payroll Indonesia seperti GreatDay HR dapat Membantu Penggajian Anda