Ukur Kinerja Perusahaan Dengan 4 Metode Ini!

By julianalimin   |  

Kinerja perusahaan seringkali menjadi parameter tolak ukur dalam menilai sebuah keberhasilan dari manajemen perusahaan itu sendiri, dan biasanya dilakukan dalam periode tertentu. Langkah ini sendiri juga diambil untuk memantau perkembangan bagi perusahaan berskala kecil hingga besar

Berasal dari kata Job Performance atau actual performance yang memiliki arti prestasi kerja atau prestasi yang telah dicapai. Secara luas pengertian ini dapat dinilai baik secara kualitas dan kuantitasnya diukur melalui fungsi serta tanggung jawab yang diberikan.

Definisi Kinerja Menurut Para Ahli

Wibowo (2008)

Hasil kerja ataupun prestasi kerja yang memiliki arti luas, yang mencakup bagaimana suatu proses kerja berlangsung hingga memberikan suatu hasil. 

Armstrong dan Baron (2008) 

Merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai erat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Mempunyai dua dimensi, yaitu:

  1. Indikator yang berkaitan dengan pertumbuhan dalam bisnis yang ada dan 
  2. Indikator yang berkaitan dengan posisi perusahaan di masa akan datang.

Moerdiyanto

Hasil sejumlah proses bisnis yang dilihat dari berbagai macam sumber daya, kinerja perusahaan yang meningkat dapat terlihat dari kegiatan perusahaan itu sendiri untuk menghasilkan laba. bergerak.

Helfert

Merupakan hasil yang dibuat oleh pihak manajemen secara berkala, dan mencakup dalam keputusan dari banyaknya individu. 

Chariri dan Ghozali

Mengukur kinerja perusahaan menggunakan informasi keuangan atau non keuangan. Dapt dikatakan Informasi non keuangan berupa kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Namun kebanyakan kinerja perusahaan diukur dengan rasio keuangan dalam periode waktu tertentu.

Metode Pengukur Kinerja Perusahaan 

1. Balanced Scorecard (BSC)

Dikembangkan oleh Kaplan (1992) dan Norton (1996) dan mengacu pada empat perspektif: 

  • Perspektif keuangan
  • Perspektif pelanggan
  • Perspektif internal
  • Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 

Metode ini BSC bukan merupakan daftar pengukuran statis, namun hanya sebuah kerangka logis untuk melaksanakan dan menyelaraskan program-program yang berfokus pada strategi. Scorecard sendiri menerjemahkan visi dan strategi unit bisnis ke dalam tujuan dan ukuran di empat perspektif yang berbeda.

2. Performance Pyramid System (PPS)

Sebuah sistem yang saling terkait dari beberapa variabel kerja yang berbeda, serta dikontrol pada tingkat organisasi yang berbeda. Tujuannya sendiri adalah sebagai link strategi organisasi dengan operasi-operasi dengan menerjemahkan tujuan-tujuan dari atas ke bawah dan mencakup empat tingkat tujuan yang membahas efektivitas organisasi eksternal dan efisiensi internal.

 3. The Tableau de Bord (TdB)

Pertama kali oleh para insinyur di Perancis pada tahun 1930-an. Menurut Epstein dan Manzoni, tujuan awal metode ini untuk memberikan uraian dan tolak ukur untuk mendukung pengambilan keputusan yang memiliki dua komponen penting. 

4.  Productivity Measurement and Enchancement System (ProMES)

ProMES didasarkan pada teori perilaku kerja, dan dikembangkan oleh Pritchard. Dalam teori ini, motivasi dipandang sebagai proses alokasi sumber daya ke seluruh tindakan dan tugas, dimana sumber daya tersebut adalah waktu dan tenaga seseorang. 

5.  Activity-Based Costing (ABC)

Teknik dasar yang kembangkan Johnson dan Kaplan pada 1980-an. Digunakan untuk menganalisis biaya tidak langsung dalam perusahaan dan untuk menemukan kegiatan yang menyebabkan biaya-biaya tersebut. Menurut Maskell, metode ABC dapat digunakan untuk menilai harga produk, pengambilan keputusan produksi, pengurangan biaya overhead dan peningkatan berkesinambungan. 

6. Sink and Tuttle

Sebuah pendekatan klasik yang menghubungkan kinerja suatu organisasi tujuh kriteria kinerja antara lain: 

  • Efektivitas
  • Efisiensi
  • Kualitas
  • Produktivitas
  • Kualitas kehidupan kerja
  • Inovasi
  • Profitabilitas/ budgetability

7. Theory of Constrains

Dalam metode yang dikembangkan oleh Goldratt pada pertengahan tahun 1980-an TOC dilakukan dengan cara sebagai berikut 

  •     Mengidentifikasi kendala sistem
  •     Memutuskan bagaimana memanfaatkan sistem kendala
  •     Tidak memprioritaskan segala sesuatu yang lain di atas keputusan.
  •     Meningkatkan sistem kendala
  •     Ketika sebuah kendala rusak, kembali ke langkah (1)

Pengukuran global metode ini yaitu laba bersih, ROI dan Cash Flow. Terbilang mudah untuk digunakan dan diakses.

Itu dia beberapa penjelasan mengenai apa itu kinerja, dan metode apa saja yang bisa digunakan sebagai pengukurnya. Namun perlu diingat setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga sangat disarankan bagi perusahaan untuk memiliki Aplikasi HRD Untuk Mengelola kinerja perusahaan hanya dalam satu aplikasi.

Tags : Kinerja Perusahaan

Related Topics