Banyak orang beranggapan bahwa masa sekolah adalah masa yang tepat untuk belajar dan mencari ilmu. Kenyataannya, sepanjang perjalanan hidup seseorang akan selalu belajar, bukan hanya pengetahuan umum saja, tapi aspek lain dalam hidup juga perlu digali lebih lanjut.
Salah satu hal yang harus dipelajari lebih lanjut jika Anda adalah seorang “budak korporat” khususnya HR adalah cara untuk meningkatkan potensi SDM. Ingin mengetahui sistem pembelajaran seperti apa yang sebaiknya digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan SDM perusahaan Anda? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini!
Sebelum mengulas lebih lanjut mengenai penting atau tidaknya sistem pembelajaran, yang penting untuk kamu ketahui terlebih dahulu adalah definisi dari sistem pembelajaran.
Dilansir dari Igi-Global, sistem pembelajaran pada dasarnya merupakan keseluruhan komponen kecerdasan manusia yang saling terhubung yang mampu menciptakan suatu proses belajar.
Nah, mungkin kalian bertanya-tanya bagaimana bisa sebuah sistem pembelajaran diterapkan dalam sebuah organisasi?
Untuk sama-sama belajar dan sharing mengenai sistem pembelajaran dalam suatu perusahaan, GreatDay HR mengangkat topik “SKIP the Learning System to Improve Your Talent Potential in Dynamic Work Situation” pada GreatDay Connect Online Seminar melalui Zoom Webinar, Kamis, 5 Agustus 2021.
Muhamdzani Andradio, selaku L&D Specialist dari Garena Indonesia dan menjadi pembicara pada Webinar GreatDay Connect kali ini menyampaikan bahwa suatu sistem pembelajaran (learning system) dalam sebuah organisasi sebenarnya dibuat untuk membawa koneksi antara pegawai satu dengan lainnya agar bisa belajar lebih baik.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem pembelajaran dalam suatu organisasi juga dibentuk karena terdapat SDM yang memang memiliki kesadaran untuk terus belajar.
Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan bahwa sistem pembelajaran adalah sistem yang mampu menyediakan 3 hal utama, yakni
Jadi, dapat dikatakan bahwa sistem pembelajaran adalah suatu hal esensial yang semestinya bisa diimplementasikan oleh organisasi dalam upaya meningkatkan potensi karyawan.
Selain sistem pembelajaran, hal lain yang disinggung dalam GreatDay Connect Onlline Seminar kali ini adalah potensi karyawan. Dilansir dari Bisnisukm, SDM dalam perusahaan pastinya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga, penting bagi sebuah organisasi untuk mengetahui potensi SDM untuk kemudian diarahkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Muhamdzani Andradio mengatakan pada acara GreatDay Connect kali ini bahwa talent potential memiliki fokus untuk melihat kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang.
Dengan demikian, organisasi sebaiknya memantau dan melihat apakah SDM (secara individual) memiliki kualifikasi untuk bisa berkontribusi secara efektif, menunjukan karakteristik, motivasi, keahlian, kemampuan, dan pengalaman. Dengan kualifikasi yang telah terpenuhi, organisasi dapat melihat apakah SDM memiliki potensi untuk turut andil dalam pengembangan organisasi.
Seperti yang sudah sempat disebutkan sebelumnya, learning system atau sistem pembelajaran memiliki fokus untuk membawa seluruh SDM yang ada untuk bisa saling terkoneksi satu dengan yang lainnya. Sedangkan, talent potential berkaitan dengan cara organisasi melihat individu di masa mendatang.
Pada dasarnya yang menjadi penghubung antara sistem pembelajaran dan potensi karyawan adalah people atau SDM itu sendiri. Muhamdzani Andradio mengatakan bahwa, “sebuah sistem pembelajaran dapat meningkatkan potensi karyawan yang sebenarnya dibuat serta dijalankan oleh SDM dalam organisasi itu sendiri. Karena pada dasarnya hanya SDM yang mampu memastikan adanya pengembangan dalam sebuah organisasi.”
Pertanyaan selanjutnya yang dilemparkan oleh Kak Andra kepada audiens adalah bagaimana meyakinkan learning system berjalan dengan baik dan learning system mampu meningkatkan talent potential? Simak penjelasan mengenai SKIP di bawah ini!
Saat ini mungkin kamu bertanya-tanya kenapa sistem pembelajaran yang seharusnya diterapkan malah di-skip? Namun, skip yang dimaksud di artikel ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Ya, SKIP yang dimaksud disini adalah solusi untuk menerapkan sistem pembelajaran di perusahaan dalam upaya meningkatkan potensi karyawan demi kesuksesan organisasi.
SKIP sendiri adalah singkatan dari set, know, integrate, dan practice yang secara khusus dibuat oleh Kak Andra untuk GreatPeople dalam sharing kali ini.
Pertama, tentukan tujuan untuk sistem pembelajaran dalam organisasi kamu. Jika perusahaan kamu sudah memiliki learning system, maka selanjutnya kamu perlu melakukan evaluasi untuk apa yang masih menjadi kekurangan dalam sistem pembelajaran yang ada.
Pada dasarnya, learning system juga dibuat untuk bisa memenuhi kebutuhan para konsumen, yang dalam hal ini adalah SDM perusahaan Anda.
Dalam menentukan tujuan untuk learning system pada perusahaan, Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti:
Jadi, tentukanlah tujuan setinggi-tingginya, atau set the bar high.
