Pernah mendengar metode ABC atau Activity Based Costing ? Sebuah metode yang sudah banyak diterapkan perusahaan-perusahaan di dunia, dengan tujuan untuk mengurangi distorsi harga karena penentuan harga yang masih terbilang tradisional, sehingga bisa mendapatkan harga yang akurat. Jika diterapkan lebih lanjut bukan tidak mungkin suatu produk bisa memiliki harga yang bersaing, dan akan berpengaruh pada perekonomian pada negara tersebut, dan tidak terkecuali Indonesia. Namun sayangnya di tanah air sendiri cara ini masih jarang diterapkan, sehingga produk lokal kurang bisa bersaing di kancah internasional.
Berbeda dengan metode-metode akuntansi tradisional lainnya, ABC menghitung biaya dengan prinsip cause dan effect untuk menentukan biaya secara obyektif. Seperti apa itu ini dia ulasan selengkapnya
Baca juga: Contoh Pembukuan Sederhana dengan Langkah Lengkap
Salah satu metode akuntansi berbasis aktivitas, dan biasanya dilakukan perusahaan yang ingin menekan biaya yang tidak diperlukan. Nantinya biaya dari aktivitas seperti pembelian harga beli bahan mentah, harga beli bahan baku akan dihitung dan digunakan untuk mengetahui Harga Pokok Penjualan (HPP) secara rinci.
Dapat diterapkan pada berbagai jenis usaha seperti untuk manufaktur, badan usaha aktivitas jual beli, maupun perusahaan jasa. Untuk mengetahui apakah teknik ABC bisa diterapkan dalam usaha Anda, kenali dahulu ciri-ciri perusahaan yang disarankan menggunakan metode Activity Based Costing.
Jika perusahaan mampu menghasilkan bermacam-macam produk, berarti kecocokan menggunakan analisis ABC semakin tinggi, karena adanya aktivitas bisnis yang berbeda untuk setiap produk yang akan dijual.
Dalam sebuah bisnis persaingan tentu tidak bisa dihindari, apalagi jika banyak kompetitor yang banyak menjual produk yang sama, namun jangan khawatir karena dengan adanya analisis Activity Based Costing ini manajemen dapat menekan biaya yang dianggap tidak perlu, juga dapat meningkatkan profit yang lebih maksimal dari produk yang dijual.
Semakin berkembangnya sebuah perusahaan maka akan ada biaya yang harus dikeluarkan dengan beragam kebutuhan dan kategori seperti
Dari jenis-jenis pengeluaran di atas tentunya Anda bisa mendapatkan sedikit gambaran biaya apa yang nantinya mungkin bisa ditekan.
Penjualan dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan, dengan cara menarik konsumen agar membeli suatu produk atau jasa. Namun sebelum bisa memperoleh keuntungan dari usaha yang dijalankan, tentu perlu ada strategi yang diputuskan agar produk dapat diperkenalkan lebih luas ke masyarakat, misalnya dengan melakukan pemasaran melalui iklan berbayar, menggunakan media sosial, memberikan bonus hingga strategi lainnya yang harus diperhitungkan secara rinci.
Baca juga: Break even point: Titik Impas Dalam Dunia Akutansi
Merupakan perhitungan biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi produk atau jasa, dan berperan penting untuk menjaga kelangsungan hidup suatu bisnis. Sebagai gambaran sederhana biaya overhead terbagi atas 3 jenis
Semakin besar perusahaan makin besar juga divisi yang dimiliki untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Pada umumnya ada beberapa divisi yang bisa ditemui seperti divisi keuangan, marketing, ekspor impor, dan banyak lagi. Harus diketahui masing-masing bagian memiliki beban biaya sendiri dengan kebutuhan yang beragam, dan metode ABC sebagai solusi beban yang harus dihitung dalam pembuatan produk.
Dari ulasan di atas tentunya Anda dapat melihat kalau dengan menggunakan metode Activity Based Costing perusahaan bisa meningkatkan keuntungan dan menekan biaya yang tidak diperlukan, sehingga perusahaan bisa bersaing dengan kompetitor.