Dalam perusahaan, karyawan menjadi tombak dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan meningkatkan keberhasilan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan karyawan yang memiliki keterampilan dan keandalan dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
Karyawan dapat dikatakan sebagai “mesin perusahaan” yang harus berjalan demi kelangsungan hidup perusahaan. Tanpa adanya karyawan dalam perusahaan, mungkin tidak akan terciptanya keuntungan untuk perusahaan.
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal, maka memerlukan pengelolaan karyawan yang baik agar kinerja karyawan lebih optimal. Pengelolaan karyawan memang tidak semudah yang dibayangkan tetapi secara perlahan Anda akan menemukan cara tersendiri dalam mengelola karyawan.
Dalam pengelolaan karyawan, dibutuhkan peranan seorang pemimpin untuk mengendalikan jalannya sebuah perusahaan. Seorang pemimpin menjadi kunci kesuksesan perusahaan karena mereka yang menentukan kegagalan atau keberhasilan sebuah perusahaan.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mengelola, mempengaruhi, mengarahkan, dan memberikan motivasi karyawannya untuk menjalankan aktivitas selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hal tersebut juga dituturkan oleh Bapak Dedev Parulian, Head of HR Olam Indonesia & PNG, saat berbicara pada GreatDay Connect Webinar tanggal 28 September 2021 lalu. Beliau mengatakan bahwa kepemimpinan berkaitan dengan “people” dan orang yang dipimpinlah yang harus dipedulikan.
Dalam kepemimpinan, tidak ada yang benar dan salah. Tetapi, pemimpin dan karyawan harus saling merangkul satu sama lain.
Jika ingin menyukseskan kepemimpinan dalam perusahaan, pemimpin harus memikirkan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk seluruh karyawan. Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan karyawan mampu menciptakan kondisi kerja yang nyaman dan dapat memberikan motivasi kepada karyawan untuk bekerja secara maksimal.
Jadi, gaya kepemimpinan merupakan sebuah tools penting dalam menentukan kesuksesan seorang pemimpin. Penasaran apa itu gaya kepemimpinan secara jelas? Langsung simak ulasan di bawah ini!
Bagi seorang Human Resources (HR) pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah “leadership style atau gaya kepemimpinan”, namun bagi karyawan istilah gaya kepemimpinan adalah hal yang baru.
Gaya kepemimpinan bisa dikatakan sebagai kunci untuk membuka gembok yang terkunci. Di sini yang menjadi gembok adalah seorang pemimpin dan gaya kepemimpinan menjadi kuncinya. Ketika seorang pemimpin memilih gaya kepemimpinan yang tepat maka ia akan bisa terbuka dan memberikan arahan benar kepada seluruh karyawannya.
Secara umum, gaya kepemimpinan merupakan strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam menuntun seluruh karyawannya dengan tujuan untuk menyelaraskan tujuan perusahaan dengan karyawan demi mencapai tujuan bersama.
Selain itu, gaya kepemimpinan juga mengacu pada perilaku, karakteristik pemimpin saat memberikan arahan, memberikan motivasi, membimbing, dan mengelola sekelompok orang.
Dalam perusahaan, seorang pemimpin harus bisa memilih gaya kepemimpinan yang benar agar para karyawan merasa nyaman dan akhirnya meningkatkan kinerja mereka.
Selain pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat, seorang pemimpin juga harus memiliki hal-hal yang dibutuhkan pemimpin sesungguhnya dalam diri mereka. Lantas, apa yang harus dimiliki seorang pemimpin? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah. Kadangkala, menjadi tantangan untuk seorang pemimpin dalam mengelola karyawannya.
Tetapi, Anda bisa menjadi seorang pemimpin yang baik dengan memiliki dan mengasah hal-hal berikut ini!
Seorang pemimpin dituntut untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih. Mereka didorong untuk secara proaktif mencari sebuah pemahaman dan pembelajaran baru dari sisi manapun termasuk belajar dari umpan balik.
