Dalam ilmu ekonomi yang berkaitan dengan perdagangan, tentunya setiap transaksi akan menemukan istilah permintaan (demand) dan penawaran (supply), dimana harga dan kuantitas suatu barang atau jasa akan saling mempengaruhi. Dalam pelaksanaannya kedua hal ini akan saling bertemu dan membentuk titik, berikut penjelasannya.
Merupakan kaidah yang menjelaskan hubungan negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Dalam konteks ekonomi, jika harga naik maka secara otomatis jumlah barang atau jasa akan menurun. Sementara ini bila harga turun, maka permintaan akan meningkat.
Baca juga: Inflasi dan Deflasi, Apa Penyebabnya?
Bunyi hukum di atas berlaku asumsi cateris paribus, yang memiliki makna hukum permintaan tersebut berlaku jika faktor-faktor selain harga tida ada perubahan. Beberapa faktor yang yang mempengaruhi:
Namun hukum permintaan ini tidak akan berlaku lagi terhadap perubahan tertentu seperti menjelang hari raya, dimana baik harga maupun keinginan masyarakat sama-sama tinggi.
Selalu berkaitan dengan jumlah barang dengan tingkat harga. “Semakin tingi harga, maka akan banyak jumlah barang yang meningkat maupun yang akan ditawarkan. Sebaliknya, jika menurunnya tingkat harga, akan semakin juga sedikit jumlah barang yang akan bersedia ditawarkan.â€
Hukum penawaran ini juga berlaku jika ada faktor-faktor lain yang memperngaruhinya, namun apabila faktor-faktor lain yang banyak memengaruhi penawaran tidak akan berubah .
Dalam hubungan antara jumlah barang yang diminta dapat terlihat dari berbagai tingkat harga. Hal ini terlihat dari kurva penawaran dan kurva permintaan. Dalam hal ini law of demand, menyatakan jika harga naik maka jumlah permintaan turun atau sebaliknya (ceteris paribus)
Ceteris paribus, adalah asumsi bahwa faktor-faktor lain/selain harga dianggap konstan. Sedangkan permintaan pasar adalah akumulasi dari seluruh permintaan-permintaan individual
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang (x), Harga barang (x), Harga barang lain (y), Selera (T), Pendapatan (I), Ekpektasi (E) dan faktor non ekonomi
Ada beberapa akibat yang menyebabkan faktor permintaan dan penawaran, seperti yang berikut ini:
Secara teorinya jika adanya peningkatan harga, maka permintaan akan turun. Sedangkan jika harga turun maka permintaan akan melonjak. Akan tetapi selain itu konsumsi barang lain juga sangat berhubungan, dimana yang dimaksud dalam hal ini adalah substitusi dan komplementer.
Terdapat 4 macam jenis barang yaitu barang normal, yang mengalami kenaikan karena adanya peningkatan pendapatan, barang inferior, barang esensial, hingga barang mewah. Hal inilah yang menjadi pengaruh permintaan.
Adanya pertambahan penduduk, yang diikuti oleh peningkatan pendapatan maka akan menyebabkan pertambahan permintaan. Secara sederhana daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa akan bertambah.
Naiknya permintaan terhadap suatu barang, tentunya diakibatkan karena naiknya selera konsumen Begitu juga keadaan akan berbalik jika selera konsumen turun.
Pendapatan yang semakin tinggi akan meningkatkan pembelian, sehingga tak heran jika jumlah permintaan terhadap suatu barang meningkat
Fluktuasi harga merupakan faktor kuat yang mempengaruhi penawaran dan permintaan. Ketika suatu produk menjadi cukup mahal sehingga rata-rata konsumen tidak lagi merasa layak untuk membeli produk tersebut, maka permintaan menurun. Hal ini mengarah pada pemotongan produksi yang diharapkan akan menstabilkan nilai produk. Menurunkan harga suatu produk dapat meningkatkan permintaan, yang menunjukkan bahwa masyarakat merasa produk tersebut tiba-tiba bernilai tinggi. Hal ini juga dapat menyebabkan perubahan produksi meningkat untuk memenuhi permintaan.
Perubahan tingkat pendapatan dan ketersediaan kredit dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan secara besar-besaran. Pasar perumahan adalah contoh utama dari jenis dampak ini. Selama resesi ketika ada lebih sedikit pekerjaan yang tersedia dan lebih sedikit uang untuk dibelanjakan, harga rumah cenderung turun.Â
Selain itu, ketersediaan kredit mungkin lebih sedikit karena ketidakmampuan rata-rata orang untuk memenuhi syarat pinjaman. Untuk membantu mendorong mereka yang mampu membeli, harga turun yang dapat meningkatkan penjualan, dan terlebih lagi jika suku bunga turun. Ketika terjadi ledakan ekonomi, pengangguran sangat rendah dan orang-orang dengan mudah membelanjakan uang, harga rumah dan pembelian besar lainnya cenderung naik dan begitu pula tingkat suku bunga.
