Hubungi Sales

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Laporan Akuntansi

Rizka Maria Merdeka | June 15, 2020 | Keuangan
by GreatDay HR

Dalam dunia akuntansi istilah debit maupun kredit sudah sangat familiar dan menjadi dua komponen penting dalam menghitung laporan keuangan. Sangat perlu untuk memhami kedua istilah ini, karena merupakan dasar untuk mengerjakan pembukuan dan meminimalisir kesalahan saat melakukan posting transaksi. 

Selain itu dalam memasukan data pada jurnal, debit dan kredit harus seimbang. Jika tidak maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada kesalahan yang terjadi. Dengan mengerti pemahaman debit dan kredit lebih dalam, diharapkan Anda dapat mengerjakan pembukuan secara benar dan tanpa kesalahan saat posting transaksi. 

Perlu diketahui lebih lanjut bahwa dalam melakukan pencatatan kronologis transaksi aktifitas bisnis perusahaan,  jumlah debit dan kredit harus sama atau seimbang. Jika tidak otomatis Anda  telah melakukan kesalahan dalam posting nominal di jurnal yang kamu kerjakan.

Baca juga: 5 Jenis Laporan Keuangan Dalam Akutansi

Ilmu akutansi ini awalnya ditemukan oleh Luca Pacioli yang berprofesi sebagai sebagai pendeta dari Ordo Fransiskus. Dalam bukunya yang berjudul Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita pada tahun 1494, ia menjelaskan akutansi dalam dua bab yang dibahas dalam bukunya.  

Perbedaan Debet dan Kredit

  1. Debit berasal dari kata latin debere, yang berarti aktivitas pencatatan yang terjadi saat asset dan biaya terjadi peningkatan. Pertambahan yang dimaksud dapat berupa asset, uang alat hingga aktiva yang tidak berwujud seperti piutang dan sewa. Berada pada sisi sebelah kiri dan dapat diartikan juga sebagai uang yang akan dianggap sebagai piutang.
  1. Kredit menjadi bukti-bukti tercatat akan terjadinya peningkatan hutang dan ekuitas. Berasal dari kata latin credere dan memiliki arti terjadinya pengurangan nilai, serta berada pada posisi kanan. 

Klasifikasi Debit & Kredit

  1. Asset, yaitu sumber ekonomi yang diharapkan bisa memberikan manfaat usaha di masa depan. Dimasukan dimasukkan dalam neraca pada saldo normal debit. Terbagi menjadi beberapa bagian
    • Aset menurut keberadaan fisik
    • Aset menurut konvertbilitas
  2. Liabilitas, merupakan tanggung jawab perusahaan seperti hutang yang harus dilunasi pada masa mendatang. Istilah liabilitas sendiri awalnya digunakan untuk menggantikan istilah kewajiban. Berada pada saldo normal kredit, serta terdapat dua jenis liabilitas yaitu jangka panjang dan jangka pendek. 
  3. Owner’ Equity, modal yang diberikan kepada perusahaan, dan terbagi dalam beberapa jenis seperti modal saham, modal uang, sisa laba. Jumlah owner’s equity sama dengan jumlah total Assets dikurangi dengan Liabilities.
  4. Income Perusahaan, penghasilan yang didapatkan dari aktivitas perusahaan, mengacu pada laba bersih. Karena jumlahnya yang adalah hasil dari pengurangan dari semua biaya dan pendapatan tambahan yang ada.
  5. Expenses yaitu suatu penurunan nilai ekonomi, yang disebabkan adanya pengeluaran. Umumnya dianggap sebagai pengorbanan atau kewajiban.

Dari pengelompokan di atas bagian 1,2, dan 3 masuk dalam akun pada laporan keuangan balance sheet. Sementara itu sisanya adalah kelompok akun yang tercantum pada laporan keuangan income statement.

Akun Lawan

Perlu diingat saat membuat transaksi nantinya akan mempengaruhi paling sedikit dua akun. Sebutkanlah jika terjadi transaksi pembelian secara kredit, maka akun yang terpengaruh adalah fixed assets (debit) sedangkan lawannya adalah utang usaha (debit).

Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur, Jenis dan Manfaatnya

Sederhananya kelompok akun yang berada pada sebelah kiri (assets), harus dicatat pada sisi debit jika nilainya bertambah. Sedangkan akun lawannya berada pada sisi kredit (kiri). Agar semakin mudah untuk dapat dimengerti berikut adalah contoh yang kami berikan.

Contoh Posisi Debit dan Kredit 

Berikut ini ada beberapa contoh posisi debit dan kredit yang terdapat di transaksi umum pada sebuah bisnis

Contoh Kasus Debit Kredit
Menjual barang secara tunai Piutang Pendapatan
Menjual barang secara kredit Piutang Pendapatan
Membeli keperluan secara tunai Perlengkapan Kas
Membeli keperluan secara kredit Perlengkapan Utang Dagang
Terjadi pelunasan piutang usaha Kas Piutang dagang
Membeli fixed asset secara kredit Fixed assets Utang Dagang
Membeli inventory tunai  inventory Kas
Membeli inventory kredit Inventory Utang Dagang
Membayar gaji karyawan Expenses Kas

Pentingnya Laporan Kredit dan Debit

Semoga dengan penjelasan singkat di atas, Anda akan lebih memahami posisi transaksi yang dilakukan dalam laporan keuangan. Namun jauh dari itu pencatatan ini juga berfungsi agar mengetahui keluar masuk uang perusahaan, dan meminimalisir kemungkinan over budget.

Trending Article
01
Rizka Maria Merdeka | May 13, 2022
20 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat…
02
Rizka Maria Merdeka | January 17, 2023
Penting! Inilah Panduan Lengkap Pangkat Golongan PNS…
03
Rizka Maria Merdeka | November 18, 2021
14 Contoh Penulisan Notulen Rapat yang Tepat.…
Subscribe News Letter
Get notification on your email