Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah revolusi 4.0 kan? Memasuki era industri 4.0, banyak tren pekerjaan di masa depan yang bakal berubah menyambut kedatangan revolusi industri 4.0.
Tren ini juga ikut berpengaruh pada pekerjaan yang banyak dicari tahun 2022 mendatang. Seiring kemajuan teknologi saat ini, banyak ahli yang memprediksikan revolusi industri 4.0 ini akan memberikan keuntungan sekaligus ancaman bagi semua orang di masa depan.
Terlebih dengan adanya Pandemi COVID-19 yang membawa perubahan yang sangat besar pada tren di dunia kerja. Kini, bekerja dari rumah menjadi sesuatu yang tidak asing bagi para karyawan. Begitu juga dengan rapat virtual yang juga tidak menjadi masalah yang krusial untuk saat ini.
Hal tersebut tentunya mendorong semua orang untuk membuka mata akan tren-tren pekerjaan yang ada terutama seorang HR. Ini karena HR atau SDM memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan sehingga mereka wajib untuk mengetahui tren pekerjaan yang akan muncul di masa depan.
Bapak Sylvanus Hardiyanto, HR & Organization Consultant, berbicara pada GreatDay Connect Webinar tanggal 23 September lalu mengatakan bahwa data BPS tahun 2020 terhadap pelaku usaha (Agustus-November) menunjukkan bahwa 35,6% perusahaan melakukan pengurangan pekerja, 2,1% hanya menambah pegawai, dan 62,3% masih ragu untuk menambah atau mengurangi karyawan.
Pandemi COVID-19 telah banyak merubah aspek kehidupan manusia, mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan tidak terkecuali aspek pekerjaan.
Maka dari itu, tanpa disadari, semua orang dituntut untuk bisa menggunakan teknologi informasi, baik dari kalangan atas sampai dengan kalangan bawah.
Awalnya, seseorang yang ingin mendapatkan pekerjaan harus mengantarkan surat lamaran langsung ke perusahaan. Tetapi, semua hal tersebut pelan-pelan tidak digunakan lagi dan beralih ke digital.
Menurut Pak Sylvanus (23/9), ada beberapa fakta pencari kerja di tahun 2020, antara lain:
Banyak pencari kerja saat ini yang tidak memanfaatkan budaya membaca dengan baik dan memahami apa yang dibutuhkan perusahaan sehingga ketika mengirimkan surat berkas lamaran tidak sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan perusahaan.
“Tahun 2020 bulan April, saya pernah membuat tulisan tentang kira-kira apa yang terjadi setelah Pandemi COVID-19 antara lain ada banyak pekerjaan yang dilebur dan banyak perusahaan yang lebih merekrut freelancer. Sekarang apa yang terjadi? Apa yang sudah saya tuliskan itu terjadi untuk saat ini”, ujar Pak Sylvanus Hardiyanto (23/9).
Mungkin Anda berpikiran bahwa adaptasi dengan tren pekerjaan merupakan hal yang sulit karena terjadi sangat cepat dan tidak bisa diprediksi. Tetapi, melakukan adaptasi dengan tren pekerjaan tidak sesulit yang dibayangkan asalkan Anda memiliki strategi dan cara yang tepat.
Maka dari itu, seorang HR harus bisa memiliki dan menggunakan strategi yang benar untuk bisa menghasilkan dampak yang positif untuk perusahaan di masa depan.
Lantas, apa saja strategi untuk beradaptasi dengan tren pekerjaan yang muncul di masa depan? Yuk, simak penjelasan lima strategi di bawah ini!
Kata restrukturisasi mungkin tidak asing lagi terdengar di telinga Anda, terutama bagi Anda yang sudah bekerja. Jika mendengar istilah atau kata restrukturisasi perusahaan, yang ada di pikiran kita, seolah-olah membicarakan perusahaan yang sedang menurun.
Padahal setiap kali perusahaan melakukan restrukturisasi baik dalam skala kecil, atau skala besar, tujuan perusahaan adalah untuk memperbaiki kinerja atau beradaptasi dengan tren yang ada.
Restrukturisasi perusahaan merupakan penataan ulang sistem pengelolaan perusahaan yang terdapat di dalamnya termasuk pengelolaan modal dan manajemen. Tujuan dilakukan restrukturisasi adalah agar kinerja perusahaan tersebut menjadi semakin sehat dengan mengikuti tren yang terus berubah.
