Mengundurkan diri atau resign dari tempat bekerja bukan merupakan suatu hal yang jarang terjadi. Faktanya, tingkat pengunduran diri karyawan berkisar sekitar 20% hingga 30% per tahun.
Walaupun mungkin Anda sudah merasa tidak kerasan di perusahaan saat ini, atau tidak menyukai pekerjaan Anda sekarang, mengundurkan diri tetap bukan merupakan suatu hal yang mudah. Sebagian besar orang masih bingung harus mulai dari mana jika berniat untuk resign.
Tapi tenang saja! Artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang proses resign! Mulai dari pengertian, alasan yang bisa Anda gunakan, sampai dengan langkah-langkah resign.
Resign artinya Anda secara sukarela meninggalkan pekerjaan Anda. Ketika Anda resign, Anda akan lepas dari seluruh tanggung jawab terkait dengan pekerjaan Anda dan akan kehilangan benefit yang Anda dapatkan di perusahaan saat ini.
Memutuskan untuk resign bukan merupakan sesuatu yang dapat diputuskan dalam satu malam. Pastikan Anda benar-benar yakin akan keputusan Anda. Berikut merupakan beberapa alasan yang kerap digunakan ketika seseorang resign.
Keadaan bisnis merupakan sesuatu yang fluktuatif. Kadang berada di atas, namun ada kalanya juga berada di bawah. Keadaan bisnis yang sedang kurang baik merupakan alasan yang valid jika Anda ingin resign.
Anda sudah 2 tahun kerja di perusahaan A, tapi akhir-akhir ini Anda merasa bahwa pekerjaan ini bukan passion Anda. Akhirnya, pekerjaan jadi terasa berat dan membebani. Bukan tidak mungkin jika Anda terpikir untuk resign karena hal ini. Alasan ini sangat boleh untuk digunakan!
Kadang, ada beberapa perusahaan yang tidak memberikan jenjang karir yang jelas. Tentu saja, perusahaan seperti ini bukan merupakan tempat yang ideal, apalagi jika Anda merasa bisa melakukan lebih dari apa yang Anda lakukan di tempat saat ini. Kalau Anda merasa seperti ini, Anda sangat bisa untuk mengundurkan diri.
Baca Juga: Pentingnya Talent Management bagi Perusahaan dan Karyawan
Sebenarnya, Anda sangat menyukai pekerjaan saat ini. Tapi, tiba-tiba Anda mendapatkan tawaran lebih baik di perusahaan yang jauh lebih besar. Tidak apa-apa loh kalau Anda mau resign karena hal ini!
Lingkungan yang toxic, budaya kerja yang nggak mengenal waktu, rekan kerja yang saling sikut. Karena hal ini, setiap hari menjadi seperti neraka buat Anda. Wajar banget kalau Anda pada akhirnya memutuskan untuk resign karena alasan-alasan ini.
Lingkungan berperan nomor satu untuk memastikan Anda mencapai performa yang baik dalam pekerjaan. Kalau lingkungannya saja sudah tidak mendukung, bagaimana akan bisa tumbuh?
Baca juga: Penting! 4 Jenis Budaya Kerja yang Dapat Mempengaruhi Perusahannya
Pastinya, Anda ingin diapresiasi dan diakui atas kerja keras dan pengabdian yang telah Anda lakukan untuk perusahaan.
Ketika perusahaan mengabaikan hal ini, pastinya ada rasa kecewa yang Anda rasakan. Akhirnya, Anda mencari tempat baru yang bisa lebih menghargai Anda
Kerja di Jakarta, tapi keadaan mengharuskan Anda untuk pindah ke Palembang. Anda sudah melakukan negosiasi untuk bisa melakukan pekerjaan secara remote, tapi regulasi yang ada di perusahaan tidak mengizinkan.
Wah, rada mustahil ya pulang pergi Jakarta-Palembang setiap hari! Berpindah tempat tinggal juga merupakan salah satu alasan yang valid untuk mengajukan resign.
Ini merupakan alasan yang bagus, loh! Ingin fokus melanjutkan pendidikan banyak digunakan orang yang memutuskan untuk resign. Bukan tidak mungkin, Anda bisa direkrut lagi sama perusahaan tempat Anda bekerja setelah lulus S2 jika kinerja Anda memang benar-benar bagus. Jadi, pastikan Anda resign secara baik-baik, ya!
Selain seorang karyawan, Anda mungkin merupakan orangtua, anak, istri, atau kakak dari orang sekitar. Bukan tidak mungkin terdapat keadaan dimana Anda harus mengurus orang-orang terdekat kamu. Tidak semua perusahaan bisa menoleransi hal ini. Kalau sudah begitu, resign merupakan satu-satunya jalan.
Jangan lupakan timing, ya! Timing yang baik akan mempermudah proses resign Anda. Pada umumnya, Anda diharuskan untuk memberikan pemberitahuan 2 minggu sebelum Anda resign, namun hal ini berbeda-beda untuk setiap perusahaan.
Kemudian, akhir tahun juga merupakan waktu yang baik untuk resign, karena pada akhir tahun, ada banyak perusahaan yang membuka lowongan, sehingga Anda memiliki banyak kesempatan untuk direkrut pada perusahaan baru.
Melakukan resign harus didasari dengan pertimbangan yang matang, jika salah langkah, bisa-bisa resign malah akan membawa malapetaka. Berikut merupakan hal-hal yang harus Anda hindari ketika resign!
Mungkin Anda sudah tidak kuat dengan teman yang toxic atau bos yang selalu menuntut lebih namun tidak pernah menghargai Anda, ditambah lagi benefit yang diberikan oleh perusahaan nggak banget. Rasanya, tidak ada jalan keluar lain selain untuk resign.
