Penyebaran virus Corona atau Covid-19 tentunya membawa dampak besar lainnya selain kesehatan, berbagai sektor ekonomi dibuat lumpuh karena harus menuruti peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diterapkan pemerintah. Usaha-usaha seperti tempat makan, kafe, tempat wisata, hotel, dan pusat-pusat perbelanjaan terpaksa untuk mengendalikan sistem antar-jemput online. Namun, tentunya tidak semua sektor bisa berjualan secara online dan bertahan.
Hingga saat ini, berbagai kabar mengenai PHK massal sudah banyak terdengar. Mulai dari ratusan buruh pabrik, karyawan-karyawan dari sektor pariwisata, hingga industri lainnya yang tidak bisa beradaptasi dengan kebijakan PSBB. Tentunya, keadaan ini akan sangat merugikan apalagi untuk mereka yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan. Namun, untuk kebaikan dan kesehatan bersama ada baiknya agar kita untuk tetap melakukan PSBB dengan berkegiatan di rumah saja.
Baca juga: Perencanaan Dana Pensiun untuk Persiapan Masa Tua Karyawan
Berbagai inovasi juga kerap dilakukan oleh pelaku bisnis kecil agar tetap bertahan, bahkan sebagian besar menjadi lebih laris saat pandemi ini. Bagi kalian yang ingin mencoba, yuk simak ide peluang bisnis di tengah pandemi Corona.
Di tengah suasana WFH atau Work from Home, sebagian pekerja yang “dirumahkan†juga sempat kehilangan kebiasaan pagi mereka, yaitu kopi. Meminum kopi sudah menjadi kebiasaan tenar yang sudah dilakukan leluhur kita untuk mengawal hari. Rasa pahit yang menendang, baik panas atau dingin, dan sedikit campuran gula dan susu, menjadi salah satu alternatif untuk memulai pagi dengan semangat dan mengusir rasa kantuk. Namun, di tengah pandemi dan suasana WFH akses untuk mendapatkan kopi semakin terbatas, hal ini dilihat sebagai peluang bisnis untuk membuat inovasi “Kopi Literanâ€. Dengan membeli kopi instan literan, para penikmat kopi bisa langsung menuang dan meminum setiap pagi, tanpa harus menunggu layanan pesan antar.
Salah satu aturan PSBB yang jika mengharuskan kita untuk keluar rumah adalah, WAJIB menggunakan masker wajah yang terbuat dari kain. Hal ini berguna untuk meminimalisir resiko terkena virus. Bagi pengusaha garment atau pakaian, hal ini dirasa menjadi peluang yang cukup baik. Apabila masker wajah pada umumnya hanya berwarna polos, sekali pakai, dan biasa saja, kini sudah banyak pengusaha kecil yang membuat masker non-medis dari kain perca, kain batik, manik-manik, dan bahkan ada yang berkolaborasi dengan seniman terkenal untuk desain kain masker. Selain dibutuhkan, pembuatan masker non-medis juga terbilang cukup mudah.
Baca juga: Revolusi Industri 4.0 di Indonesia, dan Unsur Utamanya
Bagi mereka yang senang memasak dan rajin ke supermarket atau ke pasar, tentunya akan jarang untuk membeli dan mempersiapkan makanan beku. Namun, karena adanya aturan PSBB, berpergian ke pasar atau supermarket sebaiknya dilakukan hanya saat mendesak saja. Sekarang, makanan beku yang beredar tidak hanya berbentuk umum, beberapa restoran ternama juga ikut mengeluarkan menu-menu nya dalam bentuk beku yang tinggal dipanaskan.
Tidak semua orang atau keluarga memiliki waktu yang cukup atau bahkan keahlian memasak. Sebagian orang sangat mengandalkan restoran, rumah makan, atau kedai untuk makan sehari-hari. Dalam masa PSBB ini, tentunya mereka yang jago memasak melihat ini sebagai peluang untuk menjual lauk pauk, atau menu lengkap sehari-hari yang bisa langsung dimakan. Katering sehari-hari di tengah masa pandemi juga mulai banyak ditemui dengan berbagai varian, bahkan beberapa restoran ternama pun ikut mengeluarkan menu spesial katering.