Melakukan restrukturisasi perusahaan tak perlu menunggu terjadi sebuah tren yang muncul baru dilakukan perbaikan. Melainkan, akan lebih baik dilakukan sebelum adanya tren yang muncul atau dilakukan secara terus-menerus.
Pak Sylvanus Hardiyanto (23/9) menuturkan bahwa di era Pandemi COVID-19 ini, banyak perusahaan yang mengambil kesempatan untuk melakukan restrukturisasi. Dalam sebuah perusahaan, semua karyawan bisa bekerja dari mana saja dan yang terpenting adalah komunikasi tetap dijalankan.
Model bisnis atau business model merupakan sebuah model dasar yang menjelaskan tentang bagaimana sebuah perusahaan bisa menghasilkan keuntungan dan menerobos tantangan yang selalu datang mengancam perusahaan.
Model bisnis sebaiknya selalu diperhatikan dan diperbaharui oleh perusahaan masing-masing. Mengapa demikian? Sebab, model bisnis memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan.
Tanpa disadari, model bisnis dapat membantu Anda mengidentifikasi produk, pangsa pasar, anggaran yang diperlukan, infrastruktur, dan elemen lainnya.
Hal tersebut dilakukan supaya perusahaan Anda tetap bisa beradaptasi dengan tren yang ada dan memperoleh keuntungan di masa depan.
Maka dari itu, sangat penting perusahaan untuk selalu memperbarui model bisnis untuk perusahaan masing-masing dengan tujuan ketika ada tren yang muncul, perusahaan tetap bisa menghasilan profit sesuai ekspektasi masing-masing.
Perusahaan bisa memperbarui model bisnis mereka sesuai dengan kebutuhan masing-masing, sehingga perusahaan akan bisa tetap bertahan dan berjalan dengan lancar.
“Semenjak adanya Pandemi COVID-19 ini, banyak perusahaan yang melakukan perhitungan ulang mengenai Sumber Daya Manusia, infrastruktur, pengelolaan organisasi, dan lainnya”, ujar Pak Sylvanus Hardiyanto (23/9).
Struktur organisasi merupakan sebuah garis hierarki yang mendeskripsikan elemen-elemen yang menyusun sebuah perusahaan dimana setiap individu memiliki posisi dan peranan masing-masing dalam lingkup perusahaan.
Beberapa perusahaan mungkin menemukan kesulitan dalam mengoptimalkan tim dan perusahaan Anda, maka dibutuhkan sebuah struktur organisasi dalam perusahaan.
Bagi seorang HR, struktur organisasi sangat penting dalam sebuah perusahaan karena dengan adanya struktur organisasi mereka bisa mengetahui peran dan tanggung jawab setiap karyawan.
Seiring berjalannya waktu, struktur organisasi bisa saja berubah dikarenakan banyak hal yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengubah atau memperbarui struktur organisasi mereka.
Terlebih, ketika adanya sebuah tren yang muncul, maka sebuah perusahaan perlu untuk meninjau ulang struktur organisasi yang sudah tersusun. Apakah struktur organisasi yang sudah ada harus diubah atau dibiarkan saja? Perusahaan harus memikirkan benar-benar terkait hal tersebut.
Bapak Sylvanus Hardiyanto (23/9) menuturkan bahwa terdapat empat langkah yang dapat dilakukan untuk meninjau ulang atau mendesain struktur organisasi. Berikut adalah empat langkahnya:
“Terkadang sebagian perusahaan banyak yang salah melangkah. Kenapa? Kebanyakan mereka menentukan struktur organisasi terlebih dahulu, barulah menentukan apa yang harus dilakukan. Tetapi yang benar adalah tentukan apa yang akan dilakukan perusahaan, setelah itu barulah menentukan struktur organisasi,” ungkap Pak Sylvanus Hardiyanto (23/9).
Memperoleh seorang kandidat terbaik adalah impian semua perusahaan. Sayangnya, untuk mewujudkan hal tersebut terkadang tidak semudah yang dibayangkan.
Maka dari itu, diperlukan penerapan strategi rekrutmen yang benar-benar efektif oleh seorang HR. Dalam sebuah perusahaan, seorang HR harus bisa memilih strategi rekrutmen yang tepat untuk membantu proses seleksi calon tenaga kerja.