Sebelum menerapkan sebuah sistem pembelajaran, kamu juga perlu mengetahui apa yang menjadi kekhawatiran organisasi dengan menggunakan office politics. Office politics sendiri adalah sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh individu dengan tujuan untuk meningkatkan status mereka dan terkadang dilakukan dengan sengaja demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Banyak orang memiliki anggapan bahwa office politics mengacu pada hal yang negatif, sehingga Kak Andra memberikan cara yang tepat untuk berpolitik di kantor melalui sebuah diagram.
Pada dasarnya, terdapat 2 elemen utama dalam diagram yang mendukung cara berpolitik di kantor:
Power mencakup keterampilan (skills) dan segala hal yang melekat dalam diri kita (Self-Attribution) yang bergerak dari ordinary hingga extraordinary.
Purpose merupakan tujuan seseorang yang didukung oleh pengetahuan (knowledge) dan niat (intention) yang bergerak dari regular hingga deviant.
Secara tidak langsung, setiap orang sudah memiliki office politics dalam dirinya. Sebagai contoh, kita semua pasti berpolitik pada saat melakukan wawancara dengan HRD, seperti tidak jujur dalam beberapa hal dengan memberikan sedikit ‘polesan’ pada jawaban yang diberikan.
Dari segi power, SDM ini merupakan orang biasa yang memiliki pengetahuan (knowledge) yang banyak. Poin ini seharusnya dihindari oleh setiap SDM di perusahaan karena bisa menjatuhkan orang lain dengan segala pengetahuan yang dimilikinya demi bisa mendapatkan jabatan tertenu.
Poin ini adalah poin yang paling ideal untuk menggunakan office politics. SDM yang sudah memiliki power dan knowledge yang tinggi mampu memberikan pengaruh terhadap pengembangan sebuah tim.
Seseorang yang memiliki power dan knowledge yang sangat tinggi justru terkadang sangat ditakutkan dan berpotensi membahayakan orang lain.
Karenan mempunyai pengetahuan dan power yang tinggi (meskipun mungkin dari segi keterampilan biasa saja), SDM bisa menjatuhkan orang lain dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Ketika kamu sudah menentukan tujuan dari sistem pembelajaran yang dibuat, maka selanjutnya kamu perlu mengintegrasikan banyak hal sebelum akhirnya menyimpulkan dan menjadikannya sebuah solusi. Terdapat 3 poin yang perlu diperhatikan, yaitu:
Dalam membuat sebuah sistem pembelajaran, kamu juga perlu untuk menggali lebih dalam mengenai permasalahan yang sebenarnya dihadapi oleh SDM.
Yang sebenarnya menjadi inti dari sebuah permasalahan bisa saja disebabkan oleh hal lain, sehingga jangan lupa menanyakan kepada pegawai mengenai permasalahan lain apa yang selama ini mengganjal dalam diri.
Selain itu, kamu juga perlu melakukan pendekatan kepada orang yang memiliki power dan influence atau pengaruh. Penting untuk diingat bahwa keduanya adalah dua hal yang berbeda.
Secara hirarki organisasi, seorang leader adalah sosok yang memiliki power. Dan orang yang memiliki pengaruh belum tentu seorang leader.
Kak Andra berpendapat bahwa orang-orang yang memiliki pengaruh adalah mereka yang merasa bahwa memiliki kesamaan persamaan untuk menanggulangi masalah yang ada.
Lalu, ketika SDM Anda menceritakan permasalahan yang terjadi, jangan lupa untuk tanyakan solusi apa yang selama ini sudah dilakukan dan mengapa solusi tersebut tidak berhasil. Ini dilakukan agar Anda tidak memberikan pendekatan yang sama untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Setiap orang memiliki pandangan dan definisi yang berbeda terhadap sebuah kesuksesan. Dengan begitu, kamu perlu menerapkan format pembelajaran yang berbeda-beda juga untuk setiap SDM karena tidak semua teori cocok untuk semua orang. Perlu diingat juga bahwa motivasi individu tidak hanya dibuat tapi dibentuk.
Menurut kak Andra, salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan mentoring supaya hand, heart, dan head seseorang dapat terlibat secara penuh.
Selanjutnya, yang perlu direfleksikan jika SDM memiliki masalah adalah mengkoneksikan pembelajaran yang baru didapatkan berdasarkan pada pengalaman yang ada.
Bagaimana cara untuk mempertahankan sistem pembelajaran yang telah dibuat? Jawaban dari pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab oleh Anda.
Setiap pembelajaran yang dibuat oleh organisasi memiliki ukuran sukses yang berbeda, sehingga untuk mempertahankan nya juga perlu pendekatan yang berbeda pula.
“The best way to learn is by having direct experience.”- kata Kak Andra. Sistem pembelajaran yang telah dibuat perlu untuk dipraktekkan dan dievaluasi secara berkala agar proses belajar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Situasi kerja yang dinamis bisa diukur berdasarkan 2 hal yaitu waktu kerja dan mementingkan sebuah hasil. Jika perusahaan Anda lebih mementingkan sebuah hasil, maka potensi SDM harus difokuskan untuk mengetahui dan melihat sejauh mana potensi mereka.
Beberapa faktor yang bisa dipertimbangkan untuk melihat talent potential adalah
Last but not least, situasi kerja yang dinamis ini pasti mementingkan dan berfokus talent potential yang harus diiringi oleh sistem pembelajaran.
“Skipping the learning system will drown their potential. But, SKIP-ing the learning system will drive theirs” – Muhamdzani Andradio, L&D Specialist of Garena Indonesia.
Setelah membaca artikel di atas, yuk tingkatkan potensi SDM Anda dengan metode SKIP. Cari tahu lebih lanjut untuk insight dengan topik variatif hanya di GreatDay Connect Online Seminar dan dapatkan giveaway Gopay vouchers!
Written by: Verencia Augusta
Edited by: Muhammad Rifqi Renanda