Headhunter adalah salah satu profesi yang termasuk dalam bidang HR. Cakupan kerjanya sendiri berkaitan dengan proses perekrutan karyawan perusahaan atau instansi. Atas dasar ini, banyak orang yang sering menyamakan headhunter dengan recruiter.
Meskipun sama-sama bekerja untuk menyeleksi karyawan baru, namun keduanya adalah profesi yang berbeda. Faktanya, keduanya memiliki tanggung jawab yang berbeda. Lalu profesi seperti apakah headhunter itu? Bagaimana cara kerjanya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan mengetahui informasi lebih lengkap mengenai headhunter, simak ulasan berikut ini!
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan General Affair dan HRD!
Headhunter adalah perusahaan, agen, atau perorangan yang menyediakan jasa konsultasi dan rekrutmen karyawan untuk peran strategis, manajerial, atau level C-suite. Biasanya perusahaan menggunakan jasa headhunter sebagai ahli untuk membantu proses perekrutan karyawan.
Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa headhunter adalah individu, agensi, atau perusahaan yang menyediakan jasa perekrutan tenaga kerja dengan mengatasnamakan pemberi kerja secara independen.
Headhunter bekerja dengan berdasarkan pada kepuasan klien atau pengguna jasa dalam hal pencarian tenaga kerja baru. Berbeda dengan HR atau recruiter, headhunter merupakan spesialis yang memiliki keahlian merekrut karyawan dengan bidang dan keterampilan yang spesifik.
Meskipun terkesan menjadi sebagai penghubung antara calon karyawan dengan perusahaan, headhunter sebenarnya bekerja berdasarkan kebutuhan klien atau perusahaan yang menggunakan jasa mereka. Headhunter juga dikenal ahli dalam mencari bakat terbaik dengan melihat potensi calon kandidat karyawan baru untuk bekerja di perusahaan.
Perusahaan menyewa headhunter dalam perekrutan karyawan biasanya ketika terdapat posisi baru yang harus segera diisi dan pihak perusahaan kesulitan menemukan orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut. Selain mencari calon kandidat karyawan baru, headhunter juga memiliki keahlian dalam “menarik” Top Talent dari sebuah perusahaan untuk berpindah kerja ke perusahaan klien. Skill mempengaruhi dan membujuk ini lah yang tidak dimiliki oleh recruiter HR perusahaan pada umumnya.
Oleh sebab itu, headhunter juga sering disebut sebagai perekrut eksekutif. Mereka biasanya sudah mempunyai sekumpulan data calon kandidat di berbagai posisi pekerjaan sehingga perusahaan mempercayakan perekrutan kepada mereka.
Baca juga: Contoh CV Lamaran Kerja, serta Tips dan Komponen yang Menarik HRD
Digitalisasi saat ini telah mempengaruhi seluruh bidang bisnis. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi headhunter karena mereka akan selalu dihadapkan dengan topik tersebut di dalam percakapan dengan para klien dan kandidat potensial. Oleh sebab itu, headhunter wajib memperbaharui pengetahuan seputar bisnis yang sedang tren saat ini.
Sama halnya dengan pekerjaan seorang sales, headhunter harus dapat menjual kemampuan kandidat yang ditawarkannya pada pihak perusahaan. Skill dalam hal menjual ini harus terintegrasi di dalam semua proses headhunting. Selain itu, seorang headhunter pun harus bisa menarik minat calon kandidat potensial untuk bersedia mengisi posisi yang ditawarkan.
Seorang headhunter pada umumnya tidak mencari kandidat yang paling baik, namun mereka akan mencari kandidat yang sesuai dengan kriteria yang sedang dibutuhkan klien. Dalam prosesnya tersebut kemampuan, kepribadian, dan dinamika emosional dari kandidat itu sendiri menjadi pertimbangan. Oleh sebab itu, ketika ada seorang headhunter yang sedang mewawancarai kandidat potensial untuk pertama kalinya, dia harus mampu mengevaluasi bagaimana kandidat tersebut akan cocok dengan tim baik dalam pekerjaan maupun menjalin interaksi yang baik dengan tim manajemen, manajer, atau para petinggi perusahaan.
Selain harus memahami perkembangan teknologi saat ini, headhunter juga harus dapat mengelola beragam aplikasi yang saat ini banyak digunakan untuk proses rekrutmen. Terutama kemampuan dalam menggunakan aplikasi yang berhubungan dengan menemukan informasi penting dan cepat. Seorang headhunter yang baik tidak hanya akan menggunakan email, tapi mereka juga akan menggunakan berbagai aplikasi termasuk media sosial agar bisa menemukan kandidat yang tepat.
Teknologi yang berkembang pesat saat ini membuat semua informasi bisa tersaji dengan cepat. Namun, membangun dan memelihara networking tetap sangat penting. Terlepas dari adanya kecepatan digitalisasi yang terjadi saat ini, networking tetap memiliki dampak yang besar dalam proses headhunting. Umumnya, para headhunter akan sangat mengandalkan networking yang sudah lama dia bangun guna menemukan kandidat paling tepat.