Ketika produk alternatif masuk ke pasar, persaingan antara produk yang ada dan yang baru dapat menyebabkan penurunan permintaan untuk produk yang sudah ada. Sama seperti banyak orang yang mungkin membeli produk, sebagian besar dari mereka mungkin memilih untuk membeli merek alternatif. Hal ini menyebabkan perang harga yang pada akhirnya menurunkan harga produk dan mungkin memerlukan pemotongan pasokan agar sejalan dengan penurunan permintaan.
Permintaan naik dan turun mengikuti trend dalam banyak kasus. Hanya beberapa hal yang tetap menjadi kebutuhan masyarakat. Bahkan makanan dan tempat tinggal pun tidak terpengaruh terhadap efek perubahan tren. Jika perhatian media luas diberikan pada gagasan bahwa makan tauge tidak baik untuk Anda, maka pada akhirnya hal itu akan memengaruhi permintaan tauge. Ketika perhatian difokuskan pada hal lain, pasar tauge mungkin akan pulih.
Iklan di televisi, internet, dan radio berpengaruh pada penawaran dan permintaan karena membuat lebih banyak orang sadar akan ketersediaan suatu produk. Orang tidak membeli apa yang mereka tidak tahu untuk dijual. Jika itu adalah iklan yang menarik, ada kemungkinan permintaan akan meningkat dan pasokan harus mengikuti.
Musim dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan secara drastis. Pasokan dan permintaan kurma memuncak sekitar pada bulan puasa, dan lebaran tiba. Semua ini juga dipengaruhi karena adata dan budaya.
Permintaan terbagi atas beberapa bagian, seperti yang akan diulas dalam rangkuman ini:
Baca juga: Apa Itu Faktur Penjualan?
Menunjukan hubungan antara jumlah barang dengan harga terkait, sekaligus faktor-faktor yang mempengaruhinya. Merupakan kajian matematis yang bertujuan untuk menganalisa perilaku konsumen terhadap suatu harga. Hubungan antara harga dan permintaan jumlah barang selalu terbalik sehingga gradien akan negatif.Â
Qd = a – bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
Keterangan:
Q : jumlah barang yang ditawarkan
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Bertujuan untuk menunjukan antara harga dan kuantitas barang yang ditawarkan. Jika harga barang naik, maka jumlah penawarannya bertambah. Namun apabila harga barang turun, maka jumlah penawarannya ikut berkurang.
Sehingga hubungan antara harga dan kuantitas barang adalah positif atau berbanding lurus.
Qs = a + bPs
Keterangan:
Q : jumlah barang yang ditawarkan
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
a. nilai a boleh positif atau negatif (+ / – )
b. nilai b harus positif (+)
Kenaikan harga biasanya menghasilkan permintaan yang lebih rendah, dan kenaikan permintaan umumnya menyebabkan peningkatan penawaran.
Namun, penawaran produk yang berbeda tentunya akan menghasilkan yang berbeda, dengan permintaan tertentu beberapa produk menjadi kurang sensitif terhadap harga dibandingkan yang lain. Para ekonom menggambarkan sensitivitas ini sebagai elastisitas harga dari permintaan.
Penetapan harga yang tidak elastis menunjukkan pengaruh harga yang lemah terhadap permintaan. Hukum permintaan masih berlaku, tetapi penetapan harga kurang kuat dan oleh karena itu memiliki dampak yang lebih lemah pada penawaran.
Ketidakelastisan harga suatu produk dapat disebabkan oleh adanya alternatif yang lebih terjangkau di pasar, atau dapat berarti produk tersebut dianggap tidak penting oleh konsumen. Kenaikan harga akan mengurangi permintaan jika konsumen dapat menemukan substitusi, tetapi memiliki dampak yang lebih kecil pada permintaan ketika alternatif tidak tersedia. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, hanya memiliki sedikit substitusi, dan permintaan tetap kuat bahkan ketika harga naik.
Kesimpulan
Penawaran dan permintaan adalah suatu faktor yang saling berkaitan dalam dunia perdagangan, serta harga kuantitas yang saling memengaruhi. Sehingga jika salah satu titik bergerak, maka akan berpengaruh kepada lainnya.
Namun dibalik semua akibat di atas, tentunya ada akibat yang menyebabkannya. Sehingga bagi setiap perusahaan diharapkan untuk menggali ulang apa penyebabnya.