Abad ke-20 memang merupakan periode paling dinamis dalam sejarah. Mulai dari berbagai penemuan teknologi, budaya, hingga ekonomi, semuanya berevolusi menjadikannya peradaban terbaik. Istilah, “memangkas waktu†dan “memperpendek jarak†sudah menjadi istilah paling pas jika menggambarkan situasi evolusi di abad ke-20, terutama dalam aspek ekonomi.
Kata “globalisasi†menjadi kata yang cukup populer di kalangan ekonom, politisi, dan masyarakat publik. Globalisasi kerap disebut dan disambung-sambungkan dengan evolusi ekonomi dunia. Lantas, apa itu globalisasi? Mengapa konsep globalisasi sering digunakan untuk menggambarkan keadaan ekonomi global? Simak penjelasannya di bawah ini.
Brawley M mendefinisikan globalisasi sebagai proses multidimensional dimana pasar, perusahaan, produksi, dan sistem keuangan nasional saling terintegrasi dalam skala global. Beberapa peneliti berusaha untuk mengartikan globalisasi dengan mempelajari berbagai ensiklopedia. Ensiklopedia dipilih karena isinya bersumber dari teori-teori pendiri dan juga realitasnya sejalan dengan globalisasi di masa sekarang. Penelitian ini menyebutkan bahwa dalam sebuah ensiklopedia 5 volume, terdapat 600 entri tentang esensi globalisasi. Dari ensiklopedia ini, tertulis penjelasan mengenai konsep kunci dari globalisasi.
Jack Lule mengatakan bahwa globalisasi tidak akan terjadi jika tidak ada peran media di dalamnya. Media membuat dunia “lebih dekat†dan terjangkau karena negara dan budaya saling bersentuhan. Pernyataan ini sama seperti puluhan tahun lalu, ketika Marshall McLuhan meramalkan kehadiran sebuah media teknologi yang akan mengubah dunia menjadi sebuah global village atau desa global.
Globalisasi ekonomi umumnya berkaitan erat dengan kebebasan dalam perdagangan internasional, dimana tidak ada kendala seperti tarif ekspor-impor yang menghambatnya.
Istilah globalisasi digunakan pertama kali oleh Theodore Levitt di Globalization and Markets. Di tahun 1980-an, istilah globalisasi digunakan untuk kemajuan teknologi yang membuat transaksi internasional lebih mudah dan cepat. Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan ekspansi keluar batas nasional.
Baca juga: Informasi Lengkap tentang Perusahaan Manufaktur
Dengan kemunculan revolusi industri, globalisasi semakin berkembang pesat sejalan dengan penemuan daerah baru dan migrasi. Yang menariknya, perkembangan globalisasi sejalan dengan kemajuan teknologi dimana pekerjaan manual diganti dengan mesin.
Di tahun 1966, Marshall McLuhan memperkenalkan cara berpikir efektif dengan hasil yang sedikit menurunkan moral: jika populasi dunia berkurang hingga menjadi satu desa dengan 100 orang penduduk, desa ini disebut sebagai desa global yang akan terlihat seperti ini: 70% penduduk tidak berpendidikan, 50% adalah orang Flandria dan hanya satu orang yang berpendidikan. Penggambaran ini memperlihatkan siapa yang berkuasa dan yang mendominasi komunitas. Menariknya lagi, 80% dari penduduk hidup dalam kemiskinan dengan kesejahteraan 6%, persis seperti kondisi banyak negara sekarang.
Jika mengamati globalisasi lebih mendalam, satu-satunya pihak yang mampu membuat perubahan dalam kasus ini adalah negara. Negara harus mengasimilasi kondisi yang disebabkan akibat globalisasi dan menyaringnya sesuai dengan tradisi dan kondisi (ekonomi, budaya, sosial, dsb.) masing-masing. Yang paling pertama harus dilakukan adalah mengelola kekhawatiran yang muncul akibat fenomena ini, kekacauan yang ditimbulkan baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan perkembangan dalam rencana dan strategi.
Semua perubahan pasti memiliki dampak positif dan negatif masing-masing. Lantas, apa saja dampak negatif globalisasi ekonomi?
Meskipun keseluruhan perekonomian negara meningkat, globalisasi ekonomi menyebabkan ketidakseimbangan pendapatan. Hal ini terjadi karena manfaat globalisasi biasanya hanya dirasakan di daerah perkotaan, wilayah pedesaan yang kurang maju jarang mendapatkan manfaat dari globalisasi. Ketimpangan ini bahkan terjadi antara negara berkembang dan negara maju
Karena meliputi wilayah yang cukup luas, globalisasi ekonomi menyebabkan berkurangnya tingkat keamanan kerja. Hal ini dipicu oleh pasar yang terlibat dalam skala besar sulit untuk dijamin keamanannya selama transaksi.
