Dalam dunia yang semakin kompetitif dan dinamis, perusahaan mencari cara yang efektif untuk menemukan calon karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Salah satu metode wawancara yang semakin populer dan terbukti memberikan hasil yang maksimal adalah Behavioral Event Interview (BEI). Behavioral Event Interview adalah pendekatan yang berfokus pada perilaku masa lalu sebagai indikator potensial performa di masa depan.
Artikel GreatDay HR kali ini akan membahas lebih lengkap tentang Behavioral Event Interview dari mulai pengertian, keunggulan, hingga tips untuk melakukan BEI. Simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: Mau Dilirik HRD? Yuk Ikuti Tips Wawancara Kerja Ini!
Behavioral Event Interview (BEI) adalah salah satu metode wawancara yang digunakan dalam proses seleksi karyawan atau penilaian kinerja di lingkungan kerja. Tujuan utama dari BEI adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang perilaku dan kompetensi calon karyawan atau karyawan yang telah bekerja.
Ciri khas dari BEI adalah pendekatannya yang berbasis pada perilaku masa lalu sebagai indikator potensial perilaku di masa depan. Dalam wawancara BEI, calon karyawan atau karyawan akan diminta untuk menggambarkan pengalaman nyata di masa lalu yang relevan dengan situasi kerja tertentu. Para pewawancara akan bertanya tentang bagaimana calon karyawan atau karyawan tersebut menangani situasi tertentu dan mengapa mereka memilih cara tersebut.
Baca juga: Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan Interview Tentang Alasan Melamar Pekerjaan? Ini Jawabannya!
Behavioral Event Interview (BEI) memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi metode wawancara yang efektif dalam proses seleksi karyawan atau penilaian kinerja. Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari BEI:
Salah satu keunggulan utama BEI adalah fokusnya pada perilaku konkret dan nyata yang terjadi di masa lalu. Dengan meminta calon karyawan atau karyawan untuk memberikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana mereka menangani situasi tertentu, para pewawancara dapat mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang bagaimana kandidat akan bertindak dan berperforma di lingkungan kerja. Perilaku masa lalu seringkali merupakan indikator yang lebih kuat daripada sekadar berbicara tentang apa yang akan mereka lakukan di masa depan.
Melalui fokusnya pada perilaku masa lalu, BEI membantu dalam mengidentifikasi pola perilaku calon karyawan atau karyawan yang mungkin akan berlanjut di masa depan. Jika seorang kandidat telah menunjukkan kompetensi dan kinerja yang baik dalam situasi sebelumnya, ini dapat dianggap sebagai indikator yang kuat bahwa mereka memiliki potensi untuk berhasil dalam peran yang diinginkan.
Dengan menggunakan pertanyaan yang konsisten dan berfokus pada perilaku, BEI membantu mengurangi potensi bias subjektif yang sering terjadi dalam proses wawancara tradisional. Pewawancara lebih terfokus pada fakta dan contoh konkret daripada kesan atau persepsi pribadi mereka terhadap calon karyawan atau karyawan.
BEI berfokus pada penilaian keterampilan dan kompetensi yang spesifik untuk pekerjaan tertentu. Ini memungkinkan para pewawancara untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang apakah kandidat memiliki kualifikasi yang sesuai dengan pekerjaan yang sedang mereka lamar atau tangani.
Sebelum wawancara, calon karyawan atau karyawan akan menyadari bahwa wawancara akan berfokus pada contoh perilaku masa lalu. Hal ini mendorong mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik dan memberikan jawaban yang lebih terbuka dan jujur tentang pengalaman mereka. Keterbukaan ini memungkinkan pewawancara untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang calon karyawan atau karyawan.
BEI sering melibatkan penggunaan skala penilaian yang terstruktur dan objektif untuk menilai jawaban calon karyawan atau karyawan. Hal ini membantu dalam memberikan penilaian yang lebih konsisten dan dapat dibandingkan antara kandidat yang berbeda.