Tapi, tunggu dulu, jangan buru-buru! Pastikan Anda sudah memiliki rencana untuk selanjutnya, ya! Baik itu pindah ke perusahaan baru, memiliki pekerjaan lepas, atau mungkin mau membuka usaha sendiri, pastikan Anda sudah tau akan kemana setelah keluar dari pekerjaan saat ini.
Alokasikan gaji Anda untuk kebutuhan hidup, tabungan, atau cicilan yang belum dibayarkan. Better be safe than sorry!
Jangan jadi anggota tim yang menyusahkan anggota tim lain, ya! Jangan sampai kamu resign dengan meninggalkan segunung tugas penting untuk anggota tim lain.
Walaupun mungkin hal ini tidak tertulis secara formal, tapi sudah merupakan suatu aturan yang tidak tertulis untuk selalu menyelesaikan sesuatu yang sudah Anda mulai.
Mungkin Anda resign karena perusahaan yang memang tidak bisa memberikan apa yang diharapkan. Tapi, hindari untuk menjelek-jelekkan perusahaan Anda di hadapan orang lain, ya!
Apalagi ketika interview dengan perusahaan baru. Hindari juga untuk berkeluh kesah terkait dengan perusahaan kamu di media sosial.
Setelah menguatkan niat dan mematangkan rencana, saatnya Anda beralih ke hal-hal teknis! Berikut beberapa hal yang harus Anda pastikan ketika resign.
Setiap perusahaan memiliki peraturan berbeda terkait dengan pengunduran diri. Pastikan kamu mengetahuinya dan mengikuti prosedurnya secara benar. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menjelang akhir masa kamu bekerja, ya!
Setelah punya rencana yang matang terkait apa yang akan Anda lakukan setelah resign, Anda juga dapat memberitahukannya kepada atasan dan teman setim Anda.
Usahakan jangan terlalu mendadak, karena atasan Anda juga harus mendelegasikan pekerjaan Anda kepada orang lain. Anda dapat mempermudah pekerjaan mereka dengan memberitahu dari jauh-jauh hari.
Kelihatannya sepele, tapi sebenarnya ini harus disiapkan dari jauh-jauh hari, loh! Kalau Anda tidak menyukai hal-hal yang administratif, GreatDay HR memiliki beberapa contoh format surat resign yang bisa Anda contek, jangan lupa disesuaikan dengan kebutuhan, ya!
Laptop, ID card, handphone, kendaraan, serta barang-barang lain yang dipinjamkan oleh kantor, jangan lupa dikembalikan, ya!
Pastikan bahwa Anda sudah mengembalikan semuanya sebelum Anda resmi mengundurkan diri.
Ini memang lumayan menakutkan dilakukan, apalagi jika atasan Anda tidak suportif. Tapi Anda harus tetap profesional dan menyatakannya agar meninggalkan kesan yang baik.
Baca juga: Mengenal Tugas, Fungsi, dan Peranan Supervisor dalam Perusahaan
Teman setim Anda akan sangat mengapresiasi sekotak donat atau pizza yang Anda berikan di akhir masa jabatan Anda!
Anggap hal ini sebagai bentuk apresiasi Anda terhadap orang-orang yang selama ini sudah bekerjasama dengan Anda. Sampaikan juga rasa terima kasih secara verbal.
Atau, Anda juga bisa menyampaikannya secara online! GreatDay HR memiliki fitur social feed yang bisa digunakan untuk menyampaikan apresiasi Anda terhadap rekan kerja Anda melalui story yang dapat dilihat oleh seluruh karyawan kantor Anda.
Setelah melaksanakan seluruh kewajiban Anda, jangan lupa untuk meminta hak Anda, ya! Berikut hal-hal yang perlu untuk Anda perhatikan!
Jangan lupa untuk konfirmasi kapan Anda akan menerima gaji terakhir Anda, dan bagaimana perhitungannya. Ini akan bergantung pada masing-masing perusahaan.
Gaji bisa saja dibayarkan seperti biasa, hari terakhir kerja, atau beberapa hari setelah Anda resign.
Mungkin saja perusahaan harus membayar Anda untuk cuti libur, cuti sakit, atau cuti lainnya yang belum Anda ambil. Anda bisa pastikan lagi terkait dengan hal ini!
Sebelum benar-benar mengundurkan diri, coba lihat orang-orang sekitar yang sekiranya bisa memberikan Anda referensi positif.
Anda bisa coba untuk menghubungi teman atau atasan Anda. Hal ini akan mempermudah Anda dalam proses seleksi kerja berikutnya. Sekarang, Anda juga dapat meminta referensi lewat LinkedIn, loh!
Proses resign memang bukan merupakan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Anda harus mempertimbangkan secara matang alasan Anda resign, apakah itu karena tidak cocok dengan lingkungan kantor, ingin mengembangkan diri, jenjang karir yang kurang jelas, atau alasan lain?
Pastikan bahwa Anda tidak akan menyesali keputusan Anda untuk resign.
Setelah sudah yakin dengan alasannya, Anda harus melewati proses teknis yang lumayan rumit, menyelesaikan sisa pekerjaan Anda, dan jangan lupa memberitahukan rencana anda untuk resign ke rekan-rekan kerja Anda.
Aplikasi GreatDay HR memiliki fitur social feeds yang dapat mempermudah proses Anda mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekan kerja Anda. Tidak hanya itu, dengan fitur ini Anda juga bisa menyampaikan apresiasi terhadap mereka.
Jadwalkan demo bersama kami sekarang juga untuk merasakan fitur-fitur menarik dari GreatDay HR!