Ekuitas adalah salah satu konsep yang memiliki peran penting dalam dunia perusahaan dan keuangan. Bentuk ekuitas salah satunya adalah saham. Dalam artikel ini, GreatDay HR akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, unsur-unsur, dan berbagai jenis ekuitas yang hadir dalam konteks perusahaan.
Pemahaman yang kuat tentang ekuitas sangat relevan, terutama ketika kita membahas aspek-aspek seperti kepemilikan saham, nilai perusahaan, dan pertimbangan keuangan. Untuk memahami lebih dalam apa itu ekuitas dalam perusahaan, baca artikel berikut ini sampai habis!
Baca juga: Manajemen Kompetensi: Pengertian dan Pentingnya Bagi Perusahaan
Dalam konteks perusahaan, ekuitas mengacu pada bagian atau nilai kepemilikan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan, yang biasanya disebut pemegang saham. Ekuitas dalam perusahaan merupakan salah satu komponen utama dalam neraca perusahaan dan menggambarkan sisa nilai aset perusahaan setelah semua kewajiban dan utang dibayar. Ekuitas juga dapat disebut sebagai “modal sendiri” atau “modal pemegang saham.”
Ekuitas juga dikenal sebagai hak pemilik atas aset dalam perusahaan. Dalam situasi di mana perusahaan dihentikan dan semua utang telah dibayar, ekuitas akan mewakili total uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekuitas mencerminkan aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban atau hutang dalam neraca. Ini juga dapat diartikan sebagai nilai bersih atau kekayaan perusahaan, dihitung dengan mengurangkan total liabilitas dari total aset.
Ekuitas dalam perusahaan adalah indikator penting dari kesehatan keuangan perusahaan dan dapat menjadi dasar bagi keputusan investasi. Selain itu, ekuitas juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat risiko keuangan yang dihadapi oleh perusahaan, karena ekuitas merupakan sumber yang harus digunakan untuk menutupi kerugian jika perusahaan mengalami masalah keuangan.
Oleh karena itu, pemantauan dan manajemen ekuitas sangat penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
Baca juga: Mengelola Keuangan Bisnis dengan Cerdas: Panduan untuk Pengusaha dan Manajer
Dalam konteks perusahaan, unsur-unsur ekuitas merujuk kepada komponen-komponen yang membentuk nilai kepemilikan dan modal sendiri perusahaan. Ekuitas adalah salah satu bagian utama dari neraca perusahaan dan mencerminkan klaim pemilik atau pemegang saham atas aset perusahaan setelah memperhitungkan semua kewajiban. Unsur-unsur utama ekuitas dalam perusahaan meliputi:
Ini adalah jumlah uang atau aset yang diberikan oleh pemegang saham kepada perusahaan sebagai investasi awal. Modal saham terdiri dari dua jenis utama:
Laba ditahan adalah jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sepanjang waktu dan belum dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan biasanya digunakan oleh perusahaan untuk investasi, pertumbuhan, dan pemenuhan kewajiban operasional. Laba ditahan juga dapat digunakan untuk memperkuat ekuitas perusahaan.
Jika perusahaan mengalami kerugian dalam periode tertentu, laba akan menjadi negatif dan dikenal sebagai defisit. Defisit ini merupakan bagian dari ekuitas perusahaan dan harus dipulihkan melalui laba-laba masa depan sebelum dapat mempengaruhi positif ekuitas perusahaan.
Ini mencakup investasi tambahan yang diberikan oleh pemilik atau pemegang saham ke dalam perusahaan. Kontribusi tambahan ini dapat berupa tambahan modal, aset, atau sumber daya lain yang diberikan untuk memperkuat ekuitas perusahaan.
Unsur-unsur ekuitas lainnya bisa mencakup berbagai hal, seperti perubahan nilai pasar atas investasi, perubahan nilai atas instrumen keuangan, dan item-item lain yang dapat memengaruhi ekuitas perusahaan.
Dalam konteks perusahaan, terdapat beberapa jenis ekuitas yang mencerminkan berbagai aspek kepemilikan dan nilai dalam perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis ekuitas yang umum ditemukan dalam perusahaan:
Ini adalah bentuk kepemilikan umum di perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih anggota dewan direksi, berpartisipasi dalam pemungutan suara perusahaan, dan mendapatkan dividen jika perusahaan menghasilkan laba dan mendistribusikannya. Saham biasa juga memiliki risiko tertinggi jika perusahaan mengalami kerugian atau gagal.
Saham preferen memberikan pemegangnya hak-hak istimewa seperti prioritas dalam pembagian dividen dan hak prioritas dalam distribusi aset jika perusahaan dibubarkan. Meskipun pemegang saham preferen mendapatkan keuntungan ini, mereka biasanya tidak memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Laba ditahan adalah jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sepanjang waktu dan belum dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan biasanya digunakan untuk investasi, pertumbuhan, dan pemenuhan kewajiban operasional.
Ini adalah ekuitas yang berasal dari perbedaan antara harga saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dan nilai nominal saham tersebut. Ini terjadi ketika saham diterbitkan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai nominalnya, dan selisihnya dianggap sebagai modal tambahan.
Dalam perusahaan dengan kepemilikan yang terkonsolidasi atau kepemilikan mayoritas oleh satu entitas atau individu, ekuitas pemegang saham pengendali mencerminkan bagian kepemilikan yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali atau pemilik utama.
Ini adalah bentuk ekuitas yang berasal dari kontribusi tambahan yang diberikan oleh pemilik atau pemegang saham ke dalam perusahaan. Modal tambahan dapat berupa tambahan modal kas, aset, atau sumber daya lain yang diserahkan ke perusahaan.
Ini mencakup sisa ekuitas yang tersedia bagi pemegang saham setelah memperhitungkan semua aset, kewajiban, dan komponen lainnya dalam neraca perusahaan. Ini mencerminkan nilai yang akan diterima oleh pemegang saham jika perusahaan dibubarkan.
Ini adalah jenis ekuitas yang terkait dengan bisnis atau operasi yang telah dihentikan oleh perusahaan. Ini mencerminkan nilai yang tersisa dari bisnis yang dihentikan setelah penjualan atau likuidasi.
Baca juga: Mengenal Administrasi Keuangan: Definisi, Fungsi, dan Komponennya
Berikut adalah beberapa contoh ekuitas dalam perusahaan:
Misalkan sebuah perusahaan XYZ menerbitkan 1.000.000 saham biasa dengan harga nominal $1 per saham. Jika semua saham tersebut terjual, maka total ekuitas pemegang saham biasa dalam perusahaan adalah $1.000.000.
Perusahaan ABC menerbitkan saham preferen dengan tingkat dividen tahunan sebesar 5%. Saham preferen ini memiliki nilai nominal $100 per saham. Jika perusahaan memiliki 10.000 saham preferen yang beredar, maka ekuitas pemegang saham preferen adalah $500.000.
Perusahaan DEF memiliki total laba ditahan sebesar $2.000.000. Ini adalah laba bersih yang telah dihasilkan oleh perusahaan selama beberapa tahun dan belum dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan adalah bagian dari ekuitas perusahaan yang digunakan untuk pertumbuhan dan investasi.
Ketika perusahaan GHI menerbitkan saham dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai nominalnya, selisih antara harga jual saham dan nilai nominalnya akan menjadi modal tambahan dibayar. Misalnya, jika saham dengan nilai nominal $10 dijual seharga $20 per saham, $10 per saham akan menjadi modal tambahan dibayar.
Dalam perusahaan keluarga atau perusahaan dengan kepemilikan mayoritas oleh satu entitas atau individu, ekuitas pemegang saham pengendali mencerminkan kepemilikan dan nilai yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali atau pemilik utama.
Jika perusahaan JKL memiliki total aset senilai $5.000.000 dan total kewajiban senilai $3.000.000, maka ekuitas yang tersisa adalah $2.000.000. Ini adalah nilai yang akan tersisa bagi pemegang saham jika perusahaan dibubarkan.
Perusahaan MNO memutuskan untuk menghentikan bisnis anak perusahaannya. Nilai ekuitas yang tersisa dalam bisnis anak perusahaan tersebut setelah dihentikan akan menjadi bagian dari ekuitas yang dihentikan.
Baca juga: Pengusaha Importir Wajib Tahu! Memahami Konsep Dasar CIF dan Perbedaannya dengan FOB