Posisi merek atau brand positioning merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran yang sukses. Ini adalah proses untuk menetapkan identitas yang unik dan menempatkan merek dalam benak konsumen. Strategi posisi merek yang terdefinisi dengan baik dapat membantu bisnis membedakan diri dari pesaing dan membangun citra merek yang kuat dan konsisten.
Dalam artikel ini, GreatDay HR akan membahas lebih dalam pengertian, jenis strategi, dan cara menerapkan serta membangun brand positioning dalam perusahaan. Baik Anda sebagai pemilik bisnis kecil atau seorang pemasar yang berpengalaman, pemahaman tentang dasar-dasar posisi merek dapat membantu Anda menciptakan merek yang kuat dan sukses yang ber resonansi dengan audiens target.
Simak artikelnya sampai habis untuk ketahui informasi lebih lengkap tentang brand positioning!
Baca juga: Wajib Tahu! Pengertian dan Strategi Membangun Personal Branding Bagi Karyawan
Brand positioning adalah proses menentukan posisi unik sebuah merek di benak konsumen dan dalam pasar yang bersaing. Ini melibatkan penentuan atribut dan nilai yang membedakan merek tersebut dari merek lain di pasar yang sama atau sejenis.
Tujuan dari brand positioning adalah untuk membangun persepsi yang kuat dan konsisten tentang merek di antara konsumen, sehingga merek tersebut dapat lebih mudah dikenali dan diingat, serta menjadi pilihan utama konsumen di pasar yang bersaing.
Brand positioning dapat dicapai melalui berbagai cara, seperti penentuan target pasar yang tepat, pengembangan pesan merek yang unik dan membedakan, serta penggunaan elemen visual dan grafis yang konsisten dan menggambarkan nilai dan citra merek yang diinginkan.
Penting untuk mencapai kesesuaian antara posisi merek dan nilai serta citra merek yang ingin disampaikan, sehingga merek tersebut dapat terus tumbuh dan bersaing di pasar yang dinamis.
Baca juga: Mengenal Brand Awareness: Pengertian dan Cara Efektif Meningkatkannya
Berikut 3 jenis brand positioning yang bisa diterapkan dalam memposisikan merek pada suatu bisnis atau perusahaan.
Price-based positioning adalah strategi brand positioning yang fokus pada harga produk sebagai elemen utama yang membedakan merek dari pesaing di pasar. Dalam strategi ini, merek akan menonjolkan harga produk yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada merek lain di pasar sebagai bagian dari pesan mereknya.
Jika merek memilih price-based positioning yang lebih rendah, maka merek akan menawarkan harga yang lebih terjangkau daripada merek lain di pasar untuk menarik konsumen dengan anggaran yang lebih terbatas. Ini dapat membantu merek untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan dengan menawarkan produk yang lebih terjangkau.
Sementara itu, jika merek memilih price-based positioning yang lebih tinggi, maka merek akan menawarkan harga yang lebih tinggi daripada merek lain di pasar untuk menonjolkan kualitas produk yang lebih baik dan eksklusif. Ini dapat membantu merek untuk menarik konsumen yang mencari produk berkualitas tinggi dan bersedia membayar lebih mahal untuk produk tersebut.
Quality-based positioning adalah strategi brand positioning yang fokus pada kualitas produk sebagai elemen utama yang membedakan merek dari pesaing di pasar. Dalam strategi ini, merek akan menonjolkan kualitas produk yang lebih baik atau unik daripada merek lain di pasar sebagai bagian dari pesan mereknya.
Jika merek memilih quality-based positioning, maka merek akan menekankan kualitas produknya, baik dari segi desain, bahan, atau fungsi yang berbeda dari merek lain di pasar. Ini dapat membantu merek untuk menarik konsumen yang mencari produk yang berkualitas tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan baik.
Dalam strategi quality-based positioning, merek dapat memilih untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih tinggi untuk menunjukkan kualitas dan keunggulan produk mereka. Namun, merek juga harus memastikan bahwa kualitas produk sesuai dengan harga yang ditawarkan, sehingga konsumen merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang setara dengan uang yang mereka keluarkan.
Convenience-based positioning adalah strategi brand positioning yang fokus pada kemudahan akses dan penggunaan produk sebagai elemen utama yang membedakan merek dari pesaing di pasar. Dalam strategi ini, merek akan menonjolkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan produk sebagai bagian dari pesan mereknya.
Jika merek memilih convenience-based positioning, maka merek akan menawarkan produk yang mudah digunakan dan dapat diakses dengan mudah. Contoh dari strategi ini adalah produk-produk dengan kemasan yang mudah dibuka dan ditutup, produk yang praktis dibawa bepergian, atau produk yang mudah dipasang atau digunakan. Dengan menawarkan produk yang mudah digunakan dan diakses, merek dapat menarik konsumen yang mencari produk yang praktis dan efisien dalam kegiatan sehari-hari.
Dalam strategi convenience-based positioning, merek juga dapat menawarkan pelayanan yang lebih baik atau pengiriman yang lebih cepat untuk memberikan kenyamanan tambahan bagi konsumen. Strategi ini dapat membantu merek memperkuat citra mereknya dan membedakan merek dari pesaing di pasar.