Secara umum, rasa ingin tahu bisa didefinisikan sebagai dorongan dalam diri sendiri untuk mendapatkan informasi baru tanpa adanya apresiasi ataupun faktor ekstrinsik.
Dalam dunia pekerjaan terutama seorang pemimpin, keingintahuan merupakan salah satu sifat yang penting. Rasa ingin tahu akan membuat seorang pemimpin cepat beradaptasi dengan karyawannya.
Ketika rasa ingin tahu seseorang terpancing, maka Anda akan berpikir lebih dalam dan rasional ketika dihadapkan dengan masalah dan dalam pengambilan keputusan.
Apakah Anda pernah mendengar istilah insight? Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah mendengar istilah ini.
Insight bisa diartikan sebagai pemahaman atau keinginan yang luar biasa dari seseorang yang dampaknya bisa mengubah perilaku orang tersebut.
Maka dari itu, seorang pemimpin dalam perusahaan harus bisa mencari insight-insight baru yang akan digunakan dalam memimpin banyaknya karyawan dalam perusahaan.
Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk melihat berbagai insight baru dari berbagai sisi. Seorang pemimpin yang baik harus bisa memproses informasi dari banyak sumber dan mempergunakannya dengan baik.
Dalam hal ini, seorang pemimpin harus bisa melibatkan peserta dalam sebuah tim. Apapun tipe anggota dalam sebuah tim, seorang pemimpin harus bisa memiliki kemampuan engage yang baik sehingga anggota tetap bisa merasa nyaman.
Seorang pemimpin harus bisa melibatkan hati dan pikiran orang lain untuk mencapai tujuan yang berbeda dan saling menguntungkan.
Ini berarti seorang pemimpin harus bisa memberikan energi atau motivasi dan memahami karyawan mereka secara mendalam.
Tekad yang kuat menjadi salah satu hal yang penting untuk dimiliki seorang leader. Seorang leader yang memiliki tekad yang kuat akan bisa bekerja dengan maksimal dan menuntun karyawan mereka ke jalan yang benar.
Dengan adanya tekad yang kuat, mereka menikmati banyak tantangan dan bisa melewati tantangan tersebut dengan lancar dan tidak mudah menyerah.
Seorang pemimpin seperti ini akan berani untuk mengambil risiko dengan kecerdikan dan keuletan yang mereka miliki serta tetap bisa cepat untuk mengubah arah saat dibutuhkan.
Agar bisa memimpin bawahan dengan baik, maka seorang leader harus bisa memilih gaya kepemimpinan dengan tepat pula.
Dengan adanya pemilihan kepemimpinan yang tepat, maka akan menjadi pegangan seorang leader untuk memimpin karyawannya sehingga karyawan bisa merasa nyaman dalam perusahaan dan bekerja secara maksimal.
Ketika Anda menjadi pemimpin, Anda bisa memilih gaya kepemimpinan yang menurut Anda sangat tepat. Secara umum, terdapat tujuh macam gaya kepemimpinan. Apa saja tujuh macam gaya kepemimpinan? Langsung simak penjelasan berikut.
Gaya kepemimpinan yang pertama adalah gaya otokratis. Gaya ini mengungkapkan bahwa “Lakukan apa yang saya katakan”.
Secara umum, pemimpin dengan gaya otokratis ini memiliki asumsi bahwa dirinya yang paling pintar dan mengetahui informasi lebih banyak dari yang lain.
Selain itu, mereka biasanya membuat semua keputusan tanpa menghiraukan masukan orang lain dan lebih sesuai dengan keputusan diri sendiri saja.
Sebenarnya, gaya kepemimpinan ini termasuk dalam jenis gaya kepemimpinan di masa lalu sehingga kurang cocok untuk masa kini.
Macam gaya kepemimpinan yang kedua adalah gaya demokratis. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini akan lebih cenderung bertanya “Bagaimana menurut Anda”.