Baca juga: Strategi Rekrutmen yang Efektif untuk Membangun Tim yang Sukses
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam melakukan Behavioral Event Interview (BEI) dengan lebih efektif:
Sebelum wawancara, pelajari dengan cermat deskripsi pekerjaan dan kompetensi yang dibutuhkan. Pahami secara mendalam tentang kualifikasi yang sedang Anda cari dalam calon karyawan atau karyawan yang akan diwawancarai. Dengan persiapan yang baik, Anda dapat merancang pertanyaan yang relevan dan efektif.
Fokuskan pertanyaan Anda pada situasi konkret yang relevan dengan pekerjaan yang sedang diperebutkan. Mintalah calon karyawan atau karyawan untuk memberikan contoh perilaku mereka di masa lalu untuk mengatasi situasi-situasi tersebut. Pertanyaan seperti “Berikan contoh situasi ketika Anda menghadapi konflik dalam tim kerja dan bagaimana Anda menanganinya?” dapat memberikan gambaran yang baik tentang keterampilan interpersonal dan manajemen konflik.
Dorong calon karyawan atau karyawan untuk memberikan jawaban yang mendalam dan rinci. Anda dapat menggunakan teknik probing atau tanya lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan menyeluruh tentang contoh-contoh perilaku mereka. Misalnya, Anda dapat bertanya “Apa yang membuat Anda memilih pendekatan itu?” atau “Bagaimana hasil dari tindakan tersebut?”.
Berikan perhatian penuh pada jawaban calon karyawan atau karyawan. Jangan ragu untuk mencatat dan mencatat detail yang penting. Dengarkan bukan hanya untuk apa yang mereka katakan, tetapi juga untuk cara mereka menyampaikan informasi dan ekspresi emosional yang mungkin terkait dengan contoh perilaku yang mereka berikan.
Pertimbangkan untuk menggunakan skala penilaian terstruktur yang memungkinkan Anda menilai secara objektif setiap jawaban berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini akan membantu Anda dalam membandingkan calon karyawan atau karyawan secara lebih konsisten.
Buatlah suasana wawancara yang santai dan nyaman sehingga calon karyawan atau karyawan merasa lebih tenang dan mudah berbagi pengalaman mereka. Suasana yang positif akan mendorong mereka untuk memberikan jawaban yang lebih terbuka dan jujur.
Jika calon karyawan atau karyawan sedang memberikan contoh perilaku, hindari menginterupsi mereka terlalu sering. Biarkan mereka menyelesaikan cerita mereka dengan tenang, dan kemudian Anda dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut setelah mereka selesai.
Saat melakukan BEI, tetaplah objektif dan hindari mengandalkan kesan pribadi atau perasaan Anda terhadap calon karyawan atau karyawan. Fokuslah pada data dan contoh perilaku yang telah mereka berikan untuk membuat penilaian yang adil dan objektif.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat melakukan Behavioral Event Interview dengan lebih efektif, mendapatkan informasi yang berharga, dan membuat keputusan seleksi atau penilaian kinerja yang lebih akurat.
Baca juga: 20 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat Interview Kerja yang Baik dan Benar
Berbicara tentang interview, semua kandidat yang terpilih untuk mengikuti rangkaian proses rekrutmen pasti akan mengalaminya. Bukan hanya kandidat yang harus mempersiapkan diri untuk menjawab, namun HR juga harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkualitas agar bisa menilai kandidat dengan objektif.
Dengan begitu, perusahaan akan mendapatkan talenta terbaiknya yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan. Bukan rahasia umum bahwa penjadwalan interview terkadang bisa menjadi kendala dalam proses rekrutmen. Jadwal yang berubah-ubah, HR melakukan konfirmasi berkala secara manual kepada dua belah pihak, dan lain sebagainya.
Untuk itu, GreatDay HR menyediakan fitur Recruitment yang bantu HR kelola proses rekrutmen di perusahaan dengan lebih efektif, yang pastinya hemat waktu. Kandidat dan rekruter dapat melihat status penerimaan, jadwal interview, hingga pertanyaan pre-interview melalui aplikasi GreatDay HR. HR juga dapat dengan mudah melihat data kandidat, lho!
Segera berlangganan dan unduh aplikasi GreatDay HR sekarang juga untuk pengelolaan proses rekrutmen yang efektif! Klik di sini untuk informasi lebih lengkap.
Baca juga: Jawab dengan Tepat Pertanyaan, dengan Tips-Tips Interview Karyawan yang Baru