Baca juga: Pengertian, Komponen, dan Faktor yang Mempengaruhi Lead Time Pada Produksi
Berikut adalah tahapan atau cara menerapkan strategi brand positioning dalam bisnis dan perusahaan:
Tentukan nilai inti merek yang ingin ditekankan oleh merek Anda. Ini bisa berupa keunggulan produk, pengalaman pengguna, atau nilai-nilai merek yang ingin disampaikan ke konsumen.
Tentukan pasar target yang ingin dituju oleh merek Anda. Pastikan Anda memahami siapa konsumen Anda, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Lakukan analisis pesaing untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan merek pesaing. Hal ini dapat membantu Anda memahami posisi merek Anda di pasar dan bagaimana merek Anda dapat membedakan diri dari pesaing.
Berdasarkan nilai inti merek dan analisis pasar serta pesaing, tentukan posisi merek yang ingin Anda tempati di pasar. Pilih posisi yang membedakan merek Anda dari pesaing dan yang sesuai dengan nilai dan manfaat yang ingin Anda sampaikan ke konsumen.
Buat strategi komunikasi merek yang efektif untuk menjangkau konsumen target. Tentukan pesan merek yang ingin disampaikan dan pilih saluran komunikasi yang tepat untuk menjangkau konsumen.
Baca juga: Penerapan Software HRIS dalam Pengelolaan SDM di Industri Manufaktur
Implementasikan strategi brand positioning Anda dan monitor posisi merek Anda di pasar. Pastikan merek Anda terus mengikuti tren dan kebutuhan pasar serta memberikan nilai yang diharapkan oleh konsumen.
Evaluasi kembali strategi posisi merek Anda secara berkala. Hal itu untuk memastikan bahwa merek Anda tetap relevan dan memenuhi kebutuhan konsumen serta membedakan diri dari pesaing. Jika perlu, lakukan penyesuaian strategi posisi merek untuk memastikan kesesuaian dengan tren dan kebutuhan pasar saat ini.
Mengukur keberhasilan strategi brand positioning penting dilakukan untuk mengetahui apakah strategi yang diterapkan berhasil atau tidak. Beberapa metrik yang bisa diukur adalah tingkat kesadaran merek, preferensi merek, dan pangsa pasar merek. Evaluasi keberhasilan strategi brand positioning akan membantu Anda mengetahui apakah strategi yang diterapkan memenuhi tujuan merek dan apakah ada area yang perlu diperbaiki.
Strategi brand positioning bukanlah sesuatu yang statis. Merek perlu terus mengembangkan strategi posisi merek jangka panjang yang dapat memperkuat citra merek dan menangkap tren pasar terbaru. Untuk itu, merek perlu terus mengamati perkembangan pasar dan konsumen serta melakukan penyesuaian strategi posisi merek bila diperlukan.
Strategi brand positioning bukanlah hanya tanggung jawab tim pemasaran, namun juga harus melibatkan seluruh organisasi dalam bisnis dan perusahaan. Semua karyawan harus memahami nilai inti merek dan strategi posisi merek yang diambil untuk memastikan merek dapat dipertahankan secara konsisten. Komunikasi internal yang jelas dan konsisten tentang posisi merek juga penting untuk menjaga konsistensi merek di semua area bisnis dan perusahaan.
Baca juga: Resesi Ekonomi: Definisi, Penyebab, dan Dampaknya
Perubahan pasar dan kebutuhan konsumen adalah hal yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, merek perlu terus mengikuti tren dan memperhatikan perubahan kebutuhan konsumen. Hal ini akan membantu merek untuk tetap relevan di pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Strategi brand positioning harus konsisten di semua area bisnis dan perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan merek memiliki citra yang konsisten di mata konsumen. Jika merek tidak konsisten, hal ini dapat membingungkan konsumen dan merusak citra merek.
Merek yang berhasil membangun posisi merek yang kuat di pasar biasanya didukung oleh konsumen yang percaya dengan merek tersebut. Oleh karena itu, menjaga kepercayaan konsumen menjadi hal yang penting. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memastikan kualitas produk atau layanan yang konsisten, memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, dan berkomunikasi secara jujur dan transparan dengan konsumen.
Perkembangan teknologi dan media sosial dapat mempengaruhi strategi brand positioning. Merek perlu terus mengikuti perkembangan teknologi dan media sosial untuk memastikan merek tetap relevan di mata konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan merek, memberikan pengalaman digital yang baik kepada konsumen, dan mengikuti tren teknologi yang terbaru.
Strategi brand positioning tidaklah statis dan perlu dilakukan penyesuaian jika diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan evaluasi strategi brand positioning secara berkala, memperhatikan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen, dan melakukan penyesuaian strategi brand positioning jika diperlukan.
Baca juga: 20 Ide Bisnis di Tahun 2022 yang Menghasilkan Banyak Uang
Dengan menerapkan strategi brand positioning yang tepat, bisnis dan perusahaan dapat membangun citra merek yang kuat di pasar dan memenangkan persaingan di pasar. Namun, perlu diingat bahwa strategi brand positioning bukanlah sesuatu yang statis dan perlu terus dikembangkan dan disesuaikan agar tetap relevan di pasar.