Mereka berbagi informasi dengan karyawan tentang apapun yang dapat mempengaruhi tanggung jawab pekerjaan mereka. Seorang pemimpin jenis ini biasanya juga menanyakan masukan karyawan sebelum menyetujui keputusan akhir.
Dengan penggunaan gaya kepemimpinan ini, banyak keuntungan yang didapatkan yakni menimbulkan kepercayaan dan meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.
Gaya kepemimpinan ini juga membuat orang melakukan apa yang Anda ingin lakukan tetapi dengan cara yang mereka inginkan.
Macam gaya kepemimpinan berikutnya adalah gaya afiliasi. Ungkapan yang sering digunakan untuk mendeskripsikan jenis kepemimpinan ini adalah “orang yang diutamakan”.
Dari tujuh macam gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan afiliasi merupakan gaya pemimpin yang dekat dengan pribadi setiap karyawannya.
Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini biasanya lebih memperhatikan dan mendukung kebutuhan anggota sebuah tim. Pemimpin jenis ini akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuka jalan yang menghubungkan dia dengan timnya.
Selain itu, pemimpin dengan gaya ini juga bisa membentuk hubungan kolaboratif dalam sebuah tim. Pemimpin gaya ini sangat diperlukan ketika meredakan konflik yang terjadi di antara anggota tim atau menenangkan orang ketika dalam keadaan stress.
Gaya kepemimpinan Laissez-faire ini berada di ujung berlawanan dengan gaya otokratis. Dari tujuh gaya kepemimpinan yang ada, macam gaya kepemimpinan ini melibatkan paling sedikit pengawasan.
Anda bisa mengatakan bahwa pemimpin gaya otokratis berdiri teguh seperti batu dalam masalah, sementara pemimpin laissez-faire membiarkan orang berenang mengikuti arus.
Pada dasarnya, seorang pemimpin laissez-faire mungkin tampak mempercayai orang untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, tetapi yang ekstrim, seorang pemimpin yang tidak terlibat mungkin akan tampak menyendiri.
Gaya ini dapat dikatakan berhasil jika Anda memimpin karyawan yang sangat terampil dan berpengalaman, yang dapat memulai sendiri dan termotivasi. Agar penggunaan gaya ini berjalan dengan baik, Anda dapat memantau kinerja tim dan memberikan umpan balik secara rutin.
Gaya kepemimpinan transformasional seringkali diartikan sebagai gaya kepemimpinan tunggal yang paling efektif.
Pemimpin dengan gaya ini mampu memberikan motivasi dan inspirasi kepada karyawan mereka serta memberikan perubahan positif pada sebuah tim.
Para pemimpin tipe ini cenderung memiliki kecerdasan secara emosional dan penuh gairah. Mereka tidak hanya berkomitmen untuk membantu sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan, tetapi juga membantu anggota tim untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Gaya kepemimpinan ini bisa menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dan kepuasan tim yang lebih baik daripada gaya kepemimpinan lainnya.
Pemimpin dengan gaya transaksional memandang bahwa hubungan pemimpin dan bawahan sebagai sebuah transaksi. Dengan menerima posisi sebagai anggota tim, individu tersebut setuju untuk mematuhi pemimpin.
Salah satu keuntungan dari gaya kepemimpinan ini adalah pemimpin memiliki kemampuan untuk menciptakan peran yang jelas. Anggota mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka terima.
Gaya kepemimpinan ini memungkinkan pemimpin untuk menawarkan banyak arahan dan pengawasan. Anggota tim juga dapat termotivasi untuk bekerja dengan maksimal untuk menerima apresiasi.
Gaya kepemimpinan situasional menekankan pada pengaruh yang signifikan dari lingkungan dan situasi terhadap kepemimpinan.
