Revolusi industri merupakan penanda perubahan dan perkembangan zaman, serta teknologi yang mengarah ke era digitalisasi. Perubahan yang paling terlihat adalah bagaimana pekerjaan manusia dan tenaga hewan perlahan mulai digantikan oleh mesin.
Hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh revolusi industri terutama dalam hal peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan.
Perkembangan teknologi yang terjadi karena revolusi industri ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Bagaimana latar belakang dan apa penyebab revolusi industri? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami mengulas tentang latar belakang terjadinya revolusi industri hingga dampak yang dihasilkannya.
Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih banyak tentang revolusi industri!
Baca juga: 3 Cara Meningkatkan Skill Karyawan di Era Digital
Istilah “revolusi industri” diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Istilah revolusi sendiri biasanya digunakan untuk melihat perubahan dari segi politik maupun sistem pemerintahan. Namun, revolusi industri Inggris ini pada dasarnya adalah perubahan dari segi manufaktur dan perekonomian, termasuk kehidupan sosial masyarakat.
Revolusi industri mulai berkembang pada akhir abad ke-18, yang mana merupakan masa peralihan dari penggunaan tenaga hewan dan manusia yang digantikan oleh penggunaan mesin berbasis manufaktur di Inggris.
Dalam masa revolusi industri, manusia yang awalnya melakukan proses produksi dengan pemanfaatan tenaga hewan beralih dengan penggunaan mesin dalam pengerjaannya. Dengan demikian, proses produksi lebih singkat dan barang yang dihasilkan lebih banyak.
Masa peralihan dan perkembangan industri dimulai pada periode antara tahun 1760-1850. Bermula dari Britania Raya hingga menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan seluruh dunia.
Perubahan terjadi terutama dalam bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan tersebut terjadi sangat pesat dan berpengaruh pada peningkatan angka pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata per kapita yang berkelanjutan.
Hasil dari revolusi industri tersebut adalah meningkatnya rata-rata pendapatan per kapita negara-negara di dunia lebih dari enam kali lipat selama dua abad berturut-turut setelah dimulainya revolusi tersebut.
Selain itu, produk domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia juga meningkat hingga memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern. Revolusi industri dianggap sebagai penanda dimulainya era pertumbuhan ekonomi kapitalis dan merupakan peristiwa paling penting yang terjadi dalam sejarah kemanusiaan.
Setelah mengetahui tentang hal yang melatarbelakangi terjadinya revolusi industri, selanjutnya adalah ulasan tentang faktor apa saja yang mempengaruhi revolusi industri. Pada dasarnya, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi revolusi industri yaitu faktor teknologi, ekonomi, dan sosial budaya.
Adanya penggunaan sumber energi baru, bahan bakar dan tenaga penggerak seperti mesin uap dan listrik, merupakan contoh hal yang mempengaruhi revolusi industri pada bidang teknologi. Selain itu, ada juga penemuan mesin baru, pemintalan, dan mesin tenun yang memungkinkan adanya peningkatan produksi dengan meminimalisir penggunaan tenaga manusia dan hewan.
Perkembangan dalam transportasi dan komunikasi juga terjadi contohnya dalam penemuan lokomotif uap, kapal uap, pesawat, telegram, radio, dan lain sebagainya. Perkembangan dalam bidang teknologi tersebut membuka kemungkinan penggunaan sumber daya alam yang meningkat juga produksi massal barang-barang manufaktur.
Pada bidang ekonomi, revolusi industri menghasilkan terjadinya penurunan nilai tanah sebagai sumber kekayaan. Selain itu, terjadinya peningkatan produksi industri dan perdagangan internasional.
Sedangkan pada bidang sosial, contohnya seperti pertumbuhan kota, perkembangan gerakan kelas pekerja, dan munculnya pola otoritas baru, turut menjadi faktor yang mempengaruhi revolusi industri. Dalam segi budaya, adanya transformasi budaya baru yang mana para pekerja memperoleh keterampilan baru dan khas, serta hubungan mereka dengan pekerjaannya mulai bergeser.
Kemudian, selain ketiga faktor utama tersebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunculan revolusi industri, antara lain sebagai berikut.
Perkembangan revolusi industri terjadi secara bertahap hingga saat ini. Kemajuan yang dicapai oleh revolusi industri sendiri berpengaruh terhadap perubahan cara manusia hidup dan menghasilkan sesuatu untuk hidupnya. Salah satunya bagaimana perkembangan teknologi mengubah kondisi kerja dan gaya hidup seseorang secara mendasar.
Berikut adalah rangkuman tahapan perkembangan revolusi industri mulai dari revolusi industri 1.0 hingga 4.0.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada latar belakang terjadinya revolusi industri, bahwa revolusi awal bermula pada abad ke-18 melalui penggunaan tenaga uap dan mekanisasi produksi. Penemuan seperti halnya tenaga uap, roda pemintal sederhana, atau lokomotif membawa perubahan besar dan perkembangan revolusi industri selanjutnya.
Pada masa ini, manusia dan barang dapat berpindah dari dan ke jarak yang jauh dalam beberapa jam.
Revolusi industri selanjutnya dimulai pada abad ke-19 dengan ditandai adanya penemuan listrik dan jalur produksi perakitan. Pada abad ini, transportasi mobil ditemukan dan diproduksi secara massal. Sehingga, manusia dan barang dapat berpindah dari dan ke jarak yang jauh lebih cepat dari sebelumnya dengan biaya yang lebih rendah.
Berikutnya adalah revolusi industri 3.0 yang dimulai pada era tahun 70-an melalui otomatisasi parsial penggunaan komputer yang dapat memprogram memori. Perusahaan dapat melakukan pengotomatisan seluruh proses produksi tanpa memanfaatkan tenaga manusia. Contohnya adalah robotisasi, yaitu penggunaan robot dalam melakukan urutan proses produksi tanpa campur tangan manusia.
Dengan adanya robotisasi ini, pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia tergantikan oleh penggunaan mesin berteknologi canggih.
Revolusi 4.0 ini ditandai dengan penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada bidang industri. Setelah temuan komputerisasi dan robotisasi pada era sebelumnya, koneksi jaringan digital di internet memperluas perkembangan penerapan teknologi komputer.
Hal ini memungkinkan komunikasi dengan fasilitas lain sehingga semua sistem jaringan mengarah ke sistem produksi fisik-cyber.
Dalam revolusi ini muncul istilah “pabrik pintar” di mana sistem produksi, komponen produksi, dan manusia berkomunikasi melalui jaringan dan keseluruhan proses produksi hampir otonom.
Baca juga: Seluk Beluk Revolusi Industri 4.0
Berkaitan dengan revolusi industri, kemajuan teknologi terutama dalam bidang komputerisasi semakin pesat. Pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan secara manual dan memakan banyak waktu, serta memerlukan sumber daya manusia yang cukup banyak, dapat dilakukan dengan lebih mudah dan praktis.
Salah satunya adalah pekerjaan HRD terkait pengelolaan hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam perusahaan, seperti payroll, absensi, pengajuan cuti, dan lain-lain. Dalam mendukung perkembangan revolusi industri di era digital ini, GreatDay HR hadir dengan berbagai macam fitur-fitur yang dapat memudahkan pekerjaan HR Anda.
Selain itu, Anda juga dapat mengakses dan mengawasi data-data terkait kepegawaian melalui ponsel pintar Anda. Unduh segera aplikasi GreatDay HR di PlayStore dan AppStore dan jadwalkan demonya!
Baca juga: Industri Kreatif dan Kontribusinya Dalam Perekonomian Indonesia