Peninjauan ulang strategi rekrutmen bisa dilakukan setidaknya satu tahun sekali. Tujuannya untuk mengevaluasi apakah hasil rekrutmen selama ini sudah sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Sebelum adanya Pandemi COVID-19, rekrutmen dilakukan secara offline mulai dari surat lamaran yang diantar ke perusahaan langsung, wawancara secara langsung, dan lainnya.
Namun saat ini, semua hal tersebut dialihkan ke digital. Seorang HR harus bisa memanfaatkan segala media sosial yang ada demi kesuksesan jalannya proses rekrutmen dan seleksi seorang kandidat.
Strategi pembelajaran dan pengembangan bertujuan untuk memastikan organisasi memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan perusahaan.
Di dalam perusahaan, SDM diberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan tingkat kompetensinya.
Pak Sylvanus Hardiyanto (23/9) mengatakan bahwa terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem pembelajaran dan pengembangan SDM dalam perusahaan, antara lain:
Saat ini, seorang HR harus bisa membantu memenangkan pasar. Cara yang harus dilakukan yaitu dengan memikirkan dan membuat catatan terhadap apa yang dibutuhkan perusahaan untuk memenangkan pasar di tengah persaingan ini.
“Saya sebagai HR harus bisa memahami digital marketing, bisa memahami karyawan agar lebih kompeten, dan lainnya. Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kompetensi karyawan untuk memenangkan pasar tersebut? Saat ini, bukan masalah jobdesk lagi,” ungkap Pak Sylvanus Hardiyanto (23/9).
Saat ini, kita sedang memasuki era revolusi 4.0. Ini berarti, banyak tren pekerjaan di masa depan yang bakal berubah menyambut kedatangan revolusi industri 4.0.
Terutama dengan adanya Pandemi COVID-19 ini yang merubah segala aspek kehidupan manusia. Terutama dalam pekerjaan. Dimana awalnya, orang mencari kerja secara offline, tetapi saat ini bisa mencari pekerjaan melalui berbagai media sosial.
Dituturkan langsung oleh Pak Sylvanus Hardiyanto (23/9), terdapat dua fakta pencari kerja di tahun 2020, yaitu: aplikasi pencari kerja meningkat tiga sampai empat kali lipat dan lebih dari 50% pelamar yang mengirimkan kualifikasi yang tidak sesuai dengan perusahaan.
Pengadaptasian terhadap tren pekerjaan yang akan muncul di masa depan tidak akan semudah itu untuk berhasil tanpa adanya sebuah strategi, bukan?
Maka dari itu, Anda bisa mengikuti lima strategi ini untuk beradaptasi dengan tren pekerjaan di masa depan. Berikut adalah penjelasan lima strategi tersebut:
Saat ini, seorang HR tidak bisa lagi terpaku hanya pada jobdesk masing-masing yang sudah ditentukan tetapi harus bisa melakukan segala pekerjaan tanpa terkecuali.
“Tantangan terbesar bagi HR saat ini adalah bagaimana kita bisa membantu memenangkan pasar. Maka dari itu, kita sebagai HR harus bisa memastikan seluruh operasional tidak boleh lagi ada yang tidak memberikan dampak positif pada profit perusahaan”
-Sylvanus Hardiyanto, HR & Organization Consultant-
Seperti yang sudah dituturkan oleh Pak Sylvanus di atas, hal yang paling utama dilakukan seorang HR saat ini adalah memikirkan bagaimana cara untuk membantu perusahaan memenangkan pasar di tengah persaingan yang ketat saat ini. Tujuannya adalah untuk memperoleh profit untuk perusahaan dan tidak kalah saing dengan kompetitor.
Yuk, bagi semua HR, kalian harus bisa pelan-pelan membuka mata untuk selalu beradaptasi dengan tren pekerjaan yang akan muncul dengan melakukan beberapa strategi yang sudah dipaparkan di atas ya!
Ingin mendapatkan pengetahuan baru lain seputaran HR? GreatDay Connect! adalah tempatnya! Langsung saja daftar dan gali ilmu sebanyak-banyaknya melalui berbagai event menarik yang diadakan oleh GreatDay Connect.