Pemimpin perlu mengenali tingkat perkembangan dan kesiapan anggota sebuah tim, kemudian memilih model kepemimpinan yang paling tepat untuk diterapkan.
Gaya kepemimpinan ini merupakan kepemimpinan yang paling tepat dengan situasi dan kondisi. Seorang pemimpin yang sukses adalah mereka yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan berbagai gaya kepemimpinan pada saat berbeda.
Mungkin ketika Anda menjadi seorang pemimpin kadangkala bingung bagaimana cara mengetahui diri sendiri cocok dengan gaya kepemimpinan yang mana. Benar bukan?
Jangan khawatir! Karena Anda dapat memilih gaya kepemimpinan yang tepat dan mudah dengan mengikuti beberapa cara di bawah ini.
Mulailah dengan meningkatkan kesadaran tentang gaya kepemimpinan yang paling mewakili diri Anda.
Anda dapat melakukan pemeriksaan dan perenungan untuk diri sendiri terkait dengan pengenalan diri dalam sehingga gaya kepemimpinan yang dipilih tepat.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan ini dengan meminta teman dekat atau partner terpercaya untuk menjelaskan kekuatan gaya kepemimpinan Anda. Hal lainnya yang dapat dilakukan yaitu Anda dapat mengikuti penilaian gaya kepemimpinan.
Anda juga harus bisa memahami gaya kepemimpinan yang dapat dipilih. Anda harus mengenal lebih dalam mengenai beberapa gaya kepemimpinan yang hendak dipilih.
Kenali gaya kepemimpinan yang dapat bekerja paling baik untuk Anda dalam situasi dan kondisi tertentu.
Anda juga harus menjawab pertanyaan “keterampilan baru apa yang perlu Anda kembangkan?”, sehingga gaya yang Anda pilih bisa dijalankan dengan tepat.
Gaya kepemimpinan tradisional masih relevan di tempat kerja saat ini, tetapi perusahaan mungkin perlu dikombinasikan dengan pendekatan baru sejalan dengan definisi kepemimpinan untuk abad ke-21.
Yang kita ketahui bahwa lingkungan bisnis saat ini sedang diterpa dengan tantangan yang sangat hebat karena perubahan demografi dan ekspektasi karyawan terhadap tenaga kerja yang sangat berharga.
Maka dari itu, dibutuhkan generasi pemimpin baru yang merupakan campuran dari sebagian besar dari beberapa gaya kepemimpinan yang sudah dibahas di atas.
Apapun gaya kepemimpinan yang Anda gunakan, Anda harus memiliki sikap yang tulus. Dengan bersikap tulus, maka Anda akan lebih nyaman dalam menuntun anggota dalam tim.
Mungkin, pada awalnya beralih dari gaya kepemimpinan dominan ke gaya kepemimpinan lainnya menantang bagi Anda.
Praktikkan gaya kepemimpinan baru hingga menjadi terbiasa. Maka Anda juga akan merasa nyaman dalam menggunakan gaya kepemimpinan apapun.
Gaya kepemimpinan situasional merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang seringkali digunakan oleh seorang pemimpin.
Model kepemimpinan ini merupakan kepemimpinan yang menyarankan model manajemen yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan situasi.
“Pemimpin yang berhasil merupakan pemimpin yang mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dialami”, ujar Pak Dedev Parulian (28/9).
Gaya kepemimpinan situasional muncul untuk menjawab pertanyaan dasar mengenai gaya kepemimpinan terbaik dalam organisasi.
Dalam gaya kepemimpinan situasional, juga terdapat beberapa jenis gaya kepemimpinan situasional yang dapat digunakan.
Mau tahu lebih lengkap terkait dengan jenis-jenis gaya kepemimpinan situasional? Simak penjelasan di bawah ini!
Coaching leader merupakan gaya pemimpin yang melibatkan pengakuan kekuatan, motivasi, dan kelemahan untuk membantu setiap orang untuk berkembang.
Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini akan memberikan dampak positif pada karyawan dan perusahaan seperti produktivitas kerja semakin meningkat, budaya kerja menjadi positif, performa karyawan menjadi meningkat, dan lainnya.
Selain itu, gaya kepemimpinan ini juga memberikan banyak pengetahuan kepada karyawan untuk mewujudkan potensi penuh mereka. Alhasil, hal tersebut akan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Coaching leadership memiliki perbedaan dengan gaya kepemimpinan lainnya karena didasarkan pada unsur kolaboratif yang berfokus pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Kini, Coaching Leadership yang didasarkan pada kemitraan kolaboratif ini telah menjadi gaya kepemimpinan yang disukai oleh banyak bisnis yang ingin meningkatkan kepuasan karyawan dan budaya perusahaan.
Gaya kepemimpinan ini mempunyai kinerja berstandar tinggi dan meminta karyawan untuk mengikutinya. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini akan terobsesi untuk selalu melakukan yang terbaik dan meminta semua orang untuk melakukan hal yang sama.
Pada umumnya, pemimpin dengan gaya ini selalu menggunakan kalimat “Lakukan seperti apa yang saya lakukan sekarang”. Pemimpin ini juga memiliki keinginan untuk terlibat dalam mencari solusi dan memberikan tantangan kepada karyawan.
Tetapi, pemimpin dengan gaya ini akan cenderung memberikan bimbingan yang sangat sedikit dan berharap orang lain akan mengetahui dan mendapatkan pengetahuan dengan sendirinya.
Tuntutan pemimpin seperti ini biasanya juga dapat menjadi boomerang kepada pemimpin, seperti menurunkan semangat karyawan, membuat karyawan merasa lelah, dan lainnya.
Selain dikenal nama kepemimpinan demokratis, pemimpin dengan gaya ini seringkali juga disebut dengan pemimpin yang partisipatif.
Democratic leadership ini menjadi gaya kepemimpinan yang dianggap paling baik untuk perusahaan modern saat ini, terutama yang banyak mempekerjakan karyawan milenial.
Seorang pemimpin dengan gaya ini berfokus pada pentingnya partisipasi anggota karyawan dalam pengambilan keputusan.
Pemimpin akan memiliki inisiatif untuk mendorong karyawan untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang pekerjaan mereka dan masalah terkait pekerjaan mereka.
Gaya kepemimpinan ini cocok digunakan di lingkungan kerja yang memiliki karyawan terampil, kreatif, dan berpengalaman. Pemimpin bisa memanfaatkan bakat dan kemampuan karyawan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Affiliative leaders dapat diungkapkan dalam satu kalimat yaitu “sebuah tim adalah yang utama”. Gaya kepemimpinan ini sangat fokus dalam membangun kepercayaan dan hubungan harmonis antar karyawan.
Ketika terjadi sebuah konflik dalam sebuah tim, maka pemimpin akan memiliki inisiatif untuk masuk dan memperbaiki tim sertha mengharmoniskan kembali situasi tim bahkan meningkatkan situasi.
Selain itu, ketika tujuan tim tidak tercapai dikarenakan tidak adanya kolaborasi antar anggota dalam tim, maka kepemimpinan ini akan membantu membangun sinergi dan kepercayaan sehingga tim bisa berkolaborasi dengan baik.
“Pemimpin dengan gaya ini akan selalu berusaha untuk membuat timnya selalu happy dan menstimulasi timnya agar tetap harmonis”, ungkap Pak Dedev Parulian (28/9).
Pemimpin dengan gaya ini akan memiliki target yang jelas di awal. Dia juga memberikan kebebasan untuk karyawannya untuk bekerja sesuai dengan jobdesc masing-masing dengan caranya masing-masing untuk mencapai tujuan tertentu.
Seorang pemimpin dengan gaya ini harus menjamin bahwa semua karyawan mengerti akan tujuan perusahaan untuk jangka panjang.
