Sebagian besar karyawan biasanya enggan menjalani overtime atau lembur di masa Ramadhan. Namun bukan berarti tidak ada tawaran khusus dari perusahaan bersangkutan. Apalagi yang namanya overtime tentu menghasilkan pendapatan berbeda di samping gaji karyawan. Persoalannya adalah metode pencatatan overtime karyawan selama bulan suci ini yang bila dilakukan secara manual menghadapi risiko keterlambatan proses. Masalahnya timbul akibat beberapa hal kompleks termasuk adanya pemberian THR yang juga mesti dicatat dan diproses sesuai pendataan. Tapi perusahaan yang memakai aplikasi payroll terbukti lebih mudah menangani proses tersebut.
Hitung lembur atau overtime terbukti kian mudah lewat pemakaian aplikasi ini. Tak masalah ada berapa pun jumlah karyawan dalam sebuah perusahaan dan terbagi dalam berapa unit yang mengambil jatah overtime itu, metode pendataan berlangsung sangat efektif. Semua itu diwujudkan lewat sistem pendataan yang mengandalkan input dari tiap data karyawan yang masuk. Jika ada pembaruan data, aplikasi HRD ini pun memprosesnya langsung.
Sistem hitung lembur tidak akan lagi dilakukan secara manual. Artinya, pemakaian aplikasi ini pun akan menghemat biaya operasional. Manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan jadi lebih efektif, dan tidak akan ada pihak yang dirugikan selama proses pemakaian aplikasi pendataan dan penghitungan jatah lembur ini.
Baca juga: Absensi Karyawan Tercanggih Pengganti Mesin Fingerprint
Apa yang dikerjakan oleh aplikasi ini terkait dengan sistem overtime dalam perusahaan? Dengan mengacu pada data dan sistem perusahaan yang menjadi pengaturan default, bila ada jatah overtime yang diambil karyawaan, aplikasi ini akan menata secara otomatis. Pengelola aplikasi tinggal mengatur jumlah hari atau jam overtime yang ditawarkan, serta nilai dari bayaran yang akan menjadi hak karyawan yang mengambilnya.
Prosesnya adalah rekapitulasi data yang mengandalkan kecepatan dan ketepatan operasional sistem. Sistem operasional ini akan sangat susah dibayangkan jika dikerjakan secara manual. Pasalnya, harus ada tenaga ekstra yang luang untuk melakukan pencatatan dalam berlembar-lembar kertas, dan masih harus memakai rumusan penghitungan sebelum didistribusikan ke setiap karyawan.
Konsep manajemen overtime berkaitan langsung dengan sistem operasional perusahaan untuk sumber daya manusia. Manajemen overtime dalam periode yang terbatas seperti di saat Ramadhan pun menjadi lebih efektif. Dilakukan oleh sistem aplikasi yang mengintegrasikan pada jaringan server perusahaan. Akses ke dalam database selalu lancar lewat dukungan teknis aplikasi ini.
Cloud server yang dipakai perusahaan dapat menampung data sebanyak mungkin sesuai input terbaru. Kapasitasnya sangat mencukup untuk operasional perusahaan, dan bukan hanya untuk metode pencatatan keuangan, tapi bisa dimanfaatkan sebagai data absensi, penghitungan pajak, pelayanan pinjaman karyawan, dan sebagainya. Oleh karena itu, manfaatnya sangat besar bagi perusahaan yang sedang merintis sistem integrasi terpadu berbasis online.