Ketidakstabilan yang dimaksud misalnya konflik sosial budaya dan peperangan antara negara akibat globalisasi ekonomi
Dalam prosesnya yang menembus batas negara, eksploitasi sumber daya alam tidak dapat dihindari. Eksploitasi yang berlebihan ini terjadi karena perusahaan berusaha meraup keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempertimbangkan ancaman kerusakan lingkungan.
Globalisasi ekonomi yang mendukung jalannya perdagangan internasional memberikan kesempatan dan peluang yang menguntungkan bagi bisnis berbagai perusahaan. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.
Selain mendorong perekonomian negara berkembang, globalisasi ekonomi juga mempengaruhi ekonomi dunia secara keseluruhan. Misalnya investasi internasional, alih daya, dan sebagainya.
Globalisasi ekonomi merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam mengurangi kemiskinan global
Karena kesempatan perdagangan internasional terbuka lebar, berbagai variasi barang dan jasa di pasar akan semakin bertambah. Negara yang tidak memiliki sumber daya tertentu mampu memenuhi kebutuhannya dengan membelinya dari negara lain.
Baca juga: Industri Kreatif dan Kontribusinya dalam Perekonomian Indonesia
Beberapa ciri atau karakteristik globalisasi ekonomi:
Untuk memangkas dan mengurangi biaya produksi, banyak perusahaan membuka pabrik di negara lain yang upah minimum dan biaya produksinya lebih rendah. Misalnya Nike dan Adidas yang memiliki pabrik di Indonesia.
Perusahaan global memiliki akses ke sumber dana seperti investasi dan pinjaman dari seluruh negara di dunia. Contoh nyatanya PT Jasa Marga menggunakan sistem pembiayaan build-operate-transfer (BOT) untuk memperluas jaringan jalan tol.
Globalisasi menyebabkan mengaburkan batas antar negara, perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja dari mana saja, semua sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Tidak jarang perusahaan merekrut tenaga kerja dari luar yang memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki di negara asal.
Sebagai salah satu penanda globalisasi, kemajuan teknologi menyebabkan persebaran informasi menjadi jauh lebih cepat dari sebelumnya. Kehadiran media seperti internet membuat informasi bisa diakses oleh siapa saja, hal ini tentu saja mempermudah pemasaran produk. Misalnya Samsung bisa memasarkan produknya dengan mudah di seluruh dunia.
Faktor yang mempercepat globalisasi perdagangan adalah penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif secara konsisten. Hal ini akan membuat perdagangan internasional semakin dinamis, kompetitif, dan menguntungkan.
Baca juga: Apa itu Masyarakat Ekonomi ASEAN?
Hampir seluruh negara di dunia merasakan dampak globalisasi ekonomi, tak terkecuali Indonesia. Indonesia ikut berperan dalam empat sektor yang terkena dampak globalisasi, sektor ekspor, impor, investasi, dan ketenagakerjaan. Positif atau tidaknya tergantung peran dan kontrol pemerintah.
Globalisasi ekonomi mendorong perubahan dalam proses produksi khususnya pola perilaku pelaku ekonomi, bisa dilihat dari meningkatnya efisiensi dan intensitas penggunaan faktor produksi. Salah satu angin segar yang dibawa globalisasi adalah kemajuan dan kecanggihan teknologi yang membantu setiap aspek kehidupan manusia. Dalam menjalankan bisnis dan kegiatan perusahaan misalnya, ada aplikasi seperti GreatDay HR yang membantu meringankan pekerjaan Divisi Sumber Daya di perusahaan.
GreatDay HR sebagai pionir aplikasi ponsel pintar HR pertama di Indonesia merupakan bentuk nyata kemajuan teknologi dan dampak globalisasi yang positif. Mengelola data dan informasi karyawan seperti data kehadiran, permohonan cuti, pengaturan jadwal kerja, dan lain-lain semua bisa dilakukan lewat satu aplikasi. Belum lagi sistemnya yang terintegrasi langsung dengan penggajian, menghitung gaji ditambah pajak setiap karyawan menjadi lebih mudah karena otomatis dilakukan sistem! Berbagai macam manfaat dapat dirasakan perusahaan jika menggunakan GreatDay HR.