Hubungi Sales

Memahami Jurnal Penyesuaian dan Konsepnya dalam Akuntansi

Rizka Maria Merdeka | July 29, 2020 | Keuangan
by GreatDay HR

Apa itu Jurnal Penyesuaian?

Jurnal penyesuaian biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mengenali pendapatan atau beban pada periode saat itu terjadi. Ini adalah hasil dari akuntansi yang aktual dan mengikuti prinsip pencocokan dan dasar dasar yang ada. Berfungsi untuk memperbaiki kesalahan akuntansi atau menyesuaikan estimasi yang dibuat sebelumnya.

Menyesuaikan Jurnal dalam Akuntansi 

Dalam akuntansi, pendapatan dan biaya yang terjadi harus dilaporkan dalam periode akuntansi yang sama sesuai dengan prinsip pencocokan. Namun, dalam prakteknya, hal ini tidak selalu sejalan. Ada kalanya pendapatan mungkin diperoleh dalam satu periode, dan biaya terkait dibebankan pada periode lain.

Baca juga: Harus Tahu! Ini Cara Membuat Jurnal Umum untuk Perusahaan

Selain itu, uang tunai mungkin tidak dibayar atau diperoleh pada periode yang sama dengan biaya atau pendapatan yang dikeluarkan. Sehingga untuk menangani ketidakcocokan antara uang tunai dan transaksi, maupun hutang yang ditangguhkan atau masih harus dibayar akan dicatat dalam  pembayaran tunai atau transaksi aktual.

Di samping itu, jurnal penyesuaian dibuat untuk mencatat pendapatan dan biaya yang terkait, atau pembayaran tunai. Nantinya dengan jurnal penyesuaian akan memberikan gambaran lengkap dari transaksi dan penyelesaian kasnya.

Umumnya sendiri jurnal penyesuaian terdiri dari akun laporan laba rugi, yang dapat berupa pendapatan atau pengeluaran, dan akun neraca, yang dapat berupa aset atau liabilitas. Ada juga banyak item dalam akuntansi yang nilainya tidak dapat ditentukan secara tepat oleh uang tunai yang diperoleh atau dibayar, dan estimasi perlu dibuat. 

Akun yang Memerlukan Penyesuaian di Akhir Periode

  1. Akun perlengkapan, dicatat untuk menyesuaikan pemakaian.
  2. Akun beban dibayar di muka, dicatat karena adanya penyesuaian yang telah jatuh tempo atau waktu yang telah dijanjikan. 
  3. Akun aktiva tetap, dicatat karena memerlukan penyesuaian akibat terjadi yang penyusutan aktiva.
  4. Akun pendapatan,dicatat karena perlu ada penyesuaian akibat pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
  5. Akun beban, dicatat karena perlu adanya penyesuaian akibat beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
  6. Akun pendapatan diterima di muka, dicatat karena memerlukan penyesuaian akibat berjalannya waktu atau diserahkannya prestasi kepada pelanggan.

Beberapa Konsep Akuntansi

A. Konsep Akuntansi Berbasis Akrual (Accrual Basis of Accounting)

Accrual basis of accounting adalah konsep yang mengusung pendapatan yang nantinya akan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode dalam kurun waktu pendapatan tersebut dihasilkan.

Biasanya hal ini terjadi saat pendapatan dilaporkan saat jasa telah diberikan kepada pelanggan, atau adanya uang kas yang telah dan belum diterima dari pelanggan selama periode tersebut.

Dapat dikatakan konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini, disebut konsep pengukuran pendapatan (revenue recognition concept). 

Konsep pengukuran pendapatan yaitu beban dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan beban tersebut. Sebagai contohnya adalah beban gaji karyawan yang dilaporkan pada periode saat karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan, dalam hal ini keduanya tidak dilaporkan bersamaan. Prinsip yang mendukung hal yang terkait di atas adalah konsep pemadanan (matching concept), atau prinsip pemadanan (matching principle). Dengan mampu memadankan pendapatan dengan bebannya, maka laba rugi bersih untuk periode tersebut dapat dilaporkan dengan benar.

Baca juga: Perbedaan Debit dan Kredit dalam Laporan Akuntansi

B. Konsep Akuntansi Berbasis Kas (Cash Basis of Accounting)

Beberapa perusahaan menggunakan konsep akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting), konsepnya didasarkan oleh kas, beban, dan pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi pada kurun waktu saat kas diterima atau dikeluarkan.

Sebagai contoh sederhana, adanya laporan keuangan saat pendapatan diterima dari customer. Sedangkan gaji dilaporkan saat kas dibayarkan kepada karyawan.

Saat terjadi hal ini perlu diingat kalau laba bersih atau rugi bersih terjadi saat adanya selisih antara penerimaan kas (pendapatan) dan pembayaran kas (beban).

Umumnya konsep akuntansi ini digunakan untuk perusahaan jasa atau perusahaan dagang yang berskala kecil karena masih tergolong memiliki sedikit piutang dan utang. Berbeda dengan kebanyakan perusahaan besar, yang jarang menggunakan konsep akuntansi berbasis kas karena dianggap kurang akurat.  

Trending Article
01
Rizka Maria Merdeka | May 13, 2022
20 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat…
02
Rizka Maria Merdeka | January 17, 2023
Penting! Inilah Panduan Lengkap Pangkat Golongan PNS…
03
Rizka Maria Merdeka | November 18, 2021
14 Contoh Penulisan Notulen Rapat yang Tepat.…
Subscribe News Letter
Get notification on your email