Waktu terbaik bagi seorang pemimpin untuk menggunakan gaya ini yaitu ketika perusahaan sedang menghadapi sebuah krisis dan harus dapat menghadapinya dengan cepat dan tepat.
Tipe pemimpin ini identik dengan pendekatan top-down militer yang berarti apapun yang diminta oleh atasan harus langsung dikerjakan tanpa adanya pertanyaan. Biasanya, penggunaan gaya kepemimpinan ini akan meninggalkan impresi yang kurang baik dan menurunkan motivasi antar karyawan.
Gaya kepemimpinan ini lebih dikenal dengan gaya kepemimpinan otoriter yang cenderung menyisakan sedikit ruang untuk kesalahan dan menuntut hasil.
Ketika seorang pemimpin mengharuskan seorang karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya, maka pekerjaan yang diberikan harus diselesaikan dengan baik tanpa adanya pertanyaan dan keluhan apapun.
Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya mengenai gaya kepemimpinan situasional mana yang paling tepat.
Sebenarnya, semua jenis gaya kepemimpinan situasional yang sudah dicantumkan di atas tidak ada yang tidak tepat. Tetapi, tergantung pada kondisi dan situasi pada saat itu.
Ketika menurut Anda kondisi saat itu lebih memungkinkan untuk menggunakan jenis coaching, maka gunakanlah jenis kepemimpinan situasional tersebut.
Pengelolaan karyawan menjadi sebuah aktivitas yang penting di dalam sebuah perusahaan. Agar dapat mengelola karyawan dengan baik, peranan seorang pemimpin sangat dibutuhkan untuk mengendalikan jalannya sebuah perusahaan.
Pemimpin tidak bisa hanya menggunakan cara pemimpin semaunya tetapi harus bisa memikirkan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk seluruh karyawan.
Memang menjadi seorang pemimpin bukan sebuah perkara yang mudah. Tetapi seorang pemimpin harus bisa memiliki keinginan untuk mengetahui hal yang baru, bisa melihat dan mendapatkan insight baru, harus bisa melibatkan peserta dalam sebuah tim, dan lainnya.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses, Anda harus bisa memilih strategi kepemimpinan yang cocok bagi diri Anda. Pada dasarnya, terdapat tujuh macam gaya kepemimpinan yaitu:
Salah satu gaya kepemimpinan yang sering digunakan adalah gaya kepemimpinan situasional. Gaya kepemimpinan yang satu ini merupakan kepemimpinan yang merekomendasikan model manajemen yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Ketika Anda hendak menggunakan gaya kepemimpinan situasional, maka Anda bisa memilih beberapa jenis gaya kepemimpinan situasional yang cocok untuk Anda gunakan. Setidaknya terdapat enam gaya kepemimpinan situasional, yakni:
“Leadership menuntut kita untuk adaptable pada sebuah tim. Masing-masing situasi membutuhkan cara pemimpin yang berbeda. Jadi, kita harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang baru dan menentukan leadership style apa yang cocok dengan kondisi masing-masing”
-Dedev Parulian, Head of HR Olam Indonesia & PNG-
Strategi apapun yang digunakan ketika memimpin seorang karyawan tidak ada yang salah. Asalkan, gaya kepemimpinan yang digunakan cocok untuk diri kita dan bisa direalisasikan dengan baik dalam menuntun karyawan ke arah yang baik.
Jangan takut untuk melangkah maju dalam memimpin karyawan Anda. Gunakan gaya kepemimpinan yang paling cocok untuk Anda sehingga karyawan Anda bisa menjadi aset terbaik dalam perusahaan Anda!
Mau tahu lebih banyak lagi terkait topik-topik menarik lainnya? Langsung ikuti webinar online GreatDay Connect! Selain mendapatkan banyak pengetahuan, kalian juga bisa memperoleh free e-sertifikat dan berkesempatan menerima go-pay vouchers!