Ada kalanya seorang headhunter akan diminta untuk mencari kandidat yang mampu mengisi berbagai posisi strategis. Posisi tersebut akan sangat berdampak dalam pengambilan keputusan di dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan cenderung meminta para headhunter untuk mencari kandidat secara rahasia. Untuk itu, setiap headhunter harus mampu menjaga kerahasiaan dari kliennya tersebut.
Baca juga: 14 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat Interview Kerja yang Baik dan Benar
Di era digital seperti saat ini, headhunter dapat dengan sangat mudah melakukan proses identifikasi spesifikasi tenaga kerja lewat berbagai website media sosial atau lewat LinkedIn. Kemudian, headhunter akan menghubungi kandidat yang bersangkutan dan mulai menjalani seleksi sesuai dengan standar yang berlaku di perusahaan klien.
Lalu, bagaimana teknis seorang karyawan direkrut oleh headhunter? Salah satu caranya adalah calon kandidat tersebut harus memperbaiki CV daringnya, misalnya di Linkedin atau Jobstreet, calon kandidat tersebut harus menuliskan beberapa hal penting, seperti:
Hal pertama yang akan dilihat oleh headhunter adalah riwayat pekerjaan saat ini dan sebelumnya. Sebab itu, penting sekali untuk mencantumkan pengalaman kerja secara terperinci. Lalu, jelaskan juga pekerjaan Anda tersebut dengan jelas, lengkap dengan daftar tugas, hingga projek yang pernah Anda lakukan. Sertakan juga daftar tugas serta tanggung jawab yang pernah Anda jalani dan relevan dengan posisi yang Anda lamar. Kemudian, Anda juga harus mencantumkan semua pekerjaan yang pernah Anda lakukan di perusahaan sebelumnya. Anda juga harus dapat menjelaskan secara jelas dan spesifik terkait kontribusi Anda dalam suatu projek untuk meningkatkan nilai jual Anda.
Headhunter akan memperhatikan kontribusi dan hasil kerja yang sudah pernah Anda capai di perusahaan tempat Anda bekerja sebelumnya. Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk menuliskan prestasi yang pernah Anda peroleh dan target yang Anda capai yang melampaui rencana Anda. Cantumkan secara singkat dan jelas tanpa bertele-tele.
Selain pendidikan formal, Anda juga harus mencantumkan kompetensi dan keahlian Anda di dalam CV dan lamaran kerja Anda. Bahkan, ijazah non formal yang pernah Anda peroleh di lembaga kursus terpercaya dan terkenal pun perlu Anda cantumkan untuk meningkatkan nilai Anda selama itu masih relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.
Networking merupakan suatu tumpuan untuk jangka panjang yang memiliki nilai tinggi dalam hubungan profesional. Ketika Anda menghadiri suatu event networking atau update media sosial, Anda mungkin tidak akan langsung mendapatkan pekerjaan. Namun, hubungan profesional yang Anda jalin akan dapat membantu Anda untuk membuka peluang lainnya di masa depan.
Tuliskan riwayat pekerjaan dan prestasi yang sudah pernah Anda peroleh dengan menggunakan format kronologis yang berurutan agar lebih mudah dibaca ke dalam bentuk poin. Selain itu, hindari penggunaan kalimat yang tidak penting dan kalimat yang terlalu baku. Gunakan kata yang mampu memperkuat nilai jual Anda di mata headhunter. Jika klien menyatakan bahwa kandidat karyawan tersebut lolos, maka tugas headhunter tidak berhenti di situ saja. Mereka harus terus mengawal kandidat tersebut hingga masa percobaannya sudah dinyatakan selesai oleh perusahaan.
Baca juga: 8 Langkah Tepat Saat Melakukan Rekrutmen Karyawan
Salah satu tanggung jawab HR adalah mengatur dan memfasilitasi jalannya proses rekrutmen karyawan baru di perusahaan. Memilih dan memilah jumlah lamaran juga CV yang terlampau banyak pasti akan membuat Anda kewalahan. Selain itu prosesnya juga memakan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga menyebabkan pekerjaan lainnya terkadang terbengkalai. CV dan lamaran yang berupa dokumen cetak juga tidak ramah lingkungan dan tidak beraturan.
Untuk mengatasi hal tersebut, aplikasi GreatDay HR hadir guna mempermudah dan membuat pekerjaan HR termasuk rekrutmen menjadi lebih efektif. Alihkan data-data berupa dokumen ke bentuk digital dan buat penyaringan kandidat yang lebih sesuai agar proses rekrutmen menjadi lebih nyaman dan ramah lingkungan.
Terlebih lagi, GreatDay HR menyediakan fitur yang memungkinkan Anda untuk mengatur wawancara langsung di aplikasi mobile yang dapat diakses hanya melalui ponsel pintar Anda. Segera unduh aplikasinya sekarang di AppStore dan PlayStore atau kunjungi lamannya untuk menjadwalkan demo!
Baca juga: Perputaran Karyawan