Dalam dunia bisnis perlu diketahui ada perbedaan biaya dan beban akutansi, karena ternyata masih banyak orang yang belum paham mengenai definisi keduanya. Untuk lebih jelas inilah pembahasannya.
Secara sederhananya biaya yang harus dikorbankan untuk suatu proses produksi, dan dinyatakan dengan satuan uang yang dimanfaatkan untuk memperoleh pendapatan. Dihitung dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang terjadi dan akan terjadi.
Sedangkan beban adalah (expense) pengurangan dari pendapatan yang akan dihasilkan laba bersih sebelum pajak pada laporan laba ataurugi. Beban juga sering dianggap sebagai kewajiban yang membuat turunnya nilai ekuitas.
Baca juga: Fungsi dan Jenis Laporan Keuangan Sederhana
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya kita sudah mengetahui perbedaan biaya dan beban secara umum, namun bagaimana perbedaanya dalam akutansi
Perbedaan pertama terletak pada penggunaannya, karena jika biaya akan digunakan dalam penyusunan neraca seperti biaya yang terpakai. Menjadi biaya yang belum digunakan namun memberikan manfaat di masa mendatang, dan dimasukan ke dalam aktiva.
Sedangkan beban masuk dalam laporan laba-rugi sebagai pengeluaran yang telah terpakai dan tidak memberi manfaat di masa depan.
Perlu diingat jika biaya memiliki periode lebih dari satu tahun dan dianggap sebagai pengeluaran modal. Sedangkan beban memiliki periode kurang dari satu tahun dan menjadi pengeluaran pendapatan
Jika dilihat dari perbedaan ini, dapat terlihat jelas jika biaya diambil dari pengeluaran modal sehingga mempunyai jumlah pengeluaran yang cukup besar.
Berbeda lagi dengan beban yang diambil dari pengeluaran pendapatan, sehingga pengeluaran lebih minim.
Agar lebih memahami apa itu biaya dan beban, kami akan berikan sebuah contoh kasus untuk melengkapinya
Andi adalah seorang pengusaha kuliner yang berdagang kue. Awalnya kue ini hanya usaha rumahan, namun lambat laun usahanya mengalami perkembangan dan pelanggannya merambah hingga wilayah yang lebih luas lagi.
Sehingga sebagai solusinya ia membeli kendaraan motor baru seharga Rp15.000.000,- secara tunai, dan kini Andi juga harus mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp100.000,- setiap bulannya untuk membeli bahan bakar. Namun karena beberapa faktor tertentu, setelah enam bulan kemudian, Bu kendaraan harus di ke bengkel untuk mengganti aki yang rusak dan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp200.000.
Dalam kasus ini motor diperlukan untuk mendukung kelangsungan bisnis kuliner milik Andi, sehingga sehingga harus ada yang dikorbankan untuk mendapatkannya, dimana hal ini disebut sebagai biaya.
Namun agar bisa merasakan manfaat barang dan jasa secara maksimal, tentunya ada pengeluaran yang harus dikeluarkan yaitu biaya untuk membeli bahan bakar.
Secara sederhannya dapat dilihat kalau Andi harus mengeluarkan biaya sebesar
Rp15.000.000, – . Nantinya jumlah uang ini akan ditulis di dalam neraca. Sedangkan beban sebesar Rp100.000,- (bahan bakar) dan Rp200.000,- (jasa perbaikan kendaraan) sehingga total menjadi Rp300.000,-. Jumlah ini yang harus ditulis Andi dalam laporan laba-rugi.
Baca juga: Ulasan Lengkap Laporan Laba Rugi
Tahukah Anda jika sangat perlu untuk dapat membedakan biaya dan beban. Karena akan sangat berpengaruh dalam pembukuan yang signifikan dari perhitungannya. Bahkan menurut American Accounting Association beban adalah pengeluaran untuk menghasilkan prestasi.
Namun biaya dapat dikatakan sebagai pengeluaran yang bisa diukur dan akan dikeluarkan untuk memperoleh dan mencapai tujuan tertentu. Keduanya perlu dibedakan karena beberapa hal berikut :
Dalam laporan laba rugi beban pada umumnya ada tiga beban yang bisa ditemui seperti, adminitrasi, beban penjualan, dan beban pokok penjualan. Berikut penjelasannya
Bagaimana apaka Anda kini lebih mudah untuk membedakan antara biaya dan beban setelah menyimak